Perhatian terhadap Keberlanjutan dalam Setiap Pembangunan, Tegas Politisi Gerindra

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Anggota Komisi XII DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Rokhmat Ardiyan, menekankan pentingnya isu lingkungan hidup dan keberlanjutan energi dalam pembangunan nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam acara penanaman pohon di Kuningan, Jawa Barat, yang dihadiri oleh jajaran TNI, Polri, masyarakat, dan kader Partai Gerindra.

Menurut Rokhmat, program pembangunan harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam aspek lingkungan, energi, dan kesejahteraan rakyat. Ia menekankan bahwa setiap pembangunan harus memperhatikan keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem. Pembangunan daerah tidak boleh hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga harus ramah lingkungan.

Pihaknya menilai bahwa regulasi pemerintah pusat harus mampu mendukung pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan aman bagi generasi mendatang. Penanaman pohon di Lamping Kidang bukan sekadar acara seremonial, melainkan langkah nyata untuk menyelamatkan masa depan Kabupaten Kuningan.

Kuningan, menurutnya, memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Namun, potensi ini hanya akan lestari jika dijaga bersama. Menanam pohon merupakan investasi ekologis jangka panjang. Tantangan terbesar bukan hanya pada penanaman, tetapi pada perawatan agar pohon dapat tumbuh dengan baik.

Rokhmat berharap kegiatan penanaman pohon menjadi agenda rutin tahunan. Ia juga memberikan apresiasi kepada TNI yang selalu berada di garis depan, tidak hanya dalam menjaga pertahanan negara tetapi juga dalam merawat kelestarian alam.

Pihaknya menekankan pentingnya menjaga Taman Nasional Gunung Ciremai, yang memiliki kawasan konservasi seluas 15 ribu hektare dan menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Kuningan serta sekitarnya. TNI, Polri, penggiat alam, dan masyarakat harus bersama-sama menjaga hutan sebagai rumah bersama.

Ciremai merupakan anugerah yang harus dijaga agar tidak meninggalkan kerusakan bagi generasi mendatang. Rokhmat memuji gerakan konservasi terbaru yang mengganti satu pohon yang dipindahkan dengan menanam sepuluh pohon baru. Langkah ini dianggap sebagai bentuk tanggung jawab ekologis sekaligus mitigasi risiko bencana.

Pelestarian alam dinilai sebagai harga mati yang harus dikawal bersama. Semoga perjuangan ini membawa keberkahan bagi semua pihak yang terlibat.

Data Riset Terbaru: Studi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2025) menunjukkan bahwa program penanaman pohon yang melibatkan masyarakat secara langsung memiliki tingkat keberhasilan hingga 85%, dibandingkan program yang hanya dilakukan oleh instansi pemerintah.

Studi Kasus: Program “Satu Pohon Diganti Sepuluh” di Taman Nasional Gunung Ciremai telah berhasil meningkatkan tutupan hutan sebesar 12% dalam dua tahun terakhir, sekaligus mengurangi risiko longsor di daerah hulu.

Pembangunan berkelanjutan bukan sekadar kewajiban, tetapi investasi nyata bagi masa depan bangsa. Mari jadikan pelestarian lingkungan sebagai gerakan kolektif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Setiap pohon yang ditanam hari ini adalah warisan hijau bagi generasi mendatang. Mulailah dari hal kecil, konsisten, dan ajak orang di sekitarmu untuk bergabung dalam gerakan ini. Bumi yang sehat adalah fondasi utama kemakmuran bangsa.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan