Di tengah geliat reformasi birokrasi dan angan-angan perbaikan nasib aparatur negara, masih ada kisah-kisah yang tersembunyi dari sorotan utama.
Dari Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, muncul cerita tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu yang hidup dengan penghasilan tak sampai Rp 750.000 per bulan.
Salah satunya adalah Endang Ramli, seorang petugas kebersihan di wilayah tersebut. Ia menjalani hari-harinya dalam kesederhanaan yang nyaris menyentuh batas kemelaratan. Ia tinggal bersama keluarganya di rumah yang jauh dari kata layak, atapnya bocor, dindingnya rapuh, dan setiap musim hujan menjadi ujian tersendiri.
Meski begitu, Endang tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, membersihkan fasilitas publik setiap hari.
“Gaji saya Rp 750.000 per bulan,” ujarnya lirih, sembari menatap bagian atap rumah yang berlubang.
Kisah seperti Endang bukan satu-satunya. Di berbagai kecamatan, banyak PPPK paruh waktu lainnya yang nasibnya tak jauh berbeda. Mereka adalah tenaga kependidikan, penjaga sekolah, petugas kebersihan. Semua yang berperan menjaga roda pelayanan publik tetap berjalan, namun hidup dalam ketidakpastian kesejahteraan.
Aris Yulianto, Ketua Forum Honorer Guru dan Tenaga Kependidikan (FHGTK) Kabupaten Tasikmalaya, menilai kondisi tersebut sangat ironis. “Mereka diangkat menjadi ASN PPPK paruh waktu dengan harapan perbaikan nasib. Namun kenyataannya sampai hari ini, gaji mereka belum jelas,” ujarnya saat dikonfirmasi Radar, Senin (15/12/2025).
Nasib PPPK paruh waktu hari ini adalah potret nyata dari ketidakadilan. “Mereka sudah mengabdi, sudah bekerja, sudah menjalankan tanggung jawab, namun hak paling dasar berupa kepastian gaji masih belum jelas,” tegasnya.
Lebih memprihatinkan lagi, lanjutnya, sebagian besar dari mereka hidup dalam kondisi serba kekurangan. “Penghasilan nyaris tak cukup untuk bertahan hidup, rumah tidak layak huni, sementara tuntutan kerja tetap sama, bahkan kadang lebih berat,” ucapnya.
Pemerintah seharusnya tidak hanya hadir lewat regulasi, tapi juga dengan empati dan keberpihakan yang nyata. “PPPK paruh waktu punya keluarga, punya kebutuhan, dan punya harga diri. Sudah saatnya kejelasan dan keadilan benar-benar diwujudkan, bukan sekadar janji manis belaka,” katanya.
Data Riset Terbaru:
Sebuah survei nasional oleh Lembaga Studi Sosial dan Ekonomi (LSSE) pada 2024 menunjukkan bahwa 68% PPPK paruh waktu di seluruh Indonesia mengalami kesulitan ekonomi. Mayoritas dari mereka mengaku penghasilan mereka tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kasus di Kabupaten Tasikmalaya mencerminkan permasalahan struktural dalam sistem kepegawaian negara. PPPK paruh waktu seharusnya menjadi solusi, namun kenyataannya masih jauh dari harapan.
Studi Kasus:
Di Desa Cipacing, Jawa Barat, terdapat 15 orang PPPK paruh waktu yang tinggal berhimpitan di rumah kontrakan sederhana. Mereka bergantian menggunakan satu-satunya kamar mandi untuk bersiap sebelum bekerja. Kisah mereka menjadi gambaran nyata betapa sulitnya hidup dengan penghasilan minim.
Keberadaan PPPK paruh waktu seharusnya menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh aparatur negara. Sudah saatnya kebijakan tidak hanya berhenti pada aturan, tapi juga diiringi dengan tindakan nyata yang menyentuh kehidupan mereka. Mari bersama-sama memperjuangkan hak-hak para pejuang layanan publik ini, karena mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang layak mendapatkan penghargaan dan perhatian yang lebih.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.