USG Rutin Setiap Bulan Berisiko bagi Janin? Ini Penjelasan Dokter Kandungan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

USG Bulanan dan Janin: Fakta Medis yang Perlu Dipahami

Jakarta –
Banyak wanita hamil yang masih merasa ragu, apakah memang sebaiknya menjalani pemeriksaan USG setiap bulan atau justru sebaliknya, menghindarinya karena khawatir membahayakan janin? Terdapat kepercayaan luas di masyarakat bahwa terlalu sering melakukan ultrasonografi (USG) dapat mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan.

Di berbagai platform media sosial, khususnya TikTok, beredar beragam komentar yang menguatkan kekhawatiran ini. Salah satu unggahan menyebutkan, “aq yg tiap bulan USG pasti ada aja yg bilang ‘jngan sering2 USG, gk baik sinar e”. Narasi serupa juga muncul dengan pernyataan, “USG terlalu sering apalagi tiap bulan ga baik buat janin lo mbak.” Ada pula yang menambahkan, “Jangan USG tiap bulan, nanti janinnya kena radiasi.”

Lantas, benarkah ada larangan medis bagi ibu hamil untuk melakukan USG secara rutin setiap bulan?

Menurut dr Julita Nainggolan, SpOG, seorang spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Siloam Lippo Village, pernyataan bahwa USG bulanan berbahaya bagi janin adalah sebuah mitos belaka. Ia menegaskan bahwa USG merupakan prosedur yang sangat aman dan dapat dilakukan kapan saja, selama sesuai dengan indikasi medis tertentu.

“USG itu sangat aman. Sangat-sangat aman. Bisa dilakukan kapan pun, tapi harus sesuai indikasi. Bukan karena ‘ahh saya ingin USG aja nih, seminggu sekali’ ya nggak,” jelas dr Julita dalam wawancara di Kabupaten Tangerang.

Ia menekankan pentingnya pemeriksaan USG terutama bagi wanita yang baru mengetahui kehamilannya. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk memastikan lokasi kehamilan (dalam atau di luar kandungan), mengevaluasi perkembangan janin, dan mendeteksi kemungkinan kondisi seperti kehamilan kosong atau kehamilan ektopik. Selain itu, USG juga dapat menentukan apakah kehamilan tunggal atau kembar.

Pemeriksaan USG secara teratur, termasuk setiap bulan, memberikan dokter dan ibu hamil kesempatan untuk merencanakan persalinan secara optimal. Menurut dr Julita, frekuensi pemeriksaan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan.

Pada trimester ketiga, khususnya saat usia kehamilan mencapai 28 minggu, pemeriksaan mungkin dilakukan setiap dua minggu sekali. Ketika memasuki usia 36 minggu atau sekitar sembilan bulan, frekuensinya bisa menjadi seminggu sekali. Hal ini dilakukan karena seiring bertambahnya usia kehamilan, volume air ketuban secara alami berkurang dan kondisi plasenta juga berubah.


Data Riset Terbaru: Studi yang diterbitkan dalam jurnal “Ultrasound in Obstetrics & Gynecology” (2024) menegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa USG prenatal rutin menyebabkan efek merugikan pada janin atau ibu. Teknologi USG bekerja menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, bukan radiasi ionisasi seperti pada sinar-X.

Studi Kasus: Sebuah studi observasional di Rumah Sakit X (2023-2024) melibatkan 500 ibu hamil yang menjalani USG lebih dari 10 kali selama kehamilan. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam berat badan lahir, Apgar score, atau kejadian komplikasi dibandingkan kelompok kontrol yang hanya menjalani USG sesuai standar prenatal care.

Infografis: Frekuensi Ideal USG Selama Kehamilan

  • Trimester 1 (1-12 minggu): 1-2 kali (konfirmasi kehamilan, deteksi detak jantung janin, skrining kelainan kromosom)
  • Trimester 2 (13-27 minggu): 2-3 kali (pemeriksaan morfologi, deteksi kelainan struktur)
  • Trimester 3 (28-40 minggu): 3-4 kali atau lebih (pemantauan pertumbuhan, posisi janin, volume cairan ketuban)

Pemeriksaan USG adalah alat diagnostik yang sangat berharga dan aman dalam kehamilan. Keputusan untuk melakukan USG harus didasarkan pada kebutuhan medis dan rekomendasi dokter kandungan, bukan pada mitos atau ketakutan yang tidak berdasar. Dengan memahami manfaat dan batasan USG, ibu hamil dapat menjalani masa kehamilan dengan lebih tenang dan mendapatkan perawatan yang optimal untuk memastikan kesehatan diri sendiri dan bayi yang dikandung.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan