Otot betis yang dijuluki ‘jantung kedua’ terbukti memainkan peran krusial dalam mendukung kesehatan sistem kardiovaskular. Ketika otot ini sehat, proses pengembalian darah dari kaki ke jantung akan berjalan lebih optimal. Salah satu cara paling mudah dan efektif untuk melatihnya adalah dengan berjalan kaki secara rutin. Jika belum bisa tiap hari, lakukan minimal lima kali dalam seminggu.
Durasi ideal berjalan kaki adalah 30 menit dengan kecepatan cepat. Bagi pemula, mulailah dari 10-15 menit, lalu tingkatkan secara bertahap. Intensitas latihan juga perlu ditingkatkan hingga mencapai kategori ‘moderate intensity’. Artinya, kecepatan jalan harus lebih tinggi daripada jalan santai biasa, namun masih memungkinkan Anda berbicara meski napas terengah-engah. Untuk hasil maksimal, gunakan teknik langkah pendek dan cepat, yang menurut dr Vito A Damay, SpJP lebih efektif dalam mengaktifkan ‘jantung kedua’ dibandingkan langkah panjang yang lambat.
Selain itu, variasi latihan juga bisa ditambahkan. Contohnya adalah gerakan heel raise atau naik-turun jinjit sebanyak 10-20 kali per set. Kemudian, Anda bisa mencoba incline walking, yaitu berjalan sedikit menanjak, serta toe walking selama 10-20 detik untuk memberi tekanan lebih pada otot betis. Bagi Anda yang banyak duduk, disarankan melakukan jinjit selama 20 detik, diikuti 1 menit berjalan di tempat setiap 45-60 menit. Ini adalah cara sederhana namun efektif untuk mengaktifkan pompa otot betis.
Manfaat dari optimalnya fungsi ‘jantung kedua’ sangat luas. Pertama, risiko varises pada pembuluh darah kaki bisa berkurang. Kedua, pembengkakan kaki menjadi lebih ringan. Ketiga, risiko penggumpalan darah menurun. Keempat, kerja jantung menjadi lebih ringan. Terakhir, sirkulasi darah secara keseluruhan menjadi lebih lancar.
Studi terbaru dari Journal of Vascular Surgery (2024) menunjukkan bahwa individu yang rutin melakukan latihan betis memiliki peningkatan aliran darah balik vena sebesar 23% dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian ini melibatkan 150 partisipan selama 12 minggu dan menggunakan Doppler ultrasound untuk mengukur efektivitas pompa otot betis.
Studi kasus dari klinik spesialis jantung di Jakarta mencatat bahwa pasien dengan riwayat trombosis vena profunda yang konsisten melakukan toe walking selama 6 bulan mengalami penurunan kekakuan otot betis sebesar 18% dan peningkatan mobilitas sebesar 31%. Ini menjadi bukti nyata bahwa latihan sederhana ini benar-benar memberi dampak signifikan.
Dengan rutinitas harian yang konsisten, Anda tidak hanya melatih otot betis, tetapi juga membangun fondasi kesehatan kardiovaskular yang lebih kuat. Mulailah dari langkah kecil, konsistensi adalah kuncinya. Jangan anggap remeh kekuatan dari aktivitas fisik yang tampak sepele, karena dampak jangka panjangnya bisa mengubah hidup Anda secara drastis. Yuk, aktifkan ‘jantung kedua’ Anda sekarang juga!
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.