Di tengah musibah banjir bandang dan longsor yang melanda Huta Nabolon, Tukka, Tapanuli Tengah, Margembira Gultom (41) menunjukkan solidaritas luar biasa. Ia menjadikan rumahnya yang berada di atas bukit sebagai tempat perlindungan sementara bagi puluhan warga yang kehilangan tempat tinggal. Rumahnya yang terletak di Lingkungan IV, Huta Nabolon, menjadi penampungan bagi sekitar 30 kepala keluarga yang harus bertahan dalam dingin dan gelap tanpa pakaian bersih.
Kepedulian Margembira tidak berhenti sampai di situ. Ia membagikan seluruh pakaian yang dimilikinya kepada tetangga-tetangganya yang kehilangan harta benda. “Semua pakaian yang sedang dijemur langsung kami bagikan ke tetangga, karena mereka tidak punya pakaian sama sekali,” ujarnya. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan pangan darurat, keluarganya mengorbankan ternak babi dan lembu yang dipelihara, dengan memasak sekitar delapan liter beras dalam sekali waktu demi bisa mencukupi perut para pengungsi.
Kondisi mereka perlahan membaik seiring tibanya bantuan logistik dan kebutuhan pokok dari berbagai pihak. Sebuah genset pun diberikan untuk penerangan darurat. Namun, Margembira menekankan bahwa kebutuhan paling mendesak saat ini adalah pakaian layak pakai, terlebih cuaca masih terus-menerus diguyur hujan dan ancaman kenaikan air masih mengintai.
Huta Nabolon, khususnya Lingkungan IV, menjadi salah satu wilayah paling parah terdampak bencana yang terjadi pada 25 November tersebut. Banjir bandang membawa material besar seperti balok kayu yang menghancurkan ratusan rumah, memutus akses jalan utama penghubung Huta Nabolon-Tukka, dan membuat daerah ini sulit dijangkau hingga hari ke-13 masa tanggap darurat.
Studi Kasus: Dalam situasi krisis seperti bencana alam, peran individu seperti Margembira Gultom menjadi kunci dalam membangun ketahanan komunitas. Tindakan spontan dan penuh empati yang dilakukannya—membagikan pakaian, membuka rumah sebagai pengungsian, dan membagi hasil ternak—menjadi contoh nyata bagaimana solidaritas lokal dapat menjadi penopang utama saat bantuan formal belum sepenuhnya menjangkau. Studi kasus ini menunjukkan bahwa kekuatan jaringan sosial dan kepemimpinan warga di tingkat akar rumput sangat vital dalam fase tanggap darurat dan pemulihan pasca-bencana.
Kesiapan masyarakat dan semangat gotong royong seperti yang ditunjukkan oleh Margembira Gultom adalah fondasi utama dalam menghadapi cobaan alam. Di balik musibah, selalu ada cahaya kemanusiaan yang mampu menginspirasi kita semua untuk saling membantu dan bangkit bersama. Mari jadikan setiap aksi peduli sebagai kekuatan untuk terus melangkah.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.