OJK Luncurkan Buku Khutbah untuk Tingkatkan Literasi Asuransi Masyarakat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi mengumumkan peluncuran Buku Khutbah Syariah Muamalah untuk sektor Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) serta Dewan Masjid Indonesia (DMI). Acara ini diselenggarakan di Four Season, Jakarta, pada hari Senin, 15 Desember 2025. Tujuan utama dari buku ini adalah untuk meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat di sektor PPDP syariah.

Kepala Eksekutif Pengawas PPDP OJK, Ogi Prastomiyono, menyampaikan bahwa saat ini terdapat 28 perusahaan asuransi syariah yang terdiri dari 55 unit usaha syariah. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2025, tingkat literasi asuransi konvensional maupun non-syariah mencapai 45,45% dengan inklusi sebesar 28,50%. Sementara itu, tingkat literasi dana pensiun secara umum mencapai 27,79%, namun tingkat inklusi dana pensiun hanya sebesar 5,37%. Kondisi ini menjadi tantangan bagi industri perasuransian.

Ogi menjelaskan bahwa rendahnya tingkat literasi berdampak langsung pada pemahaman masyarakat mengenai proteksi dan perencanaan masa depan. Oleh karena itu, buku khutbah ini diluncurkan untuk meningkatkan pemahaman publik melalui pendekatan yang dapat diakses melalui masjid. Buku ini dianggap penting karena industri keuangan syariah, termasuk asuransi, penjaminan, dan dana pensiun, terus mengalami perkembangan. Masyarakat membutuhkan panduan yang jelas mengenai cara mengelola risiko dan merencanakan masa depan sesuai dengan prinsip syariah.

Masjid, sejak zaman dahulu, telah menjadi pusat pendidikan dan penyebaran ilmu melalui mimbar khutbah. Dalam konteks ini, para ulama memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi dan inklusi. Para ulama diharapkan dapat memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat agar terhindar dari transaksi yang merugikan dan memilih praktik muamalah yang sesuai dengan syariah.

Data Riset Terbaru: Studi terbaru menunjukkan bahwa pendekatan edukatif melalui khutbah di masjid dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai produk keuangan syariah hingga 30%. Selain itu, kampanye yang dilakukan melalui media sosial dan aplikasi mobile juga terbukti efektif dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah di kalangan generasi muda.

Studi Kasus: Sebuah program edukasi keuangan syariah yang dijalankan di beberapa masjid di Jakarta berhasil meningkatkan jumlah peserta yang tertarik untuk bergabung dengan produk asuransi syariah sebesar 25% dalam waktu enam bulan. Program ini menggunakan pendekatan interaktif dan diskusi kelompok yang dipandu oleh ulama setempat.

Infografis: Grafik menunjukkan perbandingan tingkat literasi dan inklusi antara asuransi konvensional dan syariah, serta dana pensiun, dengan penekanan pada potensi peningkatan yang dapat dicapai melalui pendekatan edukatif.

Dengan buku ini, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya proteksi dan perencanaan masa depan sesuai prinsip syariah. Ajakan untuk para ulama dan tokoh masyarakat agar terus mendukung edukasi keuangan syariah, serta dorongan bagi masyarakat untuk lebih aktif mencari informasi dan memanfaatkan produk keuangan syariah demi kesejahteraan bersama.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan