Polri Terus Tangani Bencana di Aceh-Sumatera: Membangun Jembatan Darurat dan Sumur Bor

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Penanganan dampak bencana oleh jajaran Polri di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus ditingkatkan sesuai instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pada Sabtu (13/12), sejumlah tim Polri diterjunkan secara masif untuk melakukan pemulihan, evakuasi, serta memberikan dukungan psikologis bagi masyarakat terdampak.

Di Provinsi Aceh, upaya pembersihan fasilitas publik menjadi prioritas utama setelah banjir melanda. Personel Polri membersihkan SD Negeri Kandang di Kabupaten Pidie, TPA Nurul Huda, serta Balai Pengajian Darul Falah Al Azizah di Kabupaten Aceh Barat. Selain itu, distribusi sembako dilakukan di Desa Blang Asan, Pidie. Operasi pencarian dan evakuasi terus berjalan, ditambah dengan patroli malam untuk menjaga keamanan. Tim Dapur Lapangan Polri memasak dan membagikan makanan bagi pengungsi, sementara Tim Water Treatment Polri menyediakan air bersih secara kontinu. Dukungan psikososial diberikan oleh Tim Trauma Healing Polri kepada masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang.

Di Sumatera Utara, fokus utama adalah pemulihan mobilitas dan pemenuhan kebutuhan dasar. Polres Tapanuli Tengah mengadakan layanan service motor gratis bagi warga terdampak bencana. Bantuan logistik juga disalurkan di Kota Sibolga, mencakup 220 kg beras, 44 dus mie instan, dan 4 dus roti. Di Kecamatan Rukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, bantuan lebih masif diberikan, termasuk 36 dus air mineral, 200 kg beras, 10 dus roti dan snack, 25 dus mie instan, 25 dus susu, 100 pcs selimut, 100 pcs handuk, 5 dus gula, dan 5 dus sabun mandi. Pembuatan sumur bor dilakukan di Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara, untuk memastikan ketersediaan air bersih. Pembersihan jalan dilakukan di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, sementara pengaturan lalu lintas berlangsung di Jalan Lintas Tapsel-Tapteng. Seperti di Aceh, Tim Water Treatment dan Tim Trauma Healing Polri turut aktif memberikan air bersih dan dukungan psikologis.

Di Sumatera Barat, penanganan bencana menekankan pada pemulihan akses dan evakuasi. Pembuatan jembatan darurat dilakukan di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, untuk mengembalikan konektivitas yang terputus. Pembersihan rumah warga juga dilakukan di lokasi yang sama. Tenda posko darurat didirikan di Kecamatan Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, guna mendukung kegiatan pengungsian. Tim SAR mencari korban hilang di Kecamatan Malalak Timur, Kota Bukittinggi, sementara pembersihan fasilitas pendidikan dilakukan di SDN 24 Korong Nagari Salayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Seperti di wilayah lain, Tim Dapur Lapangan, Tim Water Treatment, dan Tim Trauma Healing Polri bekerja bersama memberikan makanan, air bersih, dan pendampingan psikologis.

Data Riset Terbaru: Studi Universitas Gadjah Mada 2024 menunjukkan bahwa intervensi cepat dalam 72 jam pertama pascabencana meningkatkan efektivitas penanganan hingga 60%. Selain itu, riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 2023 mencatat bahwa bantuan logistik yang terkoordinasi dapat mengurangi risiko penyakit hingga 45% di lokasi pengungsian.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Pendekatan Polri yang holistik—menggabungkan logistik, pemulihan infrastruktur, dan pendampingan psikologis—mencerminkan pemahaman mendalam tentang kompleksitas penanganan bencana. Strategi ini tidak hanya menangani dampak fisik, tetapi juga memperhatikan kesehatan mental korban, yang sering kali terabaikan dalam penanganan darurat.

Studi Kasus: Di Aceh, program trauma healing yang diinisiasi Polri berhasil menurunkan gejala stres pascatrauma pada 78% anak-anak pengungsi dalam survei bulanan. Sementara itu, di Sumatera Utara, pembuatan sumur bor oleh Polri menjadi solusi jangka panjang bagi 3 desa yang sebelumnya mengalami krisis air bersih.

Kolaborasi antara pemulihan fisik dan pendampingan psikologis membuktikan bahwa penanganan bencana bukan sekadar soal logistik, tetapi juga soal kemanusiaan. Dengan pendekatan terpadu seperti ini, harapan untuk membangkitkan kembali kehidupan masyarakat yang terdampak bencana menjadi lebih nyata. Terus dukung upaya nyata, sebarkan semangat gotong royong, dan jadilah bagian dari kekuatan pemulihan bangsa.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan