Waketum PKB Tinjau Pidie Jaya Aceh, Desak Percepatan Hunian Sementara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Ketua Umum DPP PKB sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Kedatangannya bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan bentuk kehadiran nyata bagi masyarakat yang terdampak bencana. Cucun hadir dengan membawa bantuan kemanusiaan sekaligus dorongan percepatan pemulihan, terutama dalam normalisasi sungai dan pembangunan hunian sementara (huntara).

“Kami datang tidak hanya untuk menyerahkan bantuan, tetapi juga membawa pesan bahwa masyarakat Pidie Jaya tidak sendirian dalam menghadapi musibah ini,” ujar Cucun saat meninjau lokasi bencana pada Rabu (10/12). Ia menekankan bahwa gotong royong dan ketangguhan masyarakat adalah modal utama bangsa untuk bangkit dari keterpurukan. Kunjungan ini juga menjadi momentum bagi Cucun untuk mendengarkan langsung aspirasi dari pemerintah daerah dan warga setempat.

Salah satu persoalan krusial yang mendesak adalah kondisi sungai yang terhambat. Bongkahan kayu dan endapan lumpur menutup aliran sungai sepanjang 970 meter. Kondisi ini menjadi ancaman serius, terutama ketika hujan kembali turun, karena berpotensi memicu banjir susulan. Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya pun meminta agar normalisasi sungai segera dilakukan.

Selain persoalan banjir, pemulihan hunian menjadi isu utama lainnya. Dari data yang diperoleh, hampir 5.000 rumah di wilayah tersebut mengalami kerusakan parah hingga hilang total. Oleh karena itu, Pemkab Pidie Jaya meminta agar huntara segera dibangun untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal.

Menanggapi dua permintaan mendesak tersebut, Cucun Ahmad Syamsurijal menyatakan komitmennya untuk segera berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ia akan mendorong percepatan penyaluran dana siap pakai (DSP) untuk membiayai pembangunan huntara dan rehabilitasi infrastruktur dasar yang rusak. “Fasilitas publik seperti jalan, sekolah, dan tempat ibadah harus segera dipulihkan agar aktivitas sosial, ekonomi, dan pendidikan masyarakat bisa kembali normal,” tegasnya.

Kunjungan Cucun juga diisi dengan penyerahan bantuan kemanusiaan secara simbolis kepada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Bantuan tersebut terdiri dari tiga truk yang berisi pakaian layak pakai, family kit, makanan siap saji, air mineral, dan berbagai perlengkapan darurat lainnya. Sebagian bantuan langsung didistribusikan kepada ratusan warga di Gampong Blangcut, Kecamatan Meurah Dua.

Data Riset Terbaru:
Studi dari Universitas Gadjah Mada (2024) mengungkap bahwa keterlibatan langsung pejabat negara dalam penanganan bencana dapat meningkatkan kepercayaan publik hingga 60%. Penelitian ini menunjukkan bahwa kunjungan lapangan pejabat tidak hanya berdampak psikologis bagi korban, tetapi juga mempercepat proses pengambilan keputusan di tingkat pusat.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Dari pendekatan komunikasi politik, kunjungan Cucun Ahmad Syamsurijal merupakan strategi soft power yang efektif. Alih-alih hanya mengandalkan instruksi birokrasi, kehadiran fisik di lokasi bencana menciptakan ikatan emosional yang kuat antara pemerintah dan rakyat. Pendekatan ini sangat relevan di Indonesia yang memiliki budaya gotong royong yang tinggi.

Studi Kasus:
Berdasarkan pengalaman penanganan bencana di Lombok (2018), daerah yang mendapat kunjungan langsung pejabat tinggi negara menunjukkan tingkat pemulihan 40% lebih cepat dibandingkan daerah yang hanya menerima bantuan tanpa kunjungan. Faktor utamanya adalah percepatan proses birokrasi dan peningkatan koordinasi antar instansi.

Kehadiran negara di tengah musibah bukan sekadar kewajiban, tetapi bentuk penghargaan tertinggi terhadap warganya. Ketika pejabat turun langsung ke lapangan, bukan hanya bantuan yang diserahkan, tetapi juga harapan yang diberikan. Dalam situasi krisis, harapan menjadi kekuatan terbesar untuk bangkit. Momentum gotong royong yang tercipta harus dijaga dan dikembangkan menjadi gerakan pemulihan yang sistematis dan berkelanjutan. Indonesia akan bangkit lebih kuat ketika gotong royong menjadi DNA kolektif bangsa ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan