Harga bahan pangan seperti bawang merah, cabai merah besar, dan cabai rawit merah mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan. Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, mengakui bahwa harga bawang merah masih tergolong tinggi, terutama di wilayah Indonesia Timur seperti Papua. Dari data yang diperoleh, harga rata-rata nasional bawang merah mencapai Rp 47.600 per kilogram, melebihi batas Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 36.000 hingga Rp 41.500 per kilogram.
Menurut Budi, meskipun harga naik, pasokan bawang merah tetap aman. Ia menjelaskan bahwa produksi bawang merah di pulau Jawa dan Sumatera diperkirakan akan meningkat pada bulan ini, berdasarkan laporan dari asosiasi petani. Namun, tantangan utama yang perlu diwaspadai adalah cuaca ekstrem yang dapat mengganggu proses distribusi, sehingga berdampak pada kenaikan harga di pasaran.
Selain bawang merah, harga cabai juga mengalami kenaikan. Mendag menerangkan bahwa produksi cabai masih berjalan normal, tetapi panen sempat tertunda karena curah hujan yang tinggi. Petani kesulitan memanen karena kondisi cuaca yang tidak mendukung, sehingga diperlukan solusi untuk meningkatkan efisiensi panen agar pasokan tetap stabil.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), harga bawang merah secara nasional naik sebesar 11,12% pada minggu pertama Desember dibandingkan minggu terakhir November 2025, dengan harga rata-rata mencapai Rp 45.163 per kilogram. Sementara itu, harga cabai merah besar juga mengalami kenaikan sebesar 11,17%, dengan harga rata-rata nasional sebesar Rp 59.898 per kilogram. Untuk cabai rawit merah, kenaikan lebih signifikan, yaitu mencapai 39,18%, sehingga harga rata-rata nasionalnya kini berada di angka Rp 60.861 per kilogram, yang mana posisi ini berada di atas batas HAP yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 40.000 hingga Rp 57.000 per kilogram.
Melihat tren kenaikan harga yang cukup tajam, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga. Sinergi antara pemerintah, petani, dan distributor menjadi kunci penting dalam menghadapi fluktuasi harga pangan, terutama saat permintaan meningkat menjelang hari-hari besar keagamaan.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa fluktuasi harga pangan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca dan distribusi. Studi dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI tahun 2024 mengungkap bahwa 60% kenaikan harga pangan disebabkan oleh gangguan distribusi akibat cuaca ekstrem. Selain itu, riset dari Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa optimalisasi sistem logistik pangan dapat menekan kenaikan harga hingga 15%.
Studi kasus di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, menunjukkan bahwa harga bawang merah sempat melambung hingga Rp 60.000/kg pada minggu ketiga Desember 2025, namun kembali stabil di kisaran Rp 48.000/kg setelah pemerintah melakukan operasi pasar dan mengalirkan stok dari sentra produksi di Brebes dan NTT. Sementara itu, infografis dari BPS memperlihatkan tren kenaikan harga cabai rawit merah selama tiga bulan terakhir, dengan lonjakan tertinggi terjadi di wilayah Sulawesi dan Papua akibat terbatasnya akses distribusi.
Untuk mengatasi persoalan ini, diperlukan integrasi sistem antara hulu dan hilir, mulai dari pertanian, distribusi, hingga ritel. Pemanfaatan teknologi digital dalam rantai pasok juga terbukti efektif menekan margin harga. Mari bersama-sama mendorong ketahanan pangan yang berkelanjutan, agar setiap keluarga bisa menikmati bahan pangan dengan harga terjangkau dan pasokan yang stabil sepanjang tahun.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.