Paus Leo XIV menyampaikan kecaman keras terhadap peristiwa penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, yang menewaskan 15 orang. Ia menyerukan diakhirinya segala bentuk kekerasan antisemitisme.
Dalam pidatonya selama audiensi di Vatikan, Paus menyerahkan para korban pembantaian teroris di Sydney kepada Tuhan. “Cukup sudah bentuk-bentuk kekerasan anti-semit ini, kita harus menghilangkan kebencian di dalam hati kita,” tegasnya dalam pernyataan yang dikutip AFP pada Senin (15/12/2025). Ia juga menyampaikan doa bagi para korban insiden penembakan massal tersebut.
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Minggu (14/12) malam waktu setempat di tengah perayaan festival Yahudi Hanukkah. Pelaku penembakan merupakan ayah dan anak yang melepaskan tembakan ke arah kerumunan pengunjung Pantai Bondi. Ayah berusia 50 tahun, Sajid Akram, diketahui memiliki izin untuk memiliki enam senjata api yang diyakini digunakan dalam aksi penembakan itu.
Kepolisian Australia mengidentifikasi kedua pelaku sebagai Sajid Akram (50) dan anak laki-lakinya, Naveed Akram (24). Dalam insiden tersebut, Sajid Akram tewas ditembak polisi, sedangkan Naveed Akram mengalami luka kritis. Otoritas Kesehatan New South Wales melaporkan 27 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit Sydney akibat penembakan yang menewaskan 15 orang dan melukai puluhan lainnya.
Sebuah penelitian terbaru oleh Universitas Sydney tahun 2024 mengungkapkan meningkatnya insiden kekerasan berbasis kebencian di Australia terhadap komunitas Yahudi. Studi tersebut mencatat peningkatan 47% dalam laporan kekerasan antisemit sejak awal pandemi COVID-19.
Studi Kasus: Pola Kekerasan Berbasis Identitas di Australia
Sebuah infografis dari Australian Human Rights Commission menunjukkan tren peningkatan kekerasan berbasis kebencian selama dekade terakhir. Data menunjukkan bahwa komunitas Yahudi, Muslim, dan Asia-Australia menjadi kelompok yang paling sering menjadi target. Faktor-faktor yang berkontribusi termasuk polarisasi politik, penyebaran informasi palsu di media sosial, dan kurangnya pemahaman antarbudaya.
Peristiwa ini mendapat kecaman luas dari berbagai negara dan organisasi internasional. Masyarakat global diharapkan dapat belajar dari tragedi ini dan bekerja sama membangun budaya toleransi. Setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan inklusif bagi semua. Mari jadikan kasus ini sebagai momentum refleksi dan aksi nyata melawan segala bentuk kebencian.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.