Penampakan Tumpukan Sampah di Kolong Flyover Ciputat Tangsel

Flyover Ciputat yang berada di Kota Tangerang Selatan kini dipenuhi oleh tumpukan sampah. Sampah-sampah ini menumpuk di bawah jembatan layang, tepatnya di area pedestrian yang berada di kolong flyover tersebut.

Saat tim Thecuy.com melakukan peninjauan langsung pada hari Sabtu (13/12/2025), terlihat jelas bahwa tumpukan sampah tersebut telah menumpuk cukup tinggi. Tumpukan sampah ini mulai terlihat dari awal tanjakan flyover yang mengarah ke Pamulang. Lokasinya persis berada di trotoar bawah flyover Ciputat.

Bau yang tidak sedap menyengat tercium dari tumpukan sampah tersebut. Jenis sampah yang menumpuk sangat beragam, mulai dari sisa-sisa rumah tangga hingga barang-barang besar seperti potongan kayu dan bahkan kasur bekas.

Selain di kolong flyover, kondisi yang sama juga terlihat di sepanjang trotoar jalan yang menghubungkan Ciputat menuju Pamulang. Sampah yang dikemas dalam kantong-kantong plastik terlihat berserakan di sepanjang trotoar tersebut.

Kehadiran tumpukan sampah ini tentu saja membuat warga sekitar merasa terganggu. Banyak dari mereka yang terlihat mengenakan masker untuk menghindari bau tidak sedap yang ditimbulkan. Beberapa warga juga terlihat menegur orang-orang yang datang untuk membuang sampah di tempat tersebut.

Data Riset Terbaru:

Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, volume sampah yang dihasilkan setiap harinya mencapai 700 ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 55% diantaranya berhasil diangkut dan diolah, sementara sisanya masih menjadi masalah di berbagai wilayah, termasuk di kawasan Ciputat. Studi terbaru dari Universitas Indonesia (2025) menunjukkan bahwa penyebab utama penumpukan sampah di area publik seperti flyover adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan serta minimnya fasilitas pengolahan sampah yang memadai di sekitar lokasi.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

Permasalahan sampah di kolong flyover Ciputat ini bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga mencerminkan pentingnya perencanaan tata kota yang baik. Infrastruktur seperti flyover seharusnya tidak hanya dirancang untuk memperlancar arus lalu lintas, tetapi juga mempertimbangkan aspek lingkungan. Kolong flyover yang gelap dan sepi menjadi tempat yang rentan digunakan untuk membuang sampah secara ilegal. Solusi yang bisa diterapkan adalah dengan memasang lampu penerangan yang cukup, membuat area tersebut menjadi ramai dan terpantau, serta menambahkan petugas kebersihan yang rutin melakukan patroli.

Studi Kasus Terkait:

Kasus serupa pernah terjadi di kolong flyover Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Pemerintah setempat berhasil mengatasi permasalahan ini dengan melibatkan langsung warga sekitar melalui program “Jaga Lingkungan”. Program ini memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan juga memberikan insentif bagi warga yang aktif dalam kegiatan kebersihan. Hasilnya, area kolong flyover Lenteng Agung kini menjadi lebih bersih dan bahkan dimanfaatkan sebagai tempat bermain anak-anak.

Selain itu, sebuah infografis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2025) menunjukkan bahwa 70% tumpukan sampah di area publik disebabkan oleh pembuangan sampah sembarangan oleh masyarakat. Infografis ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam menangani permasalahan sampah.

Tumpukan sampah di kolong flyover Ciputat bukanlah masalah yang tidak bisa diselesaikan. Dengan kerja sama semua pihak, kesadaran yang ditingkatkan, serta solusi yang tepat, area tersebut bisa kembali menjadi bersih dan nyaman. Jangan biarkan tempat umum menjadi tempat pembuangan sampah. Ayo bersama-sama kita jaga kebersihan lingkungan kita, mulai dari hal kecil dan dari diri sendiri. Kebersihan adalah tanggung jawab kita semua, dan dengan tindakan nyata, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni bagi semua.

Baca juga Berita lainnya di News Page