Bahlil Perintahkan Anggota DPRD Fraksi Golkar Siapkan Mitigasi Bencana di Setiap Daerah

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, memberikan arahan kepada para kader partai dalam bimbingan teknis Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi dan Kota/Kabupaten Tahap II. Acara tersebut digelar di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, pada hari Rabu (10/12/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil menekankan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana. Ia meminta seluruh kader yang bertugas di daerah untuk mulai merancang langkah-langkah antisipatif guna menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayah masing-masing.

“Contoh, urusan bencana. Jadi, daerah-daerah ini mulai berpikir kalau ada langkah-langkah antisipatif, kalau kemudian itu terjadi, apa yang harus dilakukan,” tegas Bahlil.

Menurut Bahlil, kesiapan mitigasi bencana harus dilakukan jauh sebelum bencana itu terjadi. Ia menekankan pentingnya prinsip “menyiapkan payung sebelum hujan”. Dengan demikian, ketika suatu bencana benar-benar terjadi, para kader Golkar yang duduk di legislatif maupun eksekutif sudah mengetahui langkah-langkah konkret yang perlu diambil.

“Jadi jangan sampai sudah hujan baru kita semua kelabakan. Jadi ini sebelum hujan kita siapkan payung. Karena ini kan sudah pengalaman nih, kita ingin daerah dan ini berpotensi untuk daerah mana saja. Tapi karena itu kita harus siap, ketika terjadi bencana, kita kader Golkar yang ada di parlemen maupun di eksekutif sudah bisa mengetahui apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Selain arahan teknis, kegiatan bimtek tersebut juga menjadi wadah konsolidasi internal partai. Dalam kesempatan itu, Partai Golkar menggalang dana kemanusiaan untuk para korban bencana di Sumatera.

Bahlil mengapresiasi semangat gotong royong para kadernya. Ia melaporkan bahwa dana yang terkumpul dari aksi solidaritas tersebut mencapai lebih dari Rp 3 miliar.

“Sudah barang tentu ini juga sebagai forum konsolidasi, dan tadi kita juga melakukan gotong royong untuk kita sumbang bencana. Alhamdulillah tadi terkumpul sekitar Rp 3 miliar lebih tambah, untuk kita sumbang ke saudara-saudara kita yang ada di sana,” pungkasnya.

Data Riset Terbaru: Studi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2025 menunjukkan bahwa kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana meningkat 35% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama di daerah-daerah rawan bencana. Namun, masih ditemukan kesenjangan dalam implementasi mitigasi bencana antar daerah, terutama di tingkat desa dan kelurahan.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Bencana alam tidak mengenal batas administrasi, tetapi penanganannya sering kali terfragmentasi. Solusi terbaik bukan hanya pada kesiapan fisik, tetapi juga pada koordinasi yang solid antara legislatif, eksekutif, dan masyarakat. Keterlibatan partai politik, seperti yang dilakukan Golkar, bisa menjadi jembatan penting dalam membangun sinergi tersebut.

Studi Kasus: Kabupaten Bantul, DIY, menjadi contoh daerah yang berhasil mengurangi risiko bencana melalui program “Desa Tangguh Bencana”. Program ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk anggota dewan dan perangkat desa, dalam perencanaan dan pelaksanaan mitigasi bencana. Hasilnya, tingkat kerugian akibat bencana menurun signifikan dalam lima tahun terakhir.

Masyarakat perlu belajar dari pengalaman dan tidak menunggu bencana datang baru bertindak. Kepedulian seperti yang ditunjukkan Partai Golkar patut diapresiasi, namun harus diikuti dengan aksi nyata di lapangan. Mari jadikan kesiapsiagaan bencana sebagai budaya, bukan sekadar rencana.

Baca juga Berita lainnya di News Page