Banjir besar yang menerjang Aceh Tamiang pada awal Desember 2025 menyisakan kisah mengerikan di media sosial. Beredar video yang mengabarkan adanya mayat-mayat di dalam mobil yang terbawa arus banjir dan terparkir di sepanjang jalanan. Kabar ini membuat masyarakat resah dan cemas.
Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Agusliayana Devita, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan tersebut dari video yang viral di masyarakat. Dalam video tersebut, disebutkan bahwa terdapat banyak mayat di dalam mobil, terutama di kawasan Gedung Olahraga (GOR) Aceh Tamiang. Bahkan, aroma tidak sedap yang diduga bau bangkai turut dilaporkan.
Menanggapi hal tersebut, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas dan SAR Aceh Tamiang langsung bertindak. Mereka menerima perintah dari Kalak BPBD Aceh Tamiang, Iman Suheri, untuk melakukan penyisiran ke lokasi. Operasi pencarian dan pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh sejak pukul 21.00 WIB hingga dini hari.
Setelah melakukan pengecekan mendalam, tim gabungan memastikan bahwa tidak ditemukan mayat di dalam mobil-mobil yang terparkir, baik di jalan di depan GOR maupun di halaman GOR Aceh Tamiang. Pemeriksaan ini dilakukan satu per satu terhadap kendaraan yang terdampak banjir. Upaya ini dilakukan untuk memberikan kepastian dan menenangkan masyarakat yang sempat resah akibat informasi yang beredar.
Aksi cepat ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menangani dampak banjir yang melanda wilayah tersebut. Selain memastikan tidak ada korban yang tertinggal, petugas juga terus melakukan pendataan dan penanganan terhadap para pengungsi yang terdampak bencana.
Data riset terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh mencatat bahwa banjir di Aceh Tamiang pada Desember 2025 merupakan yang terparah dalam lima tahun terakhir. Ketinggian air mencapai 2 hingga 3 meter di beberapa wilayah, mengakibatkan ribuan warga mengungsi dan ratusan rumah rusak. Studi dari Pusat Studi Bencana Universitas Syiah Kuala menunjukkan bahwa penyebaran informasi hoaks selama bencana dapat memperburuk kondisi psikologis korban dan menghambat upaya penanganan darurat.
Sebuah studi kasus dari penanganan bencana serupa di wilayah lain menunjukkan bahwa transparansi informasi dan respons cepat pemerintah daerah sangat efektif dalam meredakan kepanikan masyarakat. Dalam kasus Aceh Tamiang, tindakan proaktif tim gabungan tidak hanya membersihkan area dari potensi bahaya, tetapi juga mengembalikan rasa aman di tengah trauma bencana.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya literasi digital bagi masyarakat. Sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan bencana, penting untuk memverifikasi kebenarannya terlebih dahulu. Mari kita jadi bagian dari solusi, bukan penyebar kepanikan. Dengan kebersamaan dan informasi yang akurat, kita bisa lebih cepat bangkit dari musibah.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.