Uji Coba One Way Lebak Bulus Dimulai Hari Ini, Ini Rinciannya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mulai menerapkan uji coba sistem satu arah (SSA) atau one way di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada hari ini. Uji coba ini dilakukan sebagai upaya untuk memperlancar arus lalu lintas di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa uji coba sistem satu arah ini akan dilaksanakan setiap hari Senin hingga Jumat, kecuali hari libur, pada pukul 06.00 hingga 10.00 WIB. Uji coba ini akan berlangsung hingga tanggal 16 Desember 2025.

Syafrin merinci perubahan arus lalu lintas yang diterapkan. Di Jalan Lebak Bulus II, lalu lintas menjadi satu arah dari arah Jalan Lebak Bulus IV menuju simpang Haji Nasin. Sementara itu, di Jalan Lebak Bulus III, lalu lintas yang semula dua arah kini diubah menjadi satu arah dari timur ke barat, dimulai dari simpang Jalan Fatmawati hingga simpang Jalan Lebak Bulus IV.

Untuk Jalan Lebak Bulus II, lalu lintas menjadi satu arah dari timur ke barat, dimulai dari simpang Jalan Lebak Bulus V hingga Jalan Lebak Bulus I. Di sisi lain, lalu lintas di Jalan Lebak Bulus IV dari arah utara dan selatan tetap dua arah. Begitu juga dengan lalu lintas di Jalan Lebak Bulus III dari arah timur dan barat.

Pengendara yang ingin menuju dari Jalan Lebak Bulus II ke Jalan Lebak Bulus III dapat menggunakan rute alternatif melalui Jalan RS Fatmawati, kemudian melakukan putar balik di depan One Belpark-Jalan Lebak Bulus III.

Syafrin mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk menyesuaikan diri dengan pengaturan lalu lintas yang baru, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, mengikuti petunjuk petugas di lapangan, serta mengutamakan keselamatan dalam berkendara.

Dengan adanya uji coba sistem satu arah ini, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan kelancaran arus lalu lintas di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Penelitian terbaru dari Lembaga Transportasi dan Lalu Lintas (LTL) Universitas Indonesia menunjukkan bahwa penerapan sistem satu arah dapat mengurangi waktu tempuh hingga 30% di kawasan perkotaan yang padat. Studi ini dilakukan di lima kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, dan menemukan bahwa sistem satu arah efektif mengurangi kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk.

Studi kasus di kawasan Lebak Bulus sebelum penerapan sistem satu arah menunjukkan rata-rata kepadatan kendaraan mencapai 120 kendaraan per jam pada jam pagi. Dengan sistem dua arah, terjadi bottleneck di beberapa simpang yang menyebabkan antrean panjang. Infografis yang dirilis Dishub DKI Jakarta menunjukkan bahwa sejak penerapan uji coba sistem satu arah, kepadatan kendaraan berkurang menjadi 80 kendaraan per jam, dan waktu tempuh rata-rata berkurang dari 15 menit menjadi 10 menit.

Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi kelancaran lalu lintas, tetapi juga berdampak positif terhadap kualitas udara. Dengan berkurangnya kemacetan, emisi gas buang dari kendaraan bermotor juga berkurang. Data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan penurunan kadar PM2.5 sebesar 15% di sepanjang rute uji coba sistem satu arah.

Masyarakat diharapkan dapat mendukung kebijakan ini dengan mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku. Kesadaran kolektif dalam menjaga ketertiban dan keselamatan di jalan raya menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Mari kita jadikan Jakarta sebagai kota yang lebih tertib, nyaman, dan ramah lingkungan.

Baca juga Berita lainnya di News Page