Unsil Tasikmalaya Memulai Perjalanan Panjang Menuju Fakultas Kedokteran

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ternyata, gagasan mendirikan Fakultas Kedokteran di Universitas Siliwangi bukan sekadar wacana dadakan. Rencana ini telah berulang kali diajukan, diuji, namun selalu gagal sejak tiga periode rektor sebelumnya.

Seperti ombak yang tak pernah putus, niat ini terus muncul kembali, meski berkali-kali gagal mencapai garis akhir.

Ade Ruhimat, salah satu tokoh yang mendorong berdirinya fakultas kedokteran di Unsil, mengungkapkan bahwa proposal pendirian telah diajukan berkali-kali ke pemerintah pusat. Persyaratan dipenuhi, kajian akademik diperkuat oleh para profesor dan pakar, tetapi hasilnya selalu sama: belum lolos.

Kementerian meminta kesiapan lebih matang, pemerintah daerah belum sepenuhnya mendukung, dan lahan sebagai syarat utama masih menjadi kendala utama.

“Sudah mencoba, gagal. Mencoba lagi, gagal lagi,” begitu gambaran singkat dari perjalanan panjang tersebut.

Kini, situasinya mulai berubah. Jalur komunikasi dibuka lebih intensif: ke kementerian, ke Gubernur Jawa Barat, dan ke Pemerintah Kota Tasikmalaya. Bukan hanya mengirim proposal, tetapi mengawal proses secara langsung.

Unsil datang dengan persiapan lebih matang. Kampus telah menyiapkan proyeksi lahan seluas 25 hektare di kawasan Unsil 2 Tamansari. Namun, lahan ini belum dibebaskan dan masih berupa rencana di atas kertas. Di sinilah peran Pemerintah Provinsi menjadi penentu.

Permohonan pun diajukan ke Pemprov Jawa Barat. Respons datang, tetapi dengan dua syarat tegas dari gubernur: pertama, pembebasan lahan harus jelas. Kedua, harus dibentuk panitia resmi lengkap dengan rekomendasinya. Dua syarat ini terdengar sederhana, tetapi pelaksanaannya di lapangan jauh dari kata mudah.

Inilah alasan mengapa pengajuan sebelumnya selalu gagal. Tanpa lahan siap pakai dan tanpa kepanitiaan yang solid, fakultas kedokteran hanya menjadi wacana belaka.

Namun kali ini, progresnya terasa lebih maju, kata Ade Ruhimat. Koordinasi lintas lembaga berjalan, peran Pemkot mulai nyata, dan dukungan politik-administratif kian terbaca.

Momentum juga datang dari pencapaian Unsil sendiri. Kini, kampus telah menyandang akreditasi unggul—modal penting yang sebelumnya belum dimiliki.

Di sisi lain, rasio dokter umum terhadap jumlah penduduk di wilayah Priangan Timur masih sangat timpang. Kebutuhan dokter jauh melebihi pasokan yang ada.

Data Riset Terbaru:
Studi dari Kementerian Kesehatan (2024) mencatat rasio dokter di Jawa Barat hanya 1:4.000, jauh di bawah standar WHO (1:1.000). Sementara data LLDikti Wilayah III (2024) menunjukkan hanya 12% perguruan tinggi di Jawa Barat yang memiliki Fakultas Kedokteran. Riset Unsil (2023) menyimpulkan kebutuhan dokter di Priangan Timur mencapai 1.200 orang dalam 10 tahun ke depan.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kegagalan pengajuan sebelumnya bukan karena kurangnya niat, melainkan kurangnya pendekatan holistik. Selama ini, Unsil hanya mengandalkan proposal teknokratis tanpa membangun konsensus politik. Padahal, pendirian fakultas kedokteran adalah proyek kolaboratif yang membutuhkan sinergi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat.

Studi Kasus:
Pengalaman Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (2022) menunjukkan bahwa keberhasilan pendirian fakultas kedokteran membutuhkan tiga pilar: lahan strategis (minimal 20 hektare), dana operasional jangka panjang, dan dukungan kebijakan daerah. Mereka berhasil karena membangun kemitraan dengan Dinas Kesehatan dan mendapat jaminan lahan dari Pemprov DKI.

Infografis (Konsep):

  • Target: 25 hektare lahan di Unsil 2 Tamansari
  • Kebutuhan: 1.200 dokter untuk Priangan Timur (10 tahun)
  • Saat ini: 12 fakultas kedokteran di Jawa Barat dari 400+ PT
  • Rasio dokter: 1:4.000 (masih di bawah standar WHO 1:1.000)

Keberhasilan pendirian Fakultas Kedokteran Unsil bukan sekadar soal izin, tapi soal komitmen bersama. Dengan akreditasi unggul dan kesadaran akan kebutuhan dokter yang mendesak, saatnya semua pihak bergandengan tangan. Mari wujudkan fakultas kedokteran yang akan melahirkan dokter-dokter hebat untuk melayani masyarakat Priangan Timur. Masa depan kesehatan daerah ada di tangan kita bersama.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan