Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan fluktuatif pada sesi perdagangan awal pagi ini. Sejak dibuka, IHSG sempat menunjukkan tren penguatan sebelum akhirnya kembali tertekan hingga menyentuh kisaran level 8.600-an.
Berdasarkan data RTI yang dikutip pada Senin (15/12/2025), IHSG dibuka di angka 8.705. Namun pada pukul 09.15 WIB, indeks tersebut berada di level 8.638,77, melemah 0,25% atau turun 21,72 poin dari posisi pembukaan.
Pergerakan IHSG terpantau berada pada level tertinggi di 8.715,18 dan menyentuh level terendah di 8.634,73. Dari sisi pergerakan saham, tercatat 215 saham menguat, 308 saham melemah, dan 167 saham berada dalam posisi stagnan.
Transaksi pasar terpantau cukup aktif dengan volume mencapai 6,69 miliar saham senilai Rp 4,17 triliun. Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 452.341 kali.
Dalam pergerakan jangka menengah, IHSG mencatat pelemahan mingguan sebesar 0,92%. Namun jika dilihat dari periode tiga bulanan, IHSG masih mampu menguat 8,73% dan sepanjang tahun 2025 ini indeks telah menguat 21,90%. Secara bulanan, IHSG tercatat menguat 2,52%, sementara dalam periode enam bulanan indeks telah menguat 19,49%.
Data Riset Terbaru:
Berdasarkan riset pasar modal dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) pada November 2025, pergerakan IHSG pada akhir tahun ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama: kebijakan moneter global, sentimen ekonomi domestik, dan aliran modal asing (PMA). Studi INDEF menunjukkan bahwa IHSG cenderung lebih stabil ketika arus investasi asing tetap masuk secara konsisten, meskipun menghadapi tekanan dari kenaikan suku bunga acuan AS.
Analisis terbaru dari Bloomberg juga mencatat bahwa IHSG menjadi salah satu indeks pasar berkembang dengan kinerja terbaik di Asia Tenggara sepanjang 2025, dengan capital inflow yang mencapai US$ 5,2 miliar hingga November 2025. Angka ini meningkat 37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Pergerakan IHSG hari ini mencerminkan sifat pasar yang masih wait and see terhadap sentimen global, terutama terkait kebijakan The Fed dan dinamika ekonomi Tiongkok. Meski sempat menguat di awal sesi, tekanan jual dari investor asing yang mengantisipasi volatilitas membuat indeks kembali tertekan.
Namun, secara jangka panjang, fundamental ekonomi domestik yang stabil menjadi penopang utama ketahanan IHSG. Laju inflasi yang terkendali, defisit neraca perdagangan yang membaik, serta reformasi regulasi investasi menjadi faktor pendorong kepercayaan investor.
Dengan kata lain, IHSG tidak hanya bergantung pada sentimen jangka pendek, tetapi juga pada kebijakan ekonomi makro jangka menengah-panjang yang konsisten dari pemerintah. Ini menjadi sinyal positif bagi investor jangka panjang yang mencari stabilitas di tengah ketidakpastian global.
Studi Kasus:
Pada kuartal IV 2025, saham sektor keuangan dan infrastruktur menjadi penopang utama IHSG meskipun sektor manufaktur dan komoditas mengalami tekanan. Studi kasus PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menunjukkan kenaikan 12% sepanjang November-Desember 2025, didorong oleh pertumbuhan kredit yang solid dan peningkatan digital banking.
Sementara itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatatkan kontrak baru senilai Rp 15 triliun di semester II 2025, mendorong sentimen positif di sektor infrastruktur. Kasus ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan fundamental kuat dan arus kas positif tetap mampu menarik minat investor meskipun pasar sedang volatile.
Infografis:
[Bayangkan infografis berikut]
Judul: “IHSG 2025: Kinerja & Pembanding Regional”
- IHSG: +21,9% (YTD)
- FTSE Malaysia KLCI: +14,2%
- PSEi Filipina: +9,8%
- SET Thailand: +7,5%
- Nikkei 225 Jepang: +18,1%
Faktor Pendukung:
- Inflasi terkendali (2,8% YTD)
- Pertumbuhan ekonomi 5,02% (Q3 2025)
- Investasi asing masuk: US$ 5,2 miliar
- Cadangan devisa: US$ 138,4 miliar
Pergerakan IHSG hari ini adalah cerminan dari dinamika pasar modal yang selalu berubah. Meski fluktuatif, peluang tetap terbuka lebar bagi investor yang memahami fundamental dan mampu mengelola risiko. Di tengah ketidakpastian global, Indonesia justru menawarkan stabilitas relatif yang patut diperhitungkan. Manfaatkan volatilitas bukan sebagai ancaman, tapi sebagai momentum untuk akumulasi saham-saham unggulan dengan valuasi menarik. Masa depan investasi ada di tangan mereka yang berani mengambil langkah bijak di saat yang tepat.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.