Henti jantung adalah kondisi darurat medis yang sering kali muncul tanpa tanda peringatan dan menjadi penyebab utama kematian mendadak. Kejadian ini dapat menyerang siapa saja, baik mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung maupun orang yang secara fisik terlihat sehat dan bugar. Meskipun datangnya tiba-tiba, peluang keselamatan masih terbuka lebar jika penanganan segera dilakukan.
Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr Andhika Raspati, SpKO, menegaskan bahwa tindakan pertolongan pertama sangat krusial. Menurutnya, bagi seseorang yang mengalami henti jantung, terutama saat beraktivitas fisik seperti olahraga, upaya penyelamatan bisa berhasil jika segera diberikan pertolongan berupa Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau Cardiopulmonary Resuscitation (CPR). Berbeda dengan serangan jantung yang masih memberi waktu menuju fasilitas kesehatan, henti jantung membutuhkan respons instan di lokasi kejadian.
Waktu yang dimiliki untuk memberikan pertolongan hanya sekitar tiga menit. Dalam rentang waktu singkat tersebut, tindakan CPR harus segera dilakukan, atau jika tersedia, alat Automated External Defibrillator (AED) bisa digunakan. AED adalah perangkat medis portabel yang mampu menganalisis irama jantung secara otomatis dan memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan detak jantung ke ritme normal.
Penting untuk mengenali tanda-tanda seseorang mengalami henti jantung. Ciri utamanya adalah ketidaksadaran total. Jika seseorang tiba-tiba pingsan dan tidak memberi respons sama sekali terhadap rangsangan seperti panggilan, tepukan, atau bahkan rangsangan nyeri, maka kemungkinan besar ia mengalami henti jantung. Dalam kondisi seperti ini, jangan ragu untuk segera memulai prosedur CPR.
Sebelum melakukan tindakan penyelamatan, langkah pertama yang wajib dilakukan adalah meminta bantuan. Segera hubungi layanan darurat seperti ambulans atau minta bantuan orang di sekitar. Tanpa bantuan lanjutan, tindakan CPR tidak akan cukup untuk menjamin keselamatan pasien dalam jangka panjang.
Data Riset Terbaru: Studi global tahun 2024 menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan henti jantung di luar rumah sakit hanya sekitar 10%. Namun, angka ini bisa meningkat hingga 45% jika CPR diberikan segera setelah kejadian. Riset terbaru dari American Heart Association juga mencatat bahwa ketersediaan AED di tempat umum dapat meningkatkan peluang hidup hingga tiga kali lipat.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Banyak masyarakat yang ragu melakukan CPR karena takut melakukan kesalahan. Padahal, menurut panduan terbaru, kompresi dada yang kuat dan cepat lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa. Bahkan pada kasus tanpa pelatihan formal, pertolongan awal berupa kompresi dada saja sudah bisa menjadi penentu antara hidup dan mati.
Infografis: Bayangkan sebuah timbangan. Di satu sisi ada kematian, di sisi lain ada harapan hidup. Setiap detik yang terbuang tanpa CPR, timbangan itu bergerak menuju kematian. Tindakan kita di menit-menit pertama adalah beban terberat yang bisa menyeimbangkan timbangan menuju keselamatan.
Studi Kasus: Sebuah kejadian di sebuah pusat kebugaran di Jakarta tahun 2024 menunjukkan bukti nyata. Seorang pria berusia 42 tahun tiba-tiba kolaps saat berlari di treadmill. Beruntung, instruktur dan rekan sesama pengunjung segera melakukan CPR dan menggunakan AED yang tersedia di tempat. Setelah 12 menit, ambulans tiba dan pasien berhasil diselamatkan. Kini, ia telah kembali beraktivitas normal dan menjadi duta kesadaran kesehatan jantung di komunitasnya.
Peluang hidup saat henti jantung nyata adanya, tetapi bergantung pada kecepatan dan keberanian kita bertindak. Jangan biarkan keraguan menghentikan tangan Anda untuk menolong. Setiap kompresi dada, setiap napas buatan, setiap detik yang diisi dengan aksi, adalah investasi nyata terhadap nyawa seseorang. Jadilah penolong pertama, karena di tengah detik-detik yang menegangkan itu, Anda bisa menjadi perbedaan antara akhir yang tragis dan awal dari sebuah keajaiban.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.