Drama Haru Keluarga Sambut Jenazah Ibu Hamil Korban Kebakaran Gedung Terra Drone

Seorang ibu hamil berusia 28 tahun, Novia Nurwana, menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi kebakaran yang terjadi di gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat. Kandungannya yang telah memasuki usia 7 bulan turut menjadi bagian dari peristiwa ini. Rencana pemakaman jenazah Novia dijadwalkan berlangsung di Lampung.

Berdasarkan pantauan Thecuy.com, Selasa (9/12/2025) sekitar pukul 23.48 WIB, keluarga Novia masih berkumpul di Instalasi Kedokteran Forensik, Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kedatangan mereka menunggu proses serah terima jenazah. Sebuah mobil jenazah telah disiapkan, dilengkapi kertas bertuliskan nama Novia.

Di ruangan tersebut, suasana duka terasa sangat kental. Tangis suami dan keluarga Novia pecah. Mereka saling memberi dukungan dan menguatkan satu sama lain. Sebelum meninggalkan rumah sakit, mereka juga sempat menggelar doa bersama.

“Rencana mau dimakamkan di Lampung,” ujar seorang sepupu dari suami Novia.

Sebelumnya, Brigjen Prima Heru, Kepala Rumah Sakit Polri, mengumumkan bahwa identifikasi terhadap tiga korban kebakaran Terra Drone telah selesai. Proses identifikasi ini dilakukan melalui pemeriksaan sidik jari, struktur gigi, data medis, dan barang pribadi yang ditemukan.

“Telah dilaksanakan sidang rekonsiliasi untuk menentukan identitas korban dan memutuskan tiga jenazah yang telah berhasil diidentifikasi,” kata Brigjen Prima Heru.

Ketiga korban yang berhasil teridentifikasi adalah:

1. Rufaidha Lathiifunnisa, perempuan, 22 tahun, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, catatan medis, dan properti.
2. Novia Nurwana, perempuan, 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, medis, dan properti.
3. Yoga Valdier Yaseer, laki-laki, 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, medis, dan properti.

Kebakaran di gedung Terra Drone pertama kali dilaporkan ke petugas pemadam kebakaran pada pukul 12.43 WIB. Tragedi ini menelan total 22 korban jiwa, yang terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki.

Data Riset Terbaru: Studi forensik terbaru menunjukkan bahwa identifikasi korban bencana massal paling akurat menggunakan kombinasi metode sidik jari, odontologi (gigi), dan rekam medis. Teknologi pencocokan DNA kini juga semakin cepat dan akurat, menjadi alat vital dalam proses identifikasi yang kompleks seperti kasus kebakaran gedung ini.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Tragedi ini bukan sekadar kecelakaan, tapi juga menjadi cerminan sistem keselamatan gedung yang perlu dievaluasi. Fokus pada aspek human error dan ketahanan material bangunan menjadi kunci utama dalam mencegah kejadian serupa. Kasus Novia Nurwana menyoroti dampak bencana terhadap kelompok rentan seperti ibu hamil, yang membutuhkan protokol evakuasi khusus.

Infografis: Sebuah infografis visual dapat menggambarkan alur evakuasi darurat yang ideal, titik rawan kebakaran di gedung perkantoran, dan statistik korban berdasarkan jenis kelamin dan usia untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.

Kehilangan yang tak tergantikan ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kesiapsiagaan. Mari kita jadikan setiap peristiwa sebagai pembelajaran untuk membangun sistem yang lebih tangguh demi melindungi nyawa manusia. Jangan pernah menganggap remeh protokol keselamatan, karena di balik prosedur itu ada harapan untuk pulang dengan selamat.

Baca juga Berita lainnya di News Page