Arab Saudi Kecam Aksi Penembakan Massal di Pantai Bondi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Arab Saudi secara tegas mengutuk insiden penembakan di Pantai Bondi, Sydney yang menewaskan banyak korban. Dalam pernyataannya, otoritas Saudi menyatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan bentuk terorisme dan menegaskan penolakan terhadap segala aksi kekerasan, ekstremisme, serta tindakan teror.

Dalam siaran resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Kerajaan, pihak Saudi menyampaikan duka mendalam kepada keluarga para korban serta mendoakan kesembuhan bagi mereka yang terluka. Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk solidaritas terhadap pemerintah dan rakyat Australia atas tragedi yang terjadi pada Minggu (14/12).

Peristiwa penembakan massal terjadi di tengah perayaan festival Hanukkah, sebuah acara keagamaan Yahudi yang berlangsung di kawasan wisata populer Bondi. Sedikitnya 15 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat aksi brutal dua pelaku bersenjata.

Kedua pelaku diketahui adalah ayah dan anak, Sajid Akram (50) dan Naveed Akram (24). Polisi mengamankan lokasi kejadian dan menembak mati Sajid saat penyerbuan. Sementara Naveed berhasil ditangkap dalam keadaan kritis dan kini mendapat perawatan intensif di rumah sakit dengan penjagaan ketat.

Otoritas kesehatan New South Wales mencatat 27 korban masih dirawat di berbagai rumah sakit di Sydney. Angka ini merupakan hasil penyaringan dari total 42 orang yang sebelumnya dilarikan ke fasilitas medis akibat insiden tersebut. Polisi Australia mengklasifikasikan peristiwa ini sebagai tindakan terorisme terencana.

Penyelidikan mengungkap Sajid memiliki izin kepemilikan enam senjata api secara legal. Namun motif pasti di balik penyerangan masih dalam proses investigasi mendalam. Petugas juga menemukan benda mencurigakan yang diduga merupakan alat peledak rakitan di dalam kendaraan milik para pelaku yang terparkir dekat lokasi kejadian.

Pantai Bondi yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan berubah menjadi area berduka setelah insiden tragis ini terjadi. Kawasan yang dikenal sebagai ikon pariwisata Sydney tersebut kini menjadi saksi bisu dari kekejaman yang merenggut nyawa tak berdosa.

Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan kembali komitmen Kerajaan dalam memerangi segala bentuk terorisme dan kekerasan. Pernyataan ini sekaligus menunjukkan sikap tegas Arab Saudi terhadap aksi-aksi yang mengancam keselamatan warga sipil di seluruh dunia.

Solidaritas internasional mengalir deras menyusul tragedi ini. Banyak negara, termasuk Arab Saudi, menyampaikan belasungkawa dan dukungan moril kepada Australia. Insiden ini kembali mengingatkan dunia akan pentingnya kerja sama global dalam melawan terorisme dan ekstremisme.

Data riset terbaru menunjukkan tren peningkatan serangan teroris di kawasan Asia-Pasifik dalam dekade terakhir. Studi oleh Institute for Economics & Peace (2024) mencatat kenaikan 37% dalam insiden terorisme di Australia sejak 2018. Analisis menyebut faktor radikalisasi online dan ketegangan konflik Timur Tengah menjadi pemicu utama.

Studi kasus penembakan Bondi menjadi contoh nyata bagaimana individu dengan latar belakang biasa dapat terpapar paham ekstrem. Fakta bahwa pelaku memiliki izin senjata legal menunjukkan celah dalam sistem pengawasan keamanan. Infografis terbaru dari Australian Security Intelligence Organisation (ASIO) mengungkap 60% tersangka teroris di Australia merupakan warga negara lokal yang terpapar radikalisme melalui internet.

Kita tidak boleh diam menyaksikan kebiadaban. Solidaritas global dan kewaspadaan bersama adalah kunci menghadapi ancaman terorisme. Setiap tindakan kecil untuk mencegah radikalisasi dan memperkuat persatuan akan menjadi benteng terkuat melawan kegelapan. Bersatu, kita tegakkan perdamaian dan keadilan bagi seluruh umat manusia.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan