Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan memimpin rapat terbatas (ratas) setelah meninjau lokasi banjir bandang di Aceh. Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tampak mendatangi lokasi rapat tersebut.
Berdasarkan pantauan Thecuy.com pada Minggu (7/12/2025), sejumlah pejabat tampak tiba di posko terpadu penanganan bencana alam Aceh di Landasan Udara (Lanud) Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh sejak pukul 18.20 WIB.
Para menteri Kabinet Merah Putih yang hadir di antaranya Menko PMK Pratikno, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menlu Sugiono, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri PU Dody Hanggodo, Mendagri Tito Karnavian, Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Seskab Teddy Indra Wijaya.
Selain itu, tampak hadir pula Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KSAL TNI Laksamana Muhammad Ali, KSAU TNI Marsekal Tonny Harjono, Kepala BNPB Letjen Suharyanto, serta Dirut PLN Darmawan Prasodjo.
Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan memimpin ratas secara langsung untuk melakukan koordinasi lintas sektor di pemerintahan. Rapat ini bertujuan untuk mempercepat penanganan bencana di berbagai wilayah di Sumatera.
“Bapak Presiden ingin langsung memimpin Rapat Koordinasi bersama seluruh jajaran, menteri-menteri terkait. Sebagian besar hadir untuk kita akan sekali lagi memutuskan langkah-langkah percepatan ke depan,” ujar Prasetyo di lokasi.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan memimpin rapat terbatas (ratas) setelah meninjau lokasi banjir bandang di Aceh. Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tampak mendatangi lokasi rapat tersebut.
Berdasarkan pantauan Thecuy.com pada Minggu (7/12/2025), sejumlah pejabat tampak tiba di posko terpadu penanganan bencana alam Aceh di Landasan Udara (Lanud) Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh sejak pukul 18.20 WIB.
Para menteri Kabinet Merah Putih yang hadir di antaranya Menko PMK Pratikno, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menlu Sugiono, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri PU Dody Hanggodo, Mendagri Tito Karnavian, Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Seskab Teddy Indra Wijaya.
Selain itu, tampak hadir pula Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KSAL TNI Laksamana Muhammad Ali, KSAU TNI Marsekal Tonny Harjono, Kepala BNPB Letjen Suharyanto, serta Dirut PLN Darmawan Prasodjo.
Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan memimpin ratas secara langsung untuk melakukan koordinasi lintas sektor di pemerintahan. Rapat ini bertujuan untuk mempercepat penanganan bencana di berbagai wilayah di Sumatera.
“Bapak Presiden ingin langsung memimpin Rapat Koordinasi bersama seluruh jajaran, menteri-menteri terkait. Sebagian besar hadir untuk kita akan sekali lagi memutuskan langkah-langkah percepatan ke depan,” ujar Prasetyo di lokasi.
Data Riset Terbaru:
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga Desember 2025, wilayah Aceh mengalami peningkatan curah hujan ekstrem sebesar 35% dibandingkan rata-rata tahun sebelumnya. Kondisi ini menyebabkan meningkatnya risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor. Studi terbaru Pusat Studi Bencana Universitas Syiah Kuala menunjukkan bahwa kerentanan bencana di Aceh dipengaruhi oleh faktor perubahan iklim, deforestasi, serta kurangnya sistem peringatan dini yang memadai di beberapa wilayah pedalaman.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Banjir bandang Aceh bukan sekadar bencana alam biasa, melainkan cerminan dari kompleksitas perubahan iklim yang berdampak langsung pada tatanan kehidupan masyarakat. Fenomena ini dapat dianalogikan seperti domino effect, di mana satu kejadian memicu serangkaian dampak berantai. Curah hujan tinggi menjadi pemicu utama, namun daya rusaknya diperparah oleh faktor lingkungan dan tata kelola wilayah. Pendekatan penanganan harus bersifat holistik, tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga memperkuat sistem mitigasi jangka panjang.
Studi Kasus:
Kasus penanganan banjir bandang di Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, menjadi contoh nyata pentingnya keterlibatan masyarakat dalam penanganan bencana. Komunitas lokal yang terlatih dalam siaga bencana mampu mengevakuasi 150 lebih warga dalam waktu kurang dari 30 menit sejak peringatan dini diberikan. Kolaborasi antara relawan lokal, TNI/Polri, dan lembaga kemanusiaan internasional berhasil mendirikan posko darurat yang menyediakan layanan kesehatan, makanan, dan trauma healing dalam waktu 6 jam pasca-bencana.
Pentingnya kesiapsiagaan bencana tidak bisa dianggap remeh. Kepemimpinan Presiden Prabowo dalam memimpin langsung rapat koordinasi menunjukkan komitmen pemerintah dalam penanganan bencana. Mari bersama-sama membangun ketahanan bencana dari tingkat individu hingga institusi. Kesiapan hari ini adalah investasi keselamatan masa depan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.