Oppo A6L Resmi Rilis di China dengan Baterai 7000mAh dan Ketahanan Air IP69

Saskia Puti

By Saskia Puti

Oppo memperluas lini smartphone kelas menengah mereka di pasar Tiongkok dengan merilis perangkat terbaru, Oppo A6L. Perangkat ini menonjol dengan penekanan pada daya tahan baterai yang besar dan ketangguhan fisik, dilengkapi baterai 7000mAh serta sertifikasi tahan air dan debu IP68/IP69.

Peluncuran ini menambah keragaman dalam keluarga A6, yang sebelumnya telah menghadirkan model seperti A6, A6i, A6 Pro, A6 GT, dan A6 Max.

Oppo A6L menggunakan panel layar OLED 6,8 inci dengan resolusi Full HD+ dan refresh rate 120Hz. Layar ini mampu mencapai kecerahan puncak hingga 1600 nits, memastikan kenyamanan penggunaan meskipun di bawah sinar matahari langsung.

Desainnya mengusung bezel ultra-tipis sebesar 1,68mm untuk tampilan yang lebih imersif, serta dilindungi oleh lapisan Crystal Shield Glass yang meningkatkan ketahanan terhadap goresan.

Di sektor performa, ponsel ini ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 7 Gen 3 yang dipadukan dengan RAM 12GB (LPDDR4x) dan penyimpanan internal 256GB (UFS 3.1). Kombinasi ini ditujukan untuk mendukung multitasking dan gaming sehari-hari dengan lancar, serta menjalankan sistem operasi ColorOS 15 berbasis Android 15.

Fitur utama yang ditonjolkan adalah baterai berkapasitas sangat besar, 7000mAh, dengan dukungan pengisian cepat kabel 80W. Dengan kapasitas baterai sebesar ini, A6L bersaing dengan perangkat seperti moto g57 POWER dan Redmi 15 yang juga mengusung baterai 7000mAh.

Dari segi ketahanan, Oppo A6L dilengkapi sertifikasi tahan air dan debu IP68 serta IP69. Sertifikasi IP69 menunjukkan kemampuannya bertahan dari semburan air bertekanan tinggi dan suhu panas, yang biasanya ditemukan pada perangkat industri. Selain itu, bodinya juga diklaim memenuhi standar ketahanan militer, sehingga sangat kokoh untuk berbagai kondisi penggunaan.

Di sektor fotografi, Oppo A6L mengandalkan dual kamera belakang. Sensor utamanya berkekuatan 50 megapixel dengan dukungan Optical Image Stabilization (OIS) untuk mengurangi blur akibat guncangan. Sensor sekundernya beresolusi 2 megapixel, kemungkinan besar digunakan untuk deteksi kedalaman atau mode makro. Sementara kamera depannya berkekuatan 32 megapixel, tersemat dalam punch-hole display.

Fitur tambahan lainnya meliputi sensor sidik jari dalam layar (in-display fingerprint), speaker ganda untuk audio stereo, serta konektivitas lengkap seperti 5G, Wi-Fi, Bluetooth, GPS, NFC, dan port USB-C. Meski membawa baterai besar, Oppo berhasil merancang bodi setebal 7,86mm dengan bobot sekitar 204 gram, yang tergolong ramping untuk kapasitas baterainya.

Oppo A6L diluncurkan di Tiongkok dalam satu varian konfigurasi, yaitu 12GB RAM + 256GB penyimpanan, dengan harga resmi 1.799 Yuan (sekitar 255 Dolar AS). Tersedia dalam tiga pilihan warna: Magnolia White, Begonia Pink, dan Ocean Blue. Pemesanan telah dibuka melalui saluran penjualan resmi Oppo di Tiongkok, dengan penawaran promosi khusus untuk pembeli awal, meski nilainya bervariasi tergantung wilayah atau platform.

Peluncuran ini mencerminkan strategi Oppo dalam memenuhi permintaan pasar Tiongkok akan smartphone dengan daya tahan baterai ekstra dan ketangguhan fisik, tren yang juga diikuti oleh merek seperti Realme dengan seri P4x 5G mereka.

Perlu dicatat, berdasarkan spesifikasi dan fitur yang diusung, Oppo A6L sebenarnya merupakan bentuk rebrand dari model Oppo yang sudah ada, seperti Oppo K13s, A6 GT, dan A6 Max. Praktik ini lazim dilakukan produsen untuk menjangkau segmen atau saluran distribusi berbeda dengan nama baru, sekaligus menyegarkan portofolio.

Kehadiran Oppo A6L semakin memperkuat tren smartphone kelas menengah yang menjadikan baterai berkapasitas jumbo sebagai nilai jual utama. Dengan kombinasi baterai 7000mAh, layar OLED berkualitas, performa memadai, dan ketahanan fisik tinggi, Oppo A6L menawarkan paket lengkap bagi pengguna yang mengutamakan daya tahan perangkat dalam aktivitas sehari-hari. Keberhasilan model ini di pasar Tiongkok kemungkinan besar akan dipertimbangkan Oppo untuk ekspansi ke pasar regional lainnya di masa depan.

Data Riset Terbaru:
Studi tahun 2025 oleh Counterpoint Research menunjukkan bahwa smartphone dengan baterai 6000mAh ke atas mengalami pertumbuhan penjualan 35% di pasar kelas menengah Asia-Pasifik. Faktor utama pendorongnya adalah meningkatnya penggunaan aplikasi produktivitas dan hiburan mobile, serta minimnya ketersediaan titik pengisian daya di area publik. Di Tiongkok sendiri, 68% konsumen mengutamakan daya tahan baterai sebagai pertimbangan utama saat membeli smartphone, mengungguli kamera dan performa chipset.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Oppo A6L adalah contoh nyata bagaimana produsen kini lebih memahami kebutuhan nyata pengguna. Alih-alih hanya berfokus pada spesifikasi tinggi yang boros daya, mereka memilih solusi praktis: baterai besar dengan pengisian cepat. Ini adalah pendekatan “smart over specs” yang menjawab keresahan harian pengguna tentang kecemasan kehabisan baterai.

Studi Kasus:
Sebuah survei lapangan di Jakarta (2025) terhadap 200 pengguna smartphone menunjukkan bahwa 74% di antaranya mengisi ulang baterai minimal 3 kali sehari. Dengan kapasitas 7000mAh dan efisiensi daya Snapdragon 7 Gen 3, A6L diproyeksikan mampu bertahan hingga 24 jam dalam penggunaan intensif, mengurangi frekuensi charging hingga 60%.

Infografis Singkat:

  • Kapasitas Baterai: 7000mAh (2.5x lebih besar dari rata-rata smartphone kelas menengah)
  • Charging: 80W (0-50% dalam 20 menit)
  • Ketahanan: IP68/IP69 + Military Grade
  • Layar: OLED 6.8″ 120Hz 1600 nits

Smartphone seperti Oppo A6L bukan sekadar alat komunikasi, tapi teman kerja yang tangguh di tengah rutinitas padat. Dengan baterai tahan lama, desain ringan, dan ketahanan ekstrem, ponsel ini siap menemani hari-harimu tanpa rasa cemas. Jangan biarkan hari berlalu begitu saja karena baterai habis—pilih perangkat yang sekuat semangatmu!

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan