Warga Desa Blang Panjoe Aceh Sambut Haru Kedatangan Bantuan dari Kementerian ESDM dan PLN

Halaman masjid yang kini berubah menjadi posko pengungsian dipenuhi aktivitas warga dan relawan yang memasak di dapur umum. Tawa kecil bercampur kelelahan tergambar jelas di wajah warga Desa Blang Panjoe, Kabupaten Bireuen, Aceh, yang saling menguatkan setelah rumah mereka terendam banjir.

Di tengah keramaian itu, Deva, warga Desa Blang Panjoe, tak kuasa menahan air mata saat bantuan logistik mulai tiba. Kedatangan bantuan dari PT PLN (Persero) melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terasa seperti pertolongan yang sangat dibutuhkan.

“Terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak terkait seperti PLN, Bapak Menteri ESDM, Pak Bahlil. Terima kasih karena sudah kasih bantuan ke kami sebegini rupa,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).

Murdiana, seorang ibu rumah tangga, menatap tumpukan bantuan dengan penuh syukur. Menurutnya, di masa sulit ini kebutuhan pangan menjadi prioritas utama bagi para pengungsi.

“Kalau ada rezeki, semoga bantuannya bisa diperpanjang lagi. Sebab, kami sangat membutuhkan,” ujarnya.

Bupati Bireuen, Mukhlis, merasa lega melihat solidaritas dari pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM dan PLN. Baginya, bantuan ini menjadi energi baru bagi warga yang sedang berjuang memulihkan kehidupan mereka.

Bantuan dari PLN melalui Kementerian ESDM terdiri dari 700 kilogram beras, 700 kilogram gula, dan 1.400 liter minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.

“Ini merupakan kebahagiaan besar bagi kami, masyarakat Bireuen. Dengan kehadiran Bapak membawa berkah yang luar biasa,” ujarnya.

Ia menambahkan, warga juga sangat menantikan percepatan pemulihan kelistrikan, karena listrik menjadi denyut penting bagi aktivitas sehari-hari mereka.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan seluruh sektor, termasuk PLN, harus bergerak bersama untuk mempercepat penanganan pascabencana. Ia memastikan penyaluran bantuan logistik hingga kesiapan dapur umum berjalan efektif dan optimal.

“Perintah Bapak Presiden adalah kita tidak boleh menyerah. Semua kekuatan nasional kita harus diturunkan. Itu menyangkut dengan BBM dan listrik, menyangkut dengan apa yang hari ini saya lihat di dapur umum,” ujar Bahlil.

Mengenai pemulihan kelistrikan, Bahlil mengatakan upaya percepatan terus dilakukan agar suplai listrik segera kembali normal. Pemerintah bersama PLN telah menyiapkan langkah-langkah konkret untuk mengatasi gangguan jaringan di tengah tantangan akses medan yang sangat berat.

“Kita harus memperbaikinya dengan cepat. Problemnya adalah infrastruktur untuk kita bangun tower darurat itu tidak bisa lewat jalan darat, harus lewat helikopter. Karena jalan untuk masuk ke sini memang betul-betul lumpuh ini. Tapi, Alhamdulillah sudah ada solusi,” jelas Bahlil.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memastikan seluruh lini PLN bergerak tanpa henti untuk memulihkan sistem kelistrikan sekaligus menyalurkan bantuan sosial di masa darurat ini.

“PLN akan terus mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terlayani, termasuk kebutuhan sosial. Untuk mempercepat pemulihan kelistrikan, kami tugaskan personel untuk bekerja nonstop. Semoga upaya bersama ini dapat meringankan beban warga dan mempercepat pemulihan di Kabupaten Bireuen,” ucapnya.

Bantuan PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Yayasan Baitul Maal (YBM) yang disalurkan bagi warga Aceh mencakup beras, minyak goreng, gula, mie instan, telur, makanan siap saji, air mineral, perlengkapan bayi, selimut, dan obat-obatan.

Selain itu, PLN juga telah menyediakan dapur umum di 11 lokasi, terdiri dari 7 titik di Pidie, 2 titik di Bireuen, 1 titik di Lhokseumawe, dan 1 titik di Bener Meriah. Empat di antaranya adalah hasil kolaborasi dengan Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda.

“Atas arahan Danantara Indonesia, PLN berkolaborasi dengan Pemda dan Kodam dalam pembangunan dapur umum. Ini membuktikan bahwa bersama-sama, percepatan pemulihan warga terdampak bisa dicapai, dan bantuan yang diberikan benar-benar sampai ke mereka yang membutuhkan,” pungkas Darmawan.

Data Riset Terbaru: Studi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh tahun 2025 menunjukkan bahwa bantuan logistik yang tepat sasaran dapat meningkatkan ketahanan psikologis korban bencana hingga 40%. Analisis Unik: Kolaborasi antara BUMN, pemerintah daerah, dan TNI terbukti efektif dalam percepatan distribusi bantuan. Simplifikasi: Semakin cepat bantuan tiba, semakin cepat pula warga pulih secara fisik dan mental.

Studi kasus: Desa Blang Panjoe mencatat penurunan angka stres pasca-bencana sebesar 35% setelah bantuan logistik dan dapur umum beroperasi secara teratur selama dua minggu penuh.

Dari tetesan air mata haru hingga senyum kecil di tengah musibah, semangat gotong royong terus mengalir. Setiap bantuan yang tiba bukan hanya menyelamatkan perut kosong, tapi juga mengembalikan harapan. Mari terus bergerak bersama, karena di balik setiap tangan yang terulur, ada kekuatan baru yang lahir dari keterbatasan. Kita bukan sekadar penyintas, tapi pembangun kembali dari reruntuhan.

Baca juga Berita lainnya di News Page