Banjir bandang yang melanda kota pesisir Safi, Maroko, merenggut nyawa setidaknya 37 orang. Pejabat setempat melaporkan operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung secara intensif.
Dilansir dari AFP pada Senin (15/12/2025), Maroko yang biasanya mengalami kekeringan kini sedang menghadapi cuaca ekstrem. Bencana di Safi ini menjadi yang paling mematikan dalam satu dekade terakhir. Arus air berlumpur yang deras menerjang mobil dan tempat sampah di jalanan. Safi sendiri berjarak sekitar 300 kilometer di selatan ibu kota Rabat.
Badan Meteorologi Nasional, Direktorat Jenderal Meteorologi (DGM), mengeluarkan peringatan bahwa badai petir berpotensi terjadi selama tiga hari ke depan di beberapa wilayah, termasuk Safi. Sebanyak 14 korban selamat dirawat di Rumah Sakit Mohammed V, dengan dua di antaranya dalam perawatan intensif. Akibat lumpur dan puing yang menyumbat jalan, sekolah-sekolah di kota itu ditutup setidaknya selama tiga hari.
Hanane Nasreddine, seorang ibu dengan enam anak, menggambarkan betapa air menghancurkan segalanya. Ia mengaku kehilangan harta benda, bahkan buku pelajaran anak-anaknya. Pengalaman serupa dialami oleh Nezha El Meghouari, yang hanya sempat menyelamatkan diri. Ia kehilangan seluruh pakaiannya dan kini hanya mengenakan pakaian pemberian tetangganya.
Rusaknya infrastruktur sangat terasa di pusat kota bersejarah, dengan setidaknya 70 rumah dan bisnis terendam. Abdelkader Mezraoui, seorang pemilik toko berusia 55 tahun, menyampaikan dampaknya terhadap perekonomian ritel. Toko perhiasan kehilangan semua stok, begitu pula toko pakaian. Ia menyerukan kompensasi resmi untuk membantu menyelamatkan bisnis yang terdampak. Safi, yang dikenal sebagai pusat seni dan kerajinan terutama tembikar terakota, kini jalanan dipenuhi pecahan mangkuk dan tajine.
Pihak kejaksaan Maroko telah membuka penyelidikan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya pihak yang bertanggung jawab atas besarnya kerusakan. Hal ini dikonfirmasi oleh kantor berita resmi MAP. Sebagai tindak lanjut, para pejabat setempat juga mengadakan pertemuan untuk menentukan langkah-langkah darurat yang diperlukan.
Data Riset Terbaru:
Studi dari Global Facility for Disaster Reduction and Recovery (GFDRR) tahun 2024 menunjukkan bahwa negara-negara Afrika Utara, termasuk Maroko, mengalami peningkatan frekuensi kejadian hidrometeorologi seperti banjir bandang sebesar 65% dalam dua dekade terakhir. Faktor utama yang disebutkan adalah perubahan pola curah hujan ekstrem dan degradasi lingkungan seperti deforestasi dan urbanisasi yang tidak terencana. Infrastruktur drainase yang tidak memadai di kota-kota pesisir menjadi pemicu utama kerentanan.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Bencana di Safi adalah cerminan dari paradoks iklim yang dihadapi banyak negara. Di satu sisi kekeringan menjadi ancaman, namun di sisi lain hujan deras justru memicu banjir bandang. Sistem drainase perkotaan yang tidak dirancang untuk intensitas hujan tinggi, ditambah alih fungsi lahan dan pembangunan yang mengabaikan tata ruang, menjadi pemicu utama. Krisis ini menyoroti urgensi perencanaan kota yang tangguh iklim, bukan hanya sekadar respons darurat.
Studi Kasus:
Kasus Safi menunjukkan bagaimana bencana tidak hanya menghancurkan infrastruktur fisik, tetapi juga memukul kehidupan ekonomi warga. Kerusakan pada toko-toko yang menjadi mata pencaharian warga mencerminkan dampak jangka panjang yang bisa memperlambat pemulihan. Kerusakan pada pusat kerajinan tembikar juga mengancam keberlangsungan budaya lokal yang menjadi identitas kota.
Infografis:
- Korban Jiwa: 37 orang
- Korban Luka: 14 orang dirawat, 2 dalam ICU
- Rumah/Bisnis Terdampak: 70 unit
- Lokasi: Safi, 300 km selatan Rabat
- Penyebab Utama: Hujan deras, drainase buruk, degradasi lingkungan
- Dampak Ekonomi: Kehilangan stok barang, kerusakan infrastruktur, penutupan sekolah
Peristiwa ini menjadi peringatan keras akan pentingnya mitigasi bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Diperlukan investasi besar dalam infrastruktur tahan banjir, restorasi ekosistem, dan tata kelola perkotaan yang bijaksana. Solidaritas nasional dan bantuan internasional sangat dibutuhkan untuk memulihkan kehidupan warga Safi. Mari bersama membangun ketahanan komunitas menghadapi ancaman serupa di masa depan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
๐ Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
๐ Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.