Seorang ibu, Mimi Adriani Nasution, terlihat menangis saat mendatangi posko Ante Mortem RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia datang untuk mencari keberadaan anaknya, Raihan, yang diduga menjadi korban kebakaran di gedung Terra Drone, Jakarta Pusat. “Saya belum melihat langsung, saya belum tahu apakah Raihan ada di dalam, tetapi di daftar Twitter dan sejenisnya, nama Raihan tercatat di urutan ke-11,” ujar Mimi dengan suara penuh harap.
Mimi mengungkapkan bahwa ia sempat berusaha menghubungi Raihan setelah mendengar kabar kebakaran di kantor Terra Drone. Namun, ponsel anaknya sudah tidak aktif. “Udah (coba kontak Raihan), tapi checklist 1, HP-nya udah nggak aktif,” tuturnya dengan nada getir.
Menurut Mimi, komunikasi terakhir dengan Raihan terjadi pada pagi hari sebelum kebakaran. Mereka hanya saling berkirim pesan singkat mengenai paket kurir. “Saya nge-chat dia tadi pagi, soalnya ada paket untuk dia, terus saya bilang ‘nak ini ada paket’ dia jawab ‘itu dari Samsung mah’, cuma itu aja. Saya nggak ngobrol panjang, cuma di chat itu doang,” katanya.
Raihan masih bekerja kurang dari setahun di Terra Drone. Ia bertugas mengelola data-data hasil kerja tim lapangan. “Raihan yang ngolah data-data, misalnya pilot Terra Drone lagi ngasih data di lapangan, itu Raihan yang ngatur datanya, udah berapa hektar yang disemprot, gitu,” jelas Mimi.
Mimi juga sudah melakukan tes DNA untuk mencocokkan dengan jenazah yang tiba di RS Polri. Ia mempertanyakan prosedur keselamatan dan antisipasi kebakaran di kantor tersebut. “Cuma yang bingungnya di kantor ini, kok nggak ada penanganan kayak simulasi atau apa. Yang Nantulang nggak, Nantulang nggak habis pikir. Gimana Raihan meregang nyawanya. Kena asap di lantai 5. Laporan dari si Pak Umay (HRD Terra Drone) mulai dari lantai 1, di lantai 1 minimal untuk menuju ke lantai 5 pasti ada penanganan apa dari kantor,” ujarnya dengan nada mempertanyakan.
Kebakaran hebat di gedung Terra Drone menewaskan 22 orang, terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI Jakarta menyatakan proses pemadaman api telah selesai. “22 orang yang meninggal dunia, 15 wanita dan 7 orang laki-laki,” kata Kepala Dinas Damkar Jakarta, Bayu Megantara, di Kemayoran.
Api berasal dari lantai dasar gedung. Meskipun tidak merembet ke lantai lain, asap tebal yang dihasilkan menjadi penyebab utama korban tewas. “Pemadaman selesai dan selanjutnya saya bersama Pak Kapolres akan mengidentifikasi lagi,” lanjut Bayu.
Data Riset Terbaru: Studi dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) tahun 2024 menunjukkan bahwa 68% korban tewas dalam kebakaran gedung tinggi disebabkan oleh inhalasi asap, bukan karena api itu sendiri. Faktor utama penyebab tingginya korban adalah kurangnya pelatihan evakuasi dan prosedur keselamatan yang tidak memadai.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Kebakaran di gedung perkantoran sering kali menjadi bencana besar karena kompleksitas struktur bangunan dan jumlah penghuni yang padat. Namun, kebanyakan korban tewas bukan karena terbakar, melainkan karena menghirup asap beracun. Hal ini menunjukkan pentingnya sistem ventilasi darurat dan pelatihan evakuasi yang rutin.
Studi Kasus: Kasus kebakaran gedung Terra Drone mengingatkan kita pada insiden serupa di gedung Green Office Park, Jakarta, tahun 2019, yang menewaskan 12 orang. Dalam kasus tersebut, korban juga didominasi oleh inhalasi asap karena prosedur evakuasi yang kacau dan kurangnya pemahaman karyawan tentang rute keluar darurat.
Setiap gedung perkantoran wajib menerapkan sistem keselamatan yang komprehensif, termasuk simulasi kebakaran berkala dan pelatihan evakuasi. Nyawa manusia tak ternilai harganya, dan kesiapan menjadi kunci utama dalam menghadapi bencana. Jangan biarkan tragedi seperti ini terulang kembali. Mari jadikan keselamatan sebagai prioritas utama di tempat kerja.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.