Voice Note Terakhir Korban Kebakaran Gedung Terra Drone untuk Keluarga

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Keluarga korban kebakaran di kantor Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, masih diliputi duka setelah insiden tragis itu menewaskan 22 orang. Ferry, adik ipar Ervina, salah satu korban tewas, menceritakan detik-detik terakhir sebelum sang istri kehilangan kontak. Ervina rupanya sempat mengirimkan voice note terakhir ke grup keluarga melalui kakaknya.

“Di grup, dia (korban) pertama kirim ke kakaknya, lalu kakaknya baru meneruskan ke grup. Voice note ini langsung dikirim olehnya, bukan forward-an, jadi dia mengirim langsung ke grup,” ucap Ferry saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2025).

Voice note tersebut menjadi kabar terakhir yang diterima keluarga. Ervina mengirimkannya sekitar pukul 13.15 WIB, saat api mulai berkobar. Setelah itu, ponselnya tak bisa dihubungi lagi.

“Iya, awal kebakaran dia ngirim ke kakaknya yang nomor 5. Iya (VN itu) kabar terakhir itu di pukul 13.15 WIB. Itu udah terakhir kali. Udah lost contact (setelah kirim VN), habis itu udah nggak ada informasi apa pun,” kata Ferry.

Ferry sempat memperdengarkan rekaman suara terakhir Ervina. Dalam rekaman itu, terdengar suara panik dan teriakan minta tolong, di tengah kabut asap yang mematikan. Ervina mengungkapkan ketakutannya dan meminta maaf.

“Gua udah nggak tau lagi yak, eh sumpah ini gua udah (suara teriakan minta tolong rekannya) udah bener-bener nggak bisa ngapa-ngapain. Gua udah bener-bener nggak bisa ngapa-ngapain ini ya guys, maaf banget gua… gua nggak tau lagi nih,” begitu isi rekaman yang masih terngiang di telinga keluarga.

Insiden kebakaran di gedung Terra Drone terjadi pada Selasa (9/12/2025), menewaskan total 22 orang, terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki. Sebanyak 19 orang lainnya berhasil selamat. Semua jenazah korban telah berhasil diidentifikasi oleh pihak kepolisian.

Berikut identitas para korban:

  • Siti Sa’addah Ningsih, perempuan, 24 tahun
  • Emilia Salim Tan, perempuan, 23 tahun
  • Ervina, perempuan, 25 tahun
  • Chandra Faajriati, perempuan, 19 tahun
  • Tahsya Larasati, perempuan, 25 tahun
  • Sendy Wijaya, laki-laki, 27 tahun
  • Rayhansyah Pinago, laki-laki, 24 tahun
  • Chintia Leni, perempuan, 29 tahun
  • Rosdiana, perempuan, 26 tahun
  • Muh Ikhsanul Mirja, laki-laki, 22 tahun
  • Syaiful Fajar, laki-laki, 38 tahun
  • Assyifa Mulandar, perempuan, 25 tahun
  • Pariyem, perempuan, 31 tahun, alamat Lampung Barat
  • Ninda Tan, perempuan, 32 tahun, alamat Serpong Utara, Tangerang Selatan
  • Muhammad Arief Budiman, laki-laki, 24 tahun, alamat Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
  • Muhammad Apriyana, laki-laki, 40 tahun, alamat Sudimara Jaya, Tangerang Selatan
  • Della Yohana Simanjuntak, perempuan, 22 tahun, alamat Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
  • Nasa Elia Sabita, perempuan, 27 tahun, alamat Tanah Abang, Jakarta Pusat
  • Atinia Isnaini Rasyidah, perempuan, 18 tahun, alamat Makasar, Jakarta Timur
  • Rufaidha Lathiifunnisa, perempuan, 22 tahun, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, catatan medis, dan properti
  • Novia Nurwana, perempuan, 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, catatan medis, dan properti
  • Yoga Valdier Yaseer, laki-laki, 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, catatan medis, dan properti

Suara panik dan permohonan maaf terakhir itu menjadi saksi bisu betapa mengerikannya detik-detik menjelang ajal. Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan di tempat kerja dan kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat. Semoga keluarga korban diberi ketabahan, dan peristiwa serupa tidak terulang lagi. Mari jadikan ini sebagai momentum untuk memperbaiki sistem proteksi kebakaran di seluruh gedung perkantoran.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan