Brimob Bantu Pulihkan Listrik di Aceh Tamiang Pasca Bencana

Hujan deras yang melanda Aceh Tamiang mengakibatkan banjir bandang dan merusak jaringan listrik. Untuk memastikan proses perbaikan berjalan lancar, personel Satuan Brimob Polda Aceh dikerahkan mengawal tim PLN. Kondisi medan yang masih tergenang air menjadi tantangan tersendiri, sehingga kehadiran aparat keamanan sangat dibutuhkan demi menjaga agar tidak terjadi gangguan selama pengerjaan.

Kombes Joko Krisdiyanto, Kabid Humas Polda Aceh, menjelaskan bahwa pengawalan ini bertujuan mempercepat pemulihan suplai listrik. Listrik menjadi kebutuhan utama masyarakat, terutama bagi mereka yang masih bertahan di pengungsian atau di rumah-rumah yang terdampak banjir. Dengan pengamanan ketat, proses normalisasi jaringan dapat berlangsung aman dan efisien.

“Personel Brimob kami tempatkan untuk memberikan pengamanan dan dukungan penuh bagi tim PLN. Kehadiran Polri di lapangan sangat dibutuhkan agar proses penormalan listrik dapat berjalan dengan aman dan efektif,” ujar Joko dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025).

Aliran listrik bukan hanya soal penerangan, tetapi juga akses informasi dan aktivitas penting lainnya yang mendukung pemulihan pasca-bencana. Polri menegaskan komitmen penuh untuk mendampingi seluruh rangkaian perbaikan hingga listrik kembali menyala secara merata.

Pihak PLN juga menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih atas kerja sama yang terjalin. Bantuan pengamanan dari Brimob dinilai sangat membantu mempercepat perbaikan, terutama di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau akibat genangan.

Dengan kolaborasi antara kepolisian dan PLN, diharapkan pemulihan di Aceh Tamiang bisa berlangsung lebih cepat. Masyarakat pun diharapkan segera bisa kembali beraktivitas normal, dan kebutuhan dasar mereka dapat terpenuhi secepatnya.

Data Riset Terbaru:
Studi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kepolisian (2024) menunjukkan bahwa keterlibatan personel kepolisian dalam penanganan bencana alam meningkatkan efisiensi perbaikan infrastruktur hingga 40%. Tim yang mendapat pengawalan kepolisian mampu menyelesaikan perbaikan jaringan listrik 30% lebih cepat dibandingkan tanpa pengawalan, terutama di daerah terdampak banjir.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Banjir tidak hanya merusak rumah dan jalan, tetapi juga mengganggu sistem kelistrikan yang vital. Dengan medan tergenang dan akses terbatas, tim teknis rentan terhadap risiko keselamatan. Kehadiran Brimob tidak hanya memberi rasa aman, tetapi juga meminimalisir potensi gangguan dari pihak tidak bertanggung jawab. Ini adalah contoh nyata bagaimana sinergi antarlembaga bisa mempercepat pemulihan bencana.

Studi Kasus:
Pada banjir serupa di Aceh Tamiang tahun 2021, kurangnya pengawalan mengakibatkan kabel listrik raib dicuri. Akibatnya, proses normalisasi molor hingga dua pekan. Kini, dengan pengamanan ketat dari Brimob, risiko pencurian dapat dicegah, dan perbaikan berjalan lebih lancar.

Infografis:

• Banjir Aceh Tamiang 2025: 15 desa terdampak, 3.200 KK mengungsi
• Target normalisasi listrik: 72 jam pasca-banjir
• Personel Brimob dikerahkan: 60 personel
• Wilayah prioritas: Desa Lalang, Seumadam, dan Kuala Tamiang

Pemulihan pasca-bencana bukan hanya soal memperbaiki infrastruktur, tetapi juga membangun kembali harapan. Dengan gotong royong dan komitmen bersama, listrik akan kembali menyala, dan semangat masyarakat pun pulih. Ayo terus dukung upaya nyata di lapangan—karena kebaikan dimulai dari hal terkecil yang kita lakukan bersama.

Baca juga Berita lainnya di News Page