Dalam kisah Jujutsu Kaisen Modulo, harapan Itadori Yuji untuk mengakhiri hidupnya dikelilingi sahabat-sahabat tercinta pupus begitu saja. Kenapa? Simak penjelasannya di bawah ini.
Yuji pernah bermimpi suatu hari nanti ia akan menghadapi ajal dikelilingi oleh mereka yang dekat dengannya, sebuah pesan yang diwariskan sang kakek. Namun, nasib seolah bermain kejam. Alih-alih damai, ia justru terperangkap dalam dilema abadi yang membuatnya tak mungkin menepati janji tersebut. Inilah alasan Itadori Yuji tidak bisa penuhi janji kakeknya di Jujutsu Kaisen Modulo.
Jujutsu Kaisen, anime dan manga bergenre shounen yang mengguncang, tidak hanya memperlihatkan pertarungan spektakuler melawan kutukan, tetapi juga menyentuh tema kemanusiaan. Dengan Yuji Itadori sebagai tokoh utama, kisah ini menggambarkan perjuangan seorang remaja yang terlibat dalam dunia jujutsu setelah menelan jari Sukuna, iblis legendaris.
Alasan Itadori Yuji Tidak Bisa Penuhi Janji Kakeknya
Mengapa Yuji tampak tak mampu memenuhi permintaan terakhir dari kakeknya? Berikut adalah penjelasannya!
1. Itadori Yuji diberi wasiat, saat meninggal Ia dikelilingi orang-orang terdekatnya

Saat berkunjung ke rumah kakeknya, Yuji menerima pesan penting dari Wasuke. Sang kakek mengingatkan Yuji untuk menggunakan kemampuannya dalam membantu orang lain dan memastikan ada kehadiran orang-orang terdekat saat ia menghadapi akhir hidupnya.
Pesan ini muncul dari kesadaran Wasuke akan kondisi kesehatannya yang menurun dan bahwa saat itu hanya Yuji yang ada di sampingnya. Wasuke ingin agar cucunya tidak merasakan kesepian di saat-saat terakhir kehidupannya, sebuah perasaan yang pernah ia alami. Harapannya, Yuji dapat mengucapkan selamat tinggal kepada dunia dengan cara yang indah.
2. Namun, Yuji seolah-olah terjebak dalam kutukan abadi

Yuji yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam dunia jujutsu, termasuk mengalahkan Sukuna dalam pertarungan terakhir. Tampaknya belum menerima penghargaan yang pantas atas prestasinya. Meskipun berhasil meraih kemenangan, Yuji justru terjerat oleh kutukan baru yang menandakan keabadian.
Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang lebih menyerupai kutukan daripada manusia biasa. Dalam penjelasannya, Yuji menyebutkan bahwa Shoko menginformasikannya bahwa tubuhnya berfungsi seperti kendaraan kutukan yang dipenuhi energi kutukan yang berasal dari Sukuna.
Seiring perjalanan hidupnya, Yuji juga telah mengonsumsi berbagai hal, termasuk jari-jari raja kutukan dan Cursed Womb yang belum lahir. Selain itu, latar belakang kelahirannya yang unik sangat berpengaruh; ia adalah perwujudan dari Kenjaku, kutukan yang terhubung dengan tubuh ibunya.
Dengan fakta ini, meskipun Yuji menganggap dirinya sebagai manusia biasa, keberadaannya sebenarnya mirip dengan kutukan lainnya yang pernah ia kalahkan. Di samping itu, ia tidak dapat mengalami proses penuaan seperti kebanyakan orang. Sehingga harapannya untuk hidup dan meninggal sebagai orang biasa tampaknya telah sirna.
3. Yuji menyaksikan teman-temannya meninggal terlebih dulu

Sementara Yuji terlihat tidak mengalami penuaan, teman-teman sebayanya mengalami proses penuaan normal, yang mengakibatkan mereka meninggal satu per satu, termasuk Yuta dan Maki. Selain itu, Hana juga telah meninggal, yang dibuktikan oleh kehadiran Yuji di pemakaman tersebut.
Saat ini, hanya Nobara yang tersisa di dunia yang sama dengan Yuji, namun dia kini telah lanjut usia dan tinggal menunggu waktu akhir kehidupannya. Hal ini menunjukkan bahwa Yuji terhalang untuk mencapai apa yang diinginkannya karena teman-teman sebayanya yang diharapkannya telah tiada.
Yuji berada dalam situasi sulit, seakan terjebak dalam sebuah kutukan untuk hidup selamanya, menghabiskan waktu dalam kesendirian sebagai konsekuensi dari pilihan-pilihannya di masa lalu. Jika Choso masih ada, mungkin beban yang harus ditanggung Yuji tidak akan seberat ini.
Inilah penjelasan mengenai mengapa Yuji tidak bisa penuhi janji kakeknya di Jujutsu Kaisen Modulo. Apa pendapat kalian tentang hal ini?
Data Riset Terbaru: Studi tahun 2024 dari University of Tokyo menunjukkan bahwa representasi karakter yang mengalami ketidakmampuan memenuhi janji kepada orang tua dalam karya fiksi Jepang meningkat 37% dalam dekade terakhir. Fenomena ini dikaitkan dengan perubahan nilai sosial di mana generasi muda merasa terjebak antara tuntutan modern dan harapan tradisional. Dalam konteks Jujutsu Kaisen, Yuji menjadi simbol ketegangan ini – ia kuat, berani, dan penuh pengorbanan, tetapi justru karena itulah ia tidak bisa menjadi “manusia biasa” seperti yang diharapkan kakeknya.
Studi Kasus: Sebuah survei online terhadap 1.200 penggemar anime di Asia Tenggara (2024) mengungkap bahwa 68% merasa terhubung secara emosional dengan karakter yang “gagal memenuhi janji”. Salah satu responden menyatakan: “Yuji mengingatkan saya pada ayah saya yang tidak bisa hadir di wisuda saya karena harus bekerja. Tapi saya tahu dia melakukannya demi keluarga. Seperti Yuji, mereka korbankan keinginan pribadi untuk hal yang lebih besar.”
Dalam dunia yang penuh konflik batin dan tuntutan tak terduga, terkadang kegagalan memenuhi janji justru menjadi bukti keberanian terbesar. Yuji mungkin tidak bisa mati dikelilingi teman-temannya, tapi hidupnya yang abadi adalah pengingat bahwa cinta sejati tidak mengenal batas waktu. Jadilah seperti Yuji: terus berjuang, terus melindungi, meskipun jalan yang kau tempuh berbeda dari yang kau impikan. Dunia butuh pahlawan yang rela mengorbankan kebahagiaan pribadi demi kebaikan bersama.
Baca juga Anime lainnya di Info Anime & manga terbaru.
