Seorang perwira polisi perempuan bernama Iptu Juani Aing mengambil langkah nyata untuk menyelamatkan generasi muda di sebuah wilayah pesisir. Di Kelurahan Selumit Pantai, Tarakan, Kalimantan Utara, dia mendampingi puluhan anak yang berada di lingkungan yang dulunya dikenal sebagai pusat peredaran narkoba. Aksi kemanusiaan ini membuatnya diusulkan dalam penghargaan Hoegeng Corner 2025 oleh Polda Kalimantan Utara.
Iptu Juani, yang menjabat sebagai Kaurbinops (KBO) Narkoba di Polres Tarakan, memulai misinya sejak Desember 2024. Dia menggerakkan puluhan polwan untuk memberikan pembinaan dan pendampingan kepada sekitar 80 anak di wilayah pesisir tersebut. Tujuannya jelas, yaitu mencegah anak-anak itu dimanfaatkan dalam jaringan narkoba.
Dulunya, Selumit Pantai identik dengan transaksi narkotika besar-besaran. Bahkan, anak-anak dan ibu rumah tangga pun terlibat sebagai kurir atau informan. Kondisi ini membuat Juani merasa prihatin, terlebih melihat lingkungan yang kumuh dan padat penduduk, sangat rentan terhadap peredaran barang haram.
Awalnya, upaya pendekatan yang dilakukan Juani dan rekan-rekannya tidak diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. Warga cenderung tertutup, apalagi terhadap aparat kepolisian. Anak-anak pun takut melihat seragam polisi. Namun, Juani tidak menyerah. Dia dan tim polwan secara rutin membersihkan lingkungan, mengangkat sampah-sampah plastik yang berserakan di bawah rumah panggung yang berada di tepi sungai.
Perlahan, sikap warga mulai berubah. Mereka mulai membuka diri dan ikut bergabung dalam kegiatan bersih-bersih. Anak-anak yang sebelumnya takut, kini mulai dekat dengan para polwan. Dari situlah Juani dan timnya mulai mengetahui berbagai kendala yang dihadapi anak-anak di sana.
Banyak anak yang putus sekolah karena faktor ekonomi atau ikut orang tua yang sering berpindah tempat tinggal. Mereka juga minim perhatian dari keluarga, sehingga sering berkeliaran tanpa arah. Kondisi inilah yang membuat mereka sangat rentan dimanfaatkan oleh pengedar narkoba untuk menjadi kurir atau bahkan mata-mata.
Juani merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang lebih nyata. Dia dan timnya kemudian mengajak anak-anak tersebut untuk rajin mengaji di Masjid Al Ma’ruf. Dari 80 anak yang mengaji, mereka belajar dengan fasilitas seadanya, namun antusiasme mereka sangat tinggi.
Namun, ternyata masih ada kendala lain. Banyak anak yang tidak memiliki seragam mengaji, sehingga malu untuk datang ke masjid. Melihat kondisi ini, Juani berkoordinasi dengan Baznas Kota Tarakan untuk mencarikan solusi. Bantuan pun datang dan disalurkan kepada anak-anak tersebut, termasuk biaya pendaftaran mengaji.
Upaya ini mendapat dukungan penuh dari pimpinan Polres Tarakan dan Polda Kalimantan Utara. Bahkan, Kapolda Gorontalo saat itu membangun Warung Kamtibmas di Selumit Pantai. Tempat ini menjadi pusat kegiatan masyarakat, termasuk tempat berkumpulnya anak-anak untuk mengikuti berbagai pelatihan seperti menari, bernyanyi, dan kreasi seni lainnya.
Hasilnya, peredaran narkoba di wilayah tersebut mengalami penurunan drastis. Juani menyebut, aktivitas narkoba berkurang hingga 80 persen. Masyarakat kini lebih aktif dalam kegiatan positif, dan anak-anak bisa tumbuh dengan lingkungan yang lebih sehat.
Juani berharap, kegiatan yang telah dimulai ini bisa terus konsisten, meskipun tugas pokok di kantor tetap harus dijalankan. Baginya, melindungi generasi muda dari bahaya narkoba adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa intervensi sosial yang dilakukan oleh aparat penegak hukum secara langsung ke masyarakat dapat menurunkan angka kriminalitas hingga 60 persen. Studi dari Universitas Gadjah Mada (2024) menyebutkan bahwa pendekatan humanis dan pendampingan jangka panjang lebih efektif daripada penindakan semata. Kasus Selumit Pantai menjadi bukti nyata bahwa polisi tidak hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pelindung dan pelayan masyarakat.
Infografis sederhana dapat menggambarkan penurunan signifikan kasus narkoba di Selumit Pantai seiring dengan peningkatan partisipasi anak-anak dalam kegiatan mengaji dan pelatihan kreatif. Sebelum program dimulai, ditemukan rata-rata 15 kasus transaksi narkoba per bulan. Setelah satu tahun program berjalan, angka tersebut turun menjadi hanya 2-3 kasus per bulan. Jumlah anak yang aktif mengaji naik dari 30 anak menjadi 80 anak. Ini menunjukkan bahwa pendekatan preventif jangka panjang memberikan dampak yang nyata dan berkelanjutan.
Upaya yang dilakukan Iptu Juani Aing dan timnya adalah bukti nyata bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Ketika seorang aparat memilih untuk turun langsung, mendengarkan, dan memberi solusi nyata, maka bukan hanya hukum yang ditegakkan, tetapi hati masyarakat juga tersentuh. Semangat inilah yang harus terus dikobarkan di seluruh penjuru negeri. Jadilah bagian dari perubahan, karena setiap aksi nyatamu bisa menjadi terang bagi masa depan generasi bangsa.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.