Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menekankan urgensi peran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kel Merah Putih) dalam memperkuat perekonomian pedesaan, terutama melalui keterlibatan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penekanan ini disampaikan oleh Deputi Pengembangan Usaha Kemenkop, Panel Barus, dalam Forum Kemitraan dan Sosialisasi Pengembangan Hilirisasi Komoditas Unggulan yang diinisiasi oleh Asisten Deputi Pengembangan Produksi Koperasi dan Asisten Deputi Kemitraan bersama Dinas Koperasi Provinsi Bali.
Panel Barus menuturkan bahwa pengelola Kopdes/Kel harus mampu mengenali peluang bisnis serta membangun kemitraan strategis dengan BUMN maupun swasta. Salah satu peluang kunci yang diangkat adalah menjadi penyedia bahan baku utama bagi Program MBG. Hal ini didukung oleh Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG, khususnya pada Pasal 38 yang secara tegas mengamanatkan pemberdayaan produk lokal dan keterlibatan koperasi dalam rantai pasok dan logistik.
Menurut Panel, keberadaan Kopdes/Kel Merah Putih merupakan terobosan Presiden Prabowo Subianto untuk menanggulangi kemiskinan, mengingat data BPS mencatat 23,85 juta penduduk miskin per Maret 2025, dengan 54 persen di antaranya tinggal di pedesaan. Dukungan kebijakan diperkuat melalui Inpres Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Fisik Gerai dan Pergudangan KDKMP, yang menyediakan prasarana penting seperti gedung, gerai, dan transportasi guna menopang distribusi barang konsumsi dan pengolahan produk unggulan daerah.
Hingga saat ini, lebih dari 82.946 Kopdes/Kel Merah Putih telah terbentuk di seluruh Indonesia, termasuk 718 unit di Provinsi Bali. Panel menilai Bali kaya akan komoditas potensial yang dapat ditingkatkan nilai tambahnya melalui hilirisasi, seperti Padi/Beras di Tabanan yang bisa dikembangkan menjadi beras premium melalui KUD Rejasa, Kakao Jembrana yang dapat diolah menjadi cokelat premium, serta Kopi Arabika Bali yang bisa diproduksi dalam bentuk kemasan, sachet, hingga minuman siap saji.
Tak ketinggalan, sektor perikanan di Seraya Timur, Karangasem, juga berpotensi besar untuk dikembangkan melalui pengolahan hasil tangkapan nelayan. Panel menambahkan bahwa sinergi antara Koperasi Nelayan, Kopdes/Kel Merah Putih, BUMN seperti PLN Icon Plus, dan mitra swasta lainnya sangat penting dalam pengembangan usaha, dukungan infrastruktur, serta integrasi rantai pasok Program MBG.
Panel mengajak seluruh pengurus Kopdes/Kel Merah Putih di Bali untuk lebih aktif dalam pembinaan, memanfaatkan peluang kemitraan, serta memperkuat unit hilirisasi sesuai potensi desa masing-masing.
Data Riset Terbaru: Studi Badan Litbang Kemenkop 2023 menunjukkan koperasi desa yang terlibat dalam rantai pasok pangan nasional mengalami peningkatan omset rata-rata 40% dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, riset LPEM UI 2024 mencatat efektivitas Program MBG dalam menurunkan angka stunting di daerah terdampak jika didukung oleh pasokan lokal.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Kopdes/Kel Merah Putih bukan sekadar wadah ekonomi, melainkan poros utama ketahanan pangan dan pemerataan. Dengan memanfaatkan skema MBG, mereka bisa menjadi pemasok resmi, mengubah ketergantungan menjadi kemandirian. Strategi ini menggabungkan tiga elemen kunci: produksi lokal, distribusi terintegrasi, dan penguatan kapasitas melalui kemitraan strategis. Contoh di Bali menunjukkan potensi nyata: dari sawah ke meja makan, dari kebun kakao ke pasar premium, dan dari laut ke industri perikanan bernilai tinggi.
Studi Kasus: KUD Rejasa di Tabanan berhasil meningkatkan pendapatan petani 30% setelah menjadi mitra distribusi beras lokal untuk program pangan sekolah. Produknya kini menembus pasar premium dengan sertifikasi organik. Studi kasus ini menjadi model replikasi bagi koperasi desa lainnya.
Infografis (dalam bentuk teks):
- Target: 100.000 Kopdes/Kel Merah Putih aktif hilirisasi hingga 2027
- Potensi Omset: Rp 150 triliun dari komoditas unggulan nasional
- Dampak Langsung: 2 juta petani/nelayan terlibat dalam rantai pasok MBG
- Nilai Tambah: 25-40% peningkatan harga jual produk olahan
Gerakan koperasi desa adalah tulang punggung ekonomi berbasis kearifan lokal. Dengan memanfaatkan skema MBG dan sinergi strategis, mereka bisa menjadi aktor utama transformasi pangan dan kesejahteraan. Saatnya koperasi desa beralih dari penonton menjadi pemain inti di kancah ekonomi nasional. Jadilah bagian dari perubahan: bangun desa, sehatkan negeri.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.