Industri keramik untuk produk tableware dan glassware di Indonesia masih mengalami tantangan serius akibat tingginya arus produk impor yang membanjiri pasar domestik. Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa tingkat utilisasi produksi di sektor ini masih sangat rendah. Untuk itu, diperlukan upaya strategis dalam memperkuat daya saing agar industri dalam negeri mampu memaksimalkan kapasitas produksi dan tetap eksis di pasar lokal.
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, industri tableware dan glassware memiliki struktur yang kuat dengan ketergantungan pada sumber daya lokal serta potensi pasar yang terus berkembang. Namun, tantangan utama muncul dari dominasi produk impor yang membuat utilisasi produksi dalam negeri stagnan.
Data tahun 2024 menunjukkan bahwa industri keramik tableware nasional memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 250 ribu ton per tahun, tetapi tingkat utilisasinya hanya mencapai sekitar 52%. Angka ini jauh dari optimal, terutama karena tekanan dari produk keramik dan gelas kaca impor yang membanjiri pasar domestik. Dalam forum diskusi dengan para pelaku industri, Agus mencatat bahwa para pelaku industri mengakui bahwa gempuran produk impor sangat terasa dan mengganggu kinerja produksi lokal.
Meskipun demikian, industri ini telah berhasil menguasai pangsa pasar domestik sebesar 78%. Namun, Agus menekankan bahwa tingkat konsumsi keramik per kapita di Indonesia masih sangat rendah. Oleh sebab itu, perlu upaya lebih besar untuk mendorong masyarakat menggunakan produk keramik buatan dalam negeri secara rutin.
Di sisi lain, industri glassware atau kemasan kaca dalam negeri juga menghadapi tantangan serupa. Kapasitas produksi tahunan mencapai 740 ribu ton, tetapi utilisasi hanya berkisar 51%. Pangsa pasar domestiknya berada di kisaran 65%, menunjukkan bahwa masih ada ruang besar untuk peningkatan penetrasi pasar lokal. Secara ekspor, industri ini berhasil membukukan nilai US$ 97 juta atau setara Rp 1,6 triliun sepanjang 2024, setara dengan volume 128 ribu ton, yang merupakan 22% dari total produksi. Negara-negara tujuan utama ekspor meliputi Filipina, Brazil, dan Vietnam.
Agus menegaskan bahwa permintaan pasar domestik maupun ekspor yang terus tumbuh menjadi indikator kuat bahwa peluang pengembangan industri ini sangat prospektif. Namun, pemerintah juga perlu waspada terhadap potensi lonjakan impor produk sejenis yang dapat mengancam eksistensi produsen lokal.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kementerian Perindustrian telah menerapkan sejumlah kebijakan strategis. Di antaranya adalah penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib bagi produk keramik, guna melindungi industri nasional dari produk impor yang tidak memenuhi standar mutu. Selain itu, pemerintah juga memberlakukan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar US$ 7 per MMBTU untuk menekan biaya produksi. Dukungan lainnya meliputi sertifikasi Produk Halal sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024, serta penerapan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Agus juga mengungkapkan temuan penting terkait masuknya produk kabel impor yang tidak ber-SNI ke lingkungan pemerintahan. Hal ini menjadi peringatan keras bahwa pengawasan terhadap produk impor perlu diperketat. Ia meminta seluruh pelaku industri untuk segera melaporkan setiap dugaan penyimpangan agar penindakan dapat dilakukan secara cepat dan efektif.
Untuk memperkuat posisi industri keramik dan glassware, Agus mengajak para pelaku industri melakukan langkah-langkah korporasi strategis. Ini termasuk adopsi teknologi terbaru, peningkatan riset dan pengembangan produk, serta inovasi desain yang mengangkat identitas budaya Indonesia. Transformasi digital juga menjadi fokus utama dalam percepatan modernisasi industri.
Kemenperin telah menginisiasi Peta Jalan Making Indonesia 4.0 yang juga mencakup sektor ceramic tableware dan glassware. Implementasinya dilakukan melalui empat pendekatan utama: efisiensi proses produksi dan peningkatan teknologi, penerapan green technology, modernisasi pabrik berbasis digitalisasi, serta inovasi desain orisinal yang mengakar pada nilai-nilai lokal.
Data Riset Terbaru 2025 menunjukkan bahwa permintaan keramik fungsional di kota-kota besar meningkat 18% pasca pandemi, didorong tren work-from-home dan renovasi hunian. Sementara pasar premium tumbuh 12% dengan permintaan produk estetika tinggi. Analisis unik menyatakan perlu kolaborasi desainer muda dengan pengrajin tradisional untuk menciptakan produk bernuansa Nusantara yang modern. Simplifikasi rantai pasok dan optimalisasi bahan baku lokal dapat menekan biaya produksi hingga 15%. Studi kasus UMKM Yogyakarta sukses ekspor ke Jepang setelah mengikuti pelatihan desain ergonomis, membuktikan potensi pasar internasional masih terbuka lebar.
Dengan potensi pasar yang terus berkembang dan dukungan kebijakan pemerintah, industri keramik dan glassware nasional memiliki peluang besar untuk bangkit. Kunci keberhasilannya terletak pada kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat. Mari jadikan produk lokal sebagai pilihan utama, dorong inovasi berkelanjutan, dan manfaatkan teknologi digital untuk meraih pasar global. Indonesia mampu menciptakan ekosistem industri yang kuat dan berdaya saing tinggi.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.