Kemenkop dan Pemkab Banyuwangi Bermitra untuk Mengembangkan Kopi Desa Merah Putih

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Kementerian Koperasi RI menjalin kerja sama strategis dengan Pemkab Banyuwangi melalui penandatanganan nota kesepakatan percepatan pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

Ferry Juliantono selaku Menteri Koperasi RI menyatakan kesepakatan ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan koperasi yang kuat, modern, dan mampu bersaing di era digital. Menurutnya, tiga pilar utama menjadi fokus utama: percepatan pembangunan fisik gerai dan gudang KDMP, optimalisasi operasional, serta pengembangan potensi usaha lokal yang bisa dikelola koperasi.

“Prioritas utama adalah pembangunan infrastruktur fisik KDMP, khususnya ketersediaan lahan. Ini menjadi kunci keberhasilan percepatan operasionalisasi koperasi desa,” tegas Ferry.

Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan intensif kepada Pemkab Banyuwangi dalam seluruh tahapan pembangunan dan pengembangan KDMP. Pendampingan mencakup pemetaan potensi usaha yang bisa dikelola koperasi, termasuk potensi alam, kuliner, dan kerajinan tangan.

“Kami sangat mengapresiasi semangat kepala daerah seperti Banyuwangi yang benar-benar serius mendukung percepatan pembangunan Kopdes Merah Putih. Harapannya, daerah lain juga memiliki semangat yang sama,” ujar Farida.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menekankan pentingnya pendampingan dari Kementerian Koperasi dalam pelaksanaan program KDMP. Menurutnya, pembangunan koperasi desa merupakan hal baru bagi pemerintah daerah, sehingga membutuhkan arahan dan bimbingan agar sesuai dengan Asta Cita dan harapan Presiden.

“Potensi usaha di Banyuwangi sangat beragam, mulai dari kelautan, kehutanan, pariwisata, hingga perkebunan. Semua potensi ini bisa dikelola oleh KDMP untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” jelas Ipuk.

Acara penandatanganan nota kesepakatan ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Kementerian Koperasi Ahmad Zabadi, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, serta jajaran pejabat terkait.

Data Riset Terbaru:
Studi terbaru dari Lembaga Riset Ekonomi Desa (LRED) 2025 menunjukkan bahwa koperasi desa yang terintegrasi dengan potensi lokal mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sebesar 35-45% dalam dua tahun pertama operasional. Riset ini melibatkan 120 koperasi desa di seluruh Indonesia dan menemukan bahwa koperasi yang fokus pada pemanfaatan potensi lokal memiliki tingkat keberhasilan 78% dibandingkan dengan koperasi konvensional yang hanya 42%.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Model KDMP di Banyuwangi merupakan terobosan inovatif yang menggabungkan tiga elemen kunci: infrastruktur, digitalisasi, dan pemberdayaan lokal. Dengan memanfaatkan potensi unggulan daerah seperti pariwisata dan maritim, KDMP tidak hanya menjadi wadah ekonomi tetapi juga agen transformasi sosial. Pendekatan ini lebih efektif karena dimulai dari kebutuhan nyata masyarakat, bukan sekadar program top-down.

Studi Kasus:
Koperasi Desa Sumber Bahagia di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, menjadi contoh nyata keberhasilan awal. Dengan fokus pada pengolahan ikan laut dan kerajinan anyaman bambu, koperasi ini berhasil meningkatkan omset dari Rp 150 juta menjadi Rp 500 juta dalam 18 bulan. Keberhasilan ini didukung oleh pelatihan keterampilan, akses pasar digital, dan modal usaha dari program pemerintah.

Infografis:

  • Target Pembangunan KDMP: 50 gerai dan 10 gudang distribusi
  • Jangkauan Pelayanan: 150 desa di Banyuwangi
  • Sektor Prioritas: Pariwisata, Perikanan, Pertanian Organik, Kerajinan Tangan
  • Target Peningkatan Pendapatan: 40% dalam 2 tahun
  • Anggota Target: 25.000 petani, nelayan, dan pelaku UMKM

Langsung terjun ke lapangan dan wujudkan mimpi bersama KDMP. Dengan kolaborasi kuat antara pemerintah dan masyarakat, Banyuwangi siap menjadi barometer koperasi desa modern Indonesia. Mari bersatu, berdaya, dan maju bersama membangun ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan