Kemensos Evaluasi Dampak Kebakaran Gedung Terra Drone pada Korban

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Sosial (Kemensos) tengah menggelar asesmen menyeluruh terhadap para korban kebakaran hebat yang terjadi di Gedung Perkantoran Terra Drone, Jalan Jenderal Suprapto, kawasan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat. Berdasarkan hasil asesmen terkini di lokasi kejadian, insiden tersebut diperkirakan dipicu oleh korsleting listrik yang memicu ledakan di lantai dua gedung.

Api kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh bagian gedung yang memiliki tujuh lantai. Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian.

“Kami akan memastikan proses asesmen berjalan cepat dan tepat, sehingga para korban dan keluarga mereka bisa segera mendapatkan dukungan yang dibutuhkan,” tegas Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (9/12/2025).

Pihak Kemensos melakukan pendataan mendalam terhadap korban selamat, korban meninggal, serta keluarga dan ahli waris. Data ini menjadi dasar pemberian santunan duka, layanan pendampingan psikososial, dan berbagai intervensi perlindungan sosial lainnya.

Dalam rangkaian respons cepat, Kemensos terus menjalin koordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat, Dinas Sosial DKI Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan seluruh unsur terkait lainnya. Tujuannya, agar penanganan darurat dapat berlangsung secara cepat, akurat, dan terpadu.

Kementerian Sosial juga terus memantau perkembangan proses evakuasi dan kondisi di lapangan, serta memastikan seluruh korban dan keluarga terdampak mendapatkan dukungan yang optimal.

Hingga Selasa sore (9/12), tercatat ada 76 korban yang terdampak dari insiden tersebut. Rinciannya, 22 orang dinyatakan meninggal dunia dan 54 orang selamat. Selain itu, satu korban luka berat telah dirujuk ke Rumah Sakit Islam untuk penanganan intensif, sementara korban selamat lainnya menerima layanan medis dari PMI Jakarta Pusat dan Dinas Kesehatan Kecamatan Cempaka Putih.

Berikut adalah daftar 22 korban yang meninggal dunia:

  1. Saiful
  2. Nisa
  3. Mirza
  4. Chintia
  5. Pariyem
  6. Apriana
  7. Ninda
  8. Reyhan
  9. Ariel
  10. Yoga
  11. Rosdiana
  12. Novia (ibu hamil)
  13. Emilia
  14. Chandra
  15. Della
  16. Assyifa
  17. Nazel
  18. Usna
  19. Sendy
  20. Siti
  21. Tasya
  22. Ervina

Data riset terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan tren peningkatan kejadian kebakaran di wilayah perkotaan selama 5 tahun terakhir, dengan faktor utama penyebabnya adalah korsleting listrik dan kurangnya sistem proteksi kebakaran yang memadai. Studi kasus kebakaran gedung perkantoran di Jakarta Pusat ini menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan gedung secara ketat serta pelatihan mitigasi bencana bagi penghuni dan pengelola gedung.

Kolaborasi antar instansi pemerintah dan swasta dalam penanganan pasca-bencana terbukti efektif dalam mempercepat pemulihan korban. Pendekatan holistik yang menggabungkan bantuan medis, psikososial, dan perlindungan sosial menjadi kunci utama dalam memulihkan kondisi para penyintas.

Bencana datang tanpa bisa diprediksi, tetapi kesiapan dan solidaritas kita bisa dilatih setiap hari. Mari jadikan kejadian ini sebagai momentum untuk meningkatkan kewaspadaan, memperkuat sistem perlindungan, dan saling mengulurkan tangan kepada sesama yang membutuhkan. Dengan gotong royong dan kesiapan yang matang, kita bisa membangun ketahanan bersama di tengah segala musibah yang mungkin terjadi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan