
Jakarta - Jangan gegabah! Sebelum mengambil pinjaman, kenali dulu hal-hal penting berikut ini agar keuangan tetap sehat.
Di dunia finansial, utang sering kali dianggap sebagai sesuatu yang buruk. Banyak orang mengidentikkan utang dengan beban atau bahkan penyebab masalah keuangan. Namun, sebenarnya utang bisa menjadi alat bantu yang sangat berguna jika digunakan secara bijaksana dan sesuai kebutuhan, bahkan mampu mendukung pencapaian tujuan hidup.
Pemahaman mengenai jenis utang menjadi kunci utama dalam pengelolaan keuangan pribadi. Dengan mengetahui perbedaan antara utang yang bernilai produktif dan yang bersifat konsumtif, seseorang bisa mengambil keputusan keuangan yang lebih tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui unggahan Instagram resminya menjelaskan bahwa secara umum ada dua kategori utang, yaitu utang produktif dan utang konsumtif.
Utang produktif adalah pinjaman yang digunakan untuk mendapatkan aset atau barang yang memiliki potensi menghasilkan pemasukan. Contohnya adalah pinjaman untuk modal usaha atau pembelian kendaraan yang akan disewakan kembali.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, utang konsumtif adalah pinjaman yang digunakan untuk membeli barang atau jasa yang habis dipakai dan tidak menghasilkan nilai tambah secara finansial. Contohnya adalah berutang untuk membeli tiket konser atau gadget edisi terbaru.
Sebelum memutuskan untuk berutang, ada tiga pertanyaan penting yang harus dipertimbangkan secara matang:
1. Apakah benar-benar membutuhkan pinjaman ini?
2. Apakah kemampuan membayar cicilan bulanan mencukupi?
3. Apakah sudah memahami sepenuhnya jenis dan ketentuan utang yang akan diambil?
OJK juga memberikan panduan mengenai batas aman bagi cicilan bulanan. Secara umum, total seluruh cicilan utang (baik produktif maupun konsumtif) sebaiknya tidak melebihi 30% dari total pendapatan bulanan. Khusus untuk utang konsumtif, idealnya tidak lebih dari 10% dari pendapatan.
Dengan memahami perbedaan jenis utang dan mempertimbangkan ketiga hal di atas, seseorang dapat menghindari tindakan impulsif dalam mengambil pinjaman. Langkah ini penting untuk mencegah terjebak dalam masalah keuangan yang bisa merugikan kondisi finansial jangka panjang.
(igo/kil)
Data Riset Terbaru:
Menurut survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LDFEB-UI) 2023, 68% responden mengaku pernah mengambil utang konsumtif dalam 5 tahun terakhir. Dari jumlah tersebut, 42% menyatakan sering mengalami kesulitan membayar cicilan karena tidak mempertimbangkan kemampuan finansial sebelum berutang.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Perbedaan utang produktif dan konsumtif bukan hanya soal tujuan, tapi juga soal nilai ekonomi jangka panjang. Utang produktif seperti modal usaha atau investasi properti cenderung meningkatkan nilai aset dan arus kas. Sementara utang konsumtif justru mengurangi nilai karena barang yang dibeli biasanya mengalami depresiasi dan tidak menghasilkan pemasukan.
Studi Kasus:
Budi, seorang wiraswasta, mengambil pinjaman Rp100 juta untuk modal usaha kuliner. Dalam 18 bulan, usahanya berkembang dan mampu membayar cicilan tepat waktu. Sementara Andi, karyawan swasta, berutang Rp5 juta untuk membeli smartphone terbaru. Meski nominalnya kecil, Andi kesulitan membayar karena gajinya hanya Rp7 juta dan sudah banyak komitmen keuangan lainnya.
Infografis (dalam bentuk teks):
-
Utang Produktif:
- Tujuan: Investasi, modal usaha, aset menghasilkan
- Contoh: KPR, pinjaman modal kerja, KTA untuk bisnis
- Manfaat: Meningkatkan nilai aset dan pemasukan
-
Utang Konsumtif:
- Tujuan: Kebutuhan konsumsi pribadi
- Contoh: Kartu kredit belanja, pinjaman gadget, tiket liburan
- Risiko: Tidak menghasilkan nilai tambah, hanya beban
Mengelola utang bukan tentang menghindari pinjaman sama sekali, melainkan tentang kecerdasan dalam memilih dan merencanakan. Ketika utang diambil dengan pertimbangan matang, ia bisa menjadi alat pendorong kemajuan finansial. Namun, jika diambil secara impulsif tanpa perhitungan, utang justru bisa menjadi jerat yang membelenggu kebebasan finansial. Mulailah dengan memahami kebutuhan sebenarnya, hitung kemampuan membayar, dan pilihlah utang yang benar-benar memberi nilai tambah bagi hidup Anda. Keuangan sehat dimulai dari keputusan yang bijak hari ini.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.