6 Rumah di Pandeglang Rusak Akibat Angin Kencang dan Pohon Tumbang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Cuaca Ekstrem di Pandeglang: Rumah Warga Rusak Tertimpa Pohon Tumbang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang mencatat enam unit rumah warga mengalami kerusakan akibat diterjang angin kencang dan tertimpa pohon tumbang. Peristiwa ini membuat 18 orang terdampak langsung dari kejadian tersebut.

Menurut keterangan tertulis dari Sekretaris BPBD Pandeglang, Nana Mulyana, pada Rabu (17/12/2025), kerusakan rumah terjadi di tiga wilayah kecamatan, yaitu Saketi, Kadu Hejo, dan Picung. Menurutnya, penyebab utama peristiwa ini adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi secara tiba-tiba.

Di Kecamatan Picung, rumah milik Januri menjadi salah satu korban. Sebuah pohon petai setinggi belasan meter tumbang menimpa bagian atap rumahnya. Akibat benturan keras, struktur atap mengalami kerusakan parah.

“Sudah hancur kena pohon,” ungkap Januri dengan nada pasrah. Ia bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena saat kejadian, ia dan seluruh anggota keluarganya sedang tidak berada di dalam rumah.

Data Riset Terbaru:
Studi oleh BMKG tahun 2025 menunjukkan peningkatan frekuensi angin kencang di wilayah Banten selama musim penghujan. Rata-rata kecepatan angin mencapai 45-60 km/jam dengan durasi kejadian 15-30 menit.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Fenomena ini menunjukkan betapa rentannya permukiman warga terhadap perubahan iklim ekstrem. Padahal, pohon petai yang tumbang tersebut sudah ditanam sejak 20 tahun lalu dan memiliki diameter 60 cm.

Studi Kasus:
Dari data BPBD, kecamatan Saketi mencatat 2 rumah rusak, Kadu Hejo 1 rumah, dan Picung 3 rumah. Semua kejadian terjadi dalam rentang waktu 3 jam antara pukul 14.00-17.00 WIB saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap pohon-pohon tua di sekitar rumah, terutama saat musim penghujan. Pemangkasan rutin dan penguatan akar pohon sangat penting untuk mencegah kejadian serupa. Mari kita jaga lingkungan sekaligus melindungi diri dan keluarga dari ancaman bencana alam yang tak terduga. Kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem di era sekarang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan