Keluarga Korban Gedung Terra Drone Berharap Bantuan Pemindahan Jenazah ke Lampung

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemadam kebakaran menerima laporan warga pada pukul 12.43 WIB mengenai insiden kebakaran di gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat. Peristiwa tersebut menyebabkan 22 korban jiwa, terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki.

Salah satu korban, Pariyem (25), berasal dari Lampung. Sulaiman, kerabat korban, menyampaikan permohonan bantuan kepada Pemprov DKI agar memfasilitasi pemindahan jenazah ke Lampung secara gratis. Ia menjelaskan bahwa keluarga korban termasuk keluarga tidak mampu, sehingga sangat membutuhkan bantuan transportasi ambulans.

“Saya mendengar kabar dari media bahwa Pemprov DKI menanggung biaya transportasi ambulans. Mohon bantuan untuk membebaskan biaya ambulans bagi keluarga korban dari Lampung,” ujar Sulaiman di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2025).

Keluarga korban baru menerima informasi meninggalnya Pariyem sekitar pukul 18.00 WIB. Mereka langsung berangkat ke RS Polri dan tiba pada dini hari. Hingga saat ini, jenazah masih ditunggu untuk diserahkan kepada keluarga.

“Belum ada keterangan dari pihak rumah sakit kapan proses selesai dan jenazah bisa dibawa pulang. Kami masih menunggu,” tambahnya.

Tiga jenazah telah berhasil teridentifikasi, yaitu:

  • Rufaidha Lathiifunnisa, perempuan, 22 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari, catatan medis, dan properti
  • Novia Nurwana, perempuan, 28 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari, gigi, catatan medis, dan properti
  • Yoga Valdier Yaseer, laki-laki, 28 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari, gigi, catatan medis, dan properti

Pemerintah diharapkan segera merespons permohonan keluarga korban, terutama dalam hal pemulangan jenazah ke daerah asal. Bantuan ini sangat berarti bagi keluarga yang kurang mampu, sekaligus sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana. Proses identifikasi dan pemulangan jenazah diharapkan berjalan lancar dan cepat agar keluarga dapat segera melakukan prosesi pemakaman.


Data Riset Terbaru:

Berdasarkan data Pusdalops PB BPBD DKI Jakarta, kebakaran gedung tinggi pada 2025 mengalami peningkatan 15% dibanding tahun sebelumnya. Faktor utama penyebab kebakaran gedung tinggi adalah korsleting listrik, diikuti oleh kelalaian manusia dalam penggunaan peralatan elektronik.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

Kebakaran gedung tinggi bukan sekadar masalah teknis, tetapi juga menyangkut aspek sosial dan kemanusiaan. Korban berasal dari berbagai daerah, menunjukkan betapa Jakarta menjadi pusat aktivitas yang rentan terhadap risiko. Perlunya sistem mitigasi bencana yang komprehensif, mulai dari pencegahan, penanganan darurat, hingga pemulihan pasca-bencana.

Studi Kasus:

Insiden kebakaran gedung Terra Drone menjadi pembelajaran penting bagi pengelola gedung tinggi di Jakarta. Perlunya peningkatan standar keamanan, pelatihan evakuasi bagi penghuni, serta kesiapan petugas damkar dalam penanganan kebakaran gedung tinggi.

Infografis:

  • Jumlah korban: 22 orang (15 perempuan, 7 laki-laki)
  • Waktu kejadian: 12.43 WIB
  • Lokasi: Kemayoran, Jakarta Pusat
  • Penyebab: Korsleting listrik (dugaan sementara)

Keadilan sosial harus hadir di tengah musibah. Bantuan pemulangan jenazah bukan sekadar kewajiban, tetapi bentuk penghormatan terakhir bagi korban dan keluarga. Mari bersama membangun Jakarta yang lebih aman dan peduli.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan