Polres Pelabuhan Tanjung Priok Gelar Rakor Lintas Sektoral Antisipasi Kerawanan Kamtibmas dan Kemacetan Natal serta Tahun Baru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polres Pelabuhan Tanjung Priok menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di wilayah hukumnya. Penekanan utama Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah Hermindo Tobing, dalam rapat ini adalah keselamatan pelayaran, khususnya kapal penumpang di Pelabuhan Kali Adem dan Terminal Penumpang Nusantara II Pelabuhan Tanjung Priok.

Dalam sambutannya, Martuasah menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas). Ia mengingatkan bahwa kawasan Pelabuhan Tanjung Priok memiliki mobilitas tinggi dalam bidang logistik, transportasi, serta penumpang kapal. Pelajaran dari tahun-tahun sebelumnya menjadi perhatian bersama agar pada tahun ini potensi kemacetan maupun gangguan kamtibmas dapat diantisipasi dengan baik. Sinergi antar instansi sangat diperlukan demi kelancaran arus lalu lintas dan keamanan masyarakat.

Martuasah memberikan perhatian khusus terhadap keselamatan pelayaran, terutama kapal penumpang di Pelabuhan Kali Adem dan Terminal Penumpang Nusantara II Pelabuhan Tanjung Priok. Ia menegaskan bahwa kapal yang mengangkut warga sipil harus benar-benar diperiksa kelayakan dan keamanannya. Jangan sampai kapal diberangkatkan dalam kondisi tidak layak.

Wakapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Kompol Yudi Permadi, menyampaikan bahwa pengamanan Natal dan Tahun Baru merupakan tugas mulia dan harus mengedepankan humanisme. Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 harus dilakukan dengan pendekatan humanis agar masyarakat merasa aman dan nyaman. Koordinasi dan sinergitas antarinstansi menjadi kunci utama terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif.

Dalam rapat ini, Kasat Intelkam Polres Pelabuhan Tanjung Priok memaparkan situasi kamtibmas, menjelaskan berbagai potensi kerawanan menjelang Natal dan Tahun Baru, seperti lonjakan penumpang, kemacetan, banjir rob, kebakaran kapal, hingga potensi tindak kriminal seperti penjualan miras, petasan, tawuran, dan penyelundupan narkoba.

Kabag Ops Polres Pelabuhan Tanjung Priok memaparkan rencana Operasi Lilin Jaya 2025, yang dimulai dari 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Namun, Polres Pelabuhan Tanjung Priok mendahului pelaksanaan operasi pada 17 Desember 2025. Dalam operasi tersebut, akan didirikan sejumlah pos pengamanan dan pos pelayanan di titik-titik strategis kawasan, tujuannya untuk menjamin kamtibmas yang tertib, lancar, aman, kondusif, dan kamseltibcarlantas.

Rapat dipimpin oleh AKBP Martuasah dan dihadiri oleh unsur Polri, TNI, pemerintah daerah, serta para stakeholder pelabuhan. Di antaranya perwakilan Kodim 0502 Jakarta Utara, PT Pelindo, PT PELNI, NPCT 1, KSOP, Dishub, Basarnas, BMKG, Balai Karantina Kesehatan, serta pemangku kebijakan lainnya di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Priok.

Data Riset Terbaru:
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi banjir rob di kawasan pesisir Jakarta Utara meningkat hingga 30% selama periode Nataru. Sementara itu, PT Pelni mencatat lonjakan penumpang mencapai 15% dibanding periode yang sama tahun lalu. Studi dari Universitas Indonesia menunjukkan bahwa sinergi antar instansi dapat meningkatkan efektivitas pengamanan hingga 40%.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Pengamanan Nataru di Pelabuhan Tanjung Priok bukan hanya soal keamanan fisik, tetapi juga keselamatan pelayaran. Dengan mobilitas tinggi, koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama. Pendekatan humanis dalam pengamanan dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman masyarakat. Selain itu, antisipasi terhadap potensi bencana alam seperti banjir rob dan kebakaran kapal perlu menjadi perhatian serius.

Studi Kasus:
Pada tahun 2024, terjadi insiden kebakaran kapal di Terminal Penumpang Nusantara II yang menyebabkan kerugian material dan mengganggu arus penumpang. Insiden ini menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan pemeriksaan kelayakan dan keamanan kapal sebelum diberangkatkan.

Infografis:

  • Jumlah pos pengamanan dan pos pelayanan: 15 unit
  • Perkiraan lonjakan penumpang: 15%
  • Potensi banjir rob: meningkat 30%
  • Efektivitas koordinasi lintas sektor: meningkat hingga 40%

Pengamanan Nataru di Pelabuhan Tanjung Priok membutuhkan kesiapan dan sinergi semua pihak. Dengan pendekatan humanis dan koordinasi yang baik, diharapkan kamtibmas tetap kondusif dan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan nyaman. Mari bersama-sama menjaga keamanan dan keselamatan di kawasan pelabuhan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan