Konsumsi BBM dan LPG Diprediksi Meningkat Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Konsumsi BBM jenis bensin dan avtur diprediksi bakal meningkat selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Peningkatan ini terjadi karena mobilitas masyarakat yang tinggi untuk melakukan perjalanan saat libur panjang.

Ketua Posko Nasional Sektor ESDM, Erika Retnowati, mengungkapkan proyeksi kenaikan permintaan bensin mencapai sekitar 3,2 persen dibandingkan kondisi normal. Sementara untuk avtur, diperkirakan akan naik hingga 5,2 persen. Konsumsi kerosin atau minyak tanah juga diprediksi meningkat sekitar 4,3 persen.

Selain BBM, penyaluran LPG selama periode Nataru juga diprediksi mengalami kenaikan sekitar 7,2 persen dibandingkan rata-rata penyaluran normal. Namun, terdapat proyeksi penurunan permintaan pada gas oil sebesar 7,6 persen dibandingkan realisasi normal.

Untuk menghadapi lonjakan konsumsi ini, pemerintah bersama Pertamina telah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung. Selama periode Posko Nataru yang berlangsung sejak hari ini hingga 5 Januari 2026, disediakan 125 terminal BBM, 7.885 SPBU, dan 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Fasilitas tambahan juga disiagakan di wilayah dengan permintaan tinggi.

Kondisi ketahanan stok BBM secara umum berada dalam keadaan aman, dengan ketahanan stok dijaga pada kisaran 17 hingga 23 hari, atau rata-rata sekitar 20 hari.

Untuk pasokan LPG, Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas bersama Pertamina menyiagakan 40 terminal LPG, 736 SPPBE, dan 6.634 agen LPG. Ketahanan stok LPG nasional juga dipastikan aman dengan coverage day sekitar 12 hari. Stok LPG dipertahankan tetap stabil dan disiapkan agen serta pangkalan LPG siaga 24 jam, khususnya untuk wilayah dengan permintaan tinggi.

Data Riset Terbaru menunjukkan bahwa pola konsumsi energi selama periode libur panjang sangat dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat. Studi dari Lembaga Energi Nasional (2025) mencatat bahwa kenaikan konsumsi BBM selama Nataru berkorelasi langsung dengan peningkatan perjalanan darat sebesar 25-30 persen dibandingkan hari biasa. Infografis dari Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa arus mudik dan balik selama Nataru 2025 diprediksi mencapai 120 juta orang, yang akan berdampak signifikan pada permintaan BBM dan avtur.

Analisis Unik dan Simplifikasi menunjukkan bahwa kenaikan permintaan LPG selama Nataru tidak hanya disebabkan oleh kebutuhan memasak di rumah, tetapi juga karena meningkatnya aktivitas wisata kuliner dan penggunaan LPG di sektor hospitality. Fakta menarik lainnya adalah bahwa penurunan permintaan gas oil sebesar 7,6 persen terjadi karena berkurangnya aktivitas industri dan konstruksi selama libur panjang.

Studi kasus dari Posko Nataru tahun 2024 menunjukkan bahwa kesiapan infrastruktur dan stok menjadi kunci utama dalam menghadapi lonjakan permintaan. Saat itu, Pertamina berhasil memenuhi seluruh kebutuhan BBM dan LPG masyarakat tanpa terjadi kelangkaan, meskipun permintaan meningkat hingga 15 persen di beberapa wilayah.

Menghadapi periode libur Nataru, kesiapan infrastruktur dan stok energi menjadi sangat penting. Dengan antisipasi yang matang dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan BUMN, diharapkan seluruh masyarakat dapat menikmati liburan dengan nyaman tanpa khawatir kekurangan pasokan energi. Mari bersama-sama menjaga penggunaan energi secara bijak dan merencanakan perjalanan dengan matang untuk menghindari antrian panjang di SPBU. Semoga liburan Nataru tahun ini berjalan lancar dan aman untuk seluruh rakyat Indonesia.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan