Pemerintah Sebut Proses Bangun Kembali Sumatera Memakan Waktu Beberapa Bulan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah mulai mengungkap rencana besar untuk membangun kembali wilayah-wilayah yang luluh lantak akibat bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa proses rehabilitasi diperkirakan akan memakan waktu hingga hitungan bulan. Dalam pendekatannya, pemerintah menjalankan berbagai aktivitas secara serentak, mulai dari penanganan darurat hingga persiapan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

Di Medan, Sumatera Utara, pada Sabtu (14/12/2025), Prasetyo menekankan bahwa penanganan pasca-bencana tidak bisa dilakukan bertahap secara kaku. “Mungkin memang butuh waktu berbulan-bulan hingga semuanya pulih kembali,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa sementara tim penanganan darurat terus bekerja menangani korban dan logistik, tim lainnya telah mulai merancang skema pemulihan jangka panjang.

Salah satu fokus utama dalam program rekonstruksi adalah pemulihan hunian warga yang rusak atau hancur. Pemerintah saat ini tengah melakukan pendataan intensif terhadap jumlah rumah yang terdampak, mencakup kerusakan dari skala ringan hingga berat. Selain itu, pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyiapkan lokasi-lokasi baru bagi masyarakat yang tidak memungkinkan kembali ke tempat tinggal semula karena alasan keamanan atau kerusakan total.

“Kita juga telah mengkoordinasikan penyiapan lokasi alternatif, jika memang warga setuju untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman,” tambah Prasetyo. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang sekaligus mencegah risiko bencana serupa di masa depan.

Dalam rapat koordinasi penanganan bencana Sumatera yang digelar pada Kamis (11/12), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan komitmen anggaran yang signifikan. Menurutnya, pemerintah telah mengalokasikan dana sekitar Rp 51 triliun khusus untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur di tiga provinsi terdampak.

Dana tersebut akan disalurkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebagai ujung tombak pelaksanaan proyek-proyek strategis. “Perkiraan awal kebutuhan anggaran sekitar Rp 51 triliun, dan ini masih akan terus diperbarui. Bisa jadi akan ada penyesuaian, entah penambahan atau pengurangan, tergantung pada perkembangan data di lapangan,” jelas AHY.

Pendekatan paralel ini menjadi kunci agar pemulihan bisa berjalan efisien tanpa menunggu satu tahap selesai terlebih dahulu. Dengan demikian, masyarakat diharapkan bisa segera mendapatkan kehidupan normal kembali, meskipun prosesnya memerlukan kesabaran dan kerja keras dari berbagai pihak.

Dana sebesar Rp 51 triliun akan digunakan untuk memperbaiki jalan, jembatan, bendungan, fasilitas kesehatan, sekolah, dan infrastruktur vital lainnya yang rusak akibat banjir bandang dan longsor. Pemerintah juga akan memastikan bahwa pembangunan kembali tidak hanya fokus pada perbaikan fisik, tetapi juga pada peningkatan ketahanan bencana di masa depan.

Rencana ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah yang turut aktif dalam pendataan dan penyiapan lahan. Kolaborasi antara pusat dan daerah diharapkan dapat mempercepat realisasi program dan memastikan distribusi bantuan serta pembangunan berjalan merata dan tepat sasaran.

Tantangan terbesar saat ini adalah koordinasi lintas sektor yang kompleks, terlebih mengingat wilayah terdampak tersebar di tiga provinsi dengan kondisi geografis dan akses yang berbeda-beda. Namun, dengan komitmen yang kuat dan pendekatan yang terencana, pemerintah optimis proses rehabilitasi dapat berjalan sesuai target.

Pemulihan bukan hanya soal membangun infrastruktur, tetapi juga memulihkan kepercayaan dan semangat masyarakat. Dengan pendekatan holistik, terpadu, dan melibatkan seluruh elemen, harapannya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat bisa bangkit lebih kuat dari sebelumnya. Masyarakat diimbau untuk tetap sabar dan turut serta dalam proses pemulihan ini, karena keberhasilan pembangunan kembali adalah tanggung jawab bersama.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan