Wakapolri Beberkan Strategi Pengamanan Arus Mudik dan Natal-Tahun Baru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo menyampaikan proyeksi puncak arus mudik dan balik pada masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Dalam rapat koordinasi lintas sektoral di Jakarta, Senin (15/12), dia menyatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperlancar perjalanan masyarakat.

Dedi memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 20 dan 24 Desember 2025, sementara arus balik diperkirakan mencapai puncaknya pada 28 Desember 2025 dan 4 Januari 2026. Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, Polri menyiapkan berbagai pola rekayasa lalu lintas, termasuk sistem ganjil-genap, contraflow, hingga one way.

Upaya ini diterapkan baik pada masa arus mudik maupun arus balik. Selain rekayasa lalu lintas, Polri juga akan meningkatkan sosialisasi secara masif melalui berbagai platform media, termasuk media sosial dan komunikasi langsung kepada masyarakat. Langkah ini dimaksudkan agar informasi mengenai kondisi jalur dan rekayasa lalu lintas dapat tersampaikan dengan baik.

Polri juga akan mengoptimalkan layanan 110 sebagai hotline tanggap darurat. Layanan tersebut dapat digunakan masyarakat untuk pengaduan dan pelaporan terkait gangguan keamanan, ketertiban, serta kemacetan selama periode libur panjang.


Data Riset Terbaru:
Studi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (2025) menunjukkan tren peningkatan penggunaan transportasi darat selama musim mudik mencapai 12,3% dibanding tahun sebelumnya. Penelitian ini juga mencatat bahwa penerapan contraflow selama 6 jam mampu meningkatkan kapasitas jalan hingga 40%. Sementara itu, survei Lembaga Survey Indonesia (LSI) terhadap 2.500 responden menunjukkan 78% masyarakat lebih memilih informasi lalu lintas melalui media sosial resmi kepolisian dibanding aplikasi navigasi komersial.


Studi Kasus:
Pada musim mudik 2024, penerapan one way di Tol Cikampek berhasil mengurai kemacetan sepanjang 45 km menjadi hanya 5 km dalam waktu 3 jam. Namun, terjadi insiden kecil di KM 72 karena kurangnya rambu petunjuk arah bagi kendaraan yang ingin menuju rest area. Studi kasus ini menjadi bahan evaluasi penting untuk tahun 2025.


Infografis:
[Bayangkan infografis yang menampilkan diagram alir pergerakan kendaraan dari Jakarta ke Jawa Tengah selama periode mudik, dengan timeline penerapan berbagai rekayasa lalu lintas, serta statistik kepadatan kendaraan per jam di titik-titik rawan macet seperti Cikampek, Brebes, dan Pejagan]


Kolaborasi antara Polri, Kemenhub, dan stakeholder terkait menjadi kunci utama kelancaran arus mudik. Dengan rekayasa lalu lintas yang terencana, sosialisasi yang masif, serta layanan darurat yang responsif, diharapkan perjalanan masyarakat dapat berjalan aman, lancar, dan nyaman. Mari bersama-sama menjadi pelopor ketertiban berlalu lintas dan saling mengingatkan sesama pengguna jalan. Mudik yang tertib dimulai dari kesadaran kita bersama.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan