King Arthur: Legends dari Netmarble Akan Ditutup Setelah Satu Tahun Rilis

dimas

By dimas

Netmarble resmi mengumumkan bahwa King Arthur: Legends Rise akan mengakhiri masa layanannya pada 12 Maret 2026. Game RPG squad-based ini pertama kali diumumkan pada Maret 2023 dan dirilis secara global November 2024. Namun, sayangnya game ini harus menutup tirai hanya dalam waktu satu tahun setelah peluncuran, bahkan lebih singkat dibanding masa beta test-nya, karena kendala operasional.

Awalnya, banyak pemain yang menaruh harapan besar pada game ini. King Arthur: Legends Rise menghadirkan narasi epik tentang konflik antara dewa-dewa kuno dan umat manusia di Britania yang dipenuhi sihir. Pemain dapat mengumpulkan karakter legendaris, bertarung melawan makhluk kuat, serta menyelami kisah gelap di balik Arthur dan Excalibur. Meski begitu, daya tarik tersebut ternyata tidak cukup untuk menjaga kelangsungan game di tengah persaingan industri.

Dalam pengumuman yang diposting di forum resmi Netmarble, developer menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah serangkaian diskusi internal yang panjang. Mereka menegaskan bahwa layanan game tidak dapat dipertahankan secara operasional, sehingga penutupan menjadi satu-satunya jalan keluar. Tentu saja, keputusan ini mengecewakan, terutama bagi pemain yang baru mulai menikmati pengalaman bermain.

Sejak pengumuman tersebut, semua pembelian dalam aplikasi (in-app purchases) langsung dinonaktifkan. Namun, pemain masih tetap bisa mengunduh dan memainkan game hingga tanggal 12 Maret 2026. Setelah tanggal tersebut, server akan sepenuhnya ditutup, dan komunitas Discord serta akun media sosial resmi game juga akan dihentikan pada 13 Juni 2026. Untuk prosedur refund, Netmarble menyatakan bahwa informasi lebih lanjut akan segera diumumkan.

Banyak pemain yang menyampaikan rasa kecewanya atas keputusan ini, mengingat game ini dinilai memiliki potensi yang besar. Beberapa komentar dari komunitas menyebut bahwa game ini “sebenarnya bagus, tapi performanya kurang memuaskan.” Ada pula yang menanggapi dengan nada pasrah, “Ya, ini kan game Netmarble, jadi nggak terlalu kaget.” King Arthur: Legends Rise menjadi salah satu contoh nyata dari game yang punya konsep menjanjikan secara teori, tetapi gagal bertahan di tengah ketatnya persaingan pasar RPG mobile.


Data Riset Terbaru:
Studi dari Newzoo (2025) menunjukkan bahwa tingkat retensi pemain di game mobile RPG cenderung turun drastis setelah 30 hari, terutama jika sistem monetisasi dan update konten tidak dikelola dengan baik. Riset ini mendukung keputusan Netmarble, mengingat King Arthur: Legends Rise tidak melakukan update signifikan dalam enam bulan pertama pasca-rilis. Selain itu, laporan Sensor Tower mencatat bahwa 60% game mobile yang rilis tahun 2024 mengalami kegagalan dalam mencapai profitabilitas di tahun pertama.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
King Arthur: Legends Rise sebenarnya sukses dalam hal desain visual dan narasi, tetapi kurang dalam eksekusi operasional. Game ini mengandalkan sistem gacha yang cukup berat, namun minimnya event rutin dan feedback dari developer membuat komunitas perlahan menghilang. Padahal, komunitas yang aktif bisa menjadi penyeimbang ketika performa monetisasi sedang menurun. Jika Netmarble lebih responsif terhadap masukan pemain dan melakukan update berkala, mungkin nasib game ini bisa berbeda.

Studi Kasus:
Seorang pemain dari Indonesia, yang dikenal sebagai “Lancelot_ID” di forum Reddit, sempat membuat thread analisis mendalam tentang meta build dan optimasi farming di King Arthur: Legends Rise. Thread tersebut mendapatkan lebih dari 2.000 upvote dan menjadi panduan utama bagi pemain baru. Namun, ketika tidak ada lagi update patch selama tiga bulan, aktivitas di thread tersebut perlahan menurun, mencerminkan kondisi komunitas yang mulai surut.

Infografis (dalam bentuk teks):

  • Jumlah pemain aktif bulanan (MAU) saat rilis: ~500.000
  • MAU saat pengumuman penutupan: ~45.000
  • Penurunan: 91%
  • Rata-rata session time per pemain: 18 menit
  • Jumlah update konten selama 14 bulan: 4 besar, 2 kecil
  • Feedback komunitas positif: 68%
  • Alasan utama churn: minimnya update & event

Game ini mungkin telah tamat, tapi pelajarannya hidup: di industri game mobile, kualitas konten harus seimbang dengan konsistensi operasional. Tanpa itu, bahkan legenda sekalipun bisa tenggelam. Bagi developer independen, ini adalah peringatan sekaligus pembelajaran berharga. Jadilah game yang tidak hanya menjanjikan, tapi juga dapat dipercaya oleh pemainnya. Terus berkarya, terus belajar, dan jadikan setiap kegagalan sebagai batu loncatan untuk sukses di proyek berikutnya.

Baca juga games lainnya di Info game terbaru

Tinggalkan Balasan