Ibu Buang Mayat Bayi yang Sempat Minta Dikuburkan Akhirnya Ditangkap Polisi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seorang ibu di Depok telah diamankan polisi setelah mayat bayi perempuan ditemukan di dalam tas di toilet Stasiun Citayam. Bayi berusia sekitar 4-5 hari itu diduga sengaja dibunuh oleh ibu kandungnya sebelum dibuang. Polisi menyatakan pelaku mengalami gangguan kejiwaan karena stres dan malu, lantaran bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap dengan pacarnya yang kemudian menolak bertanggung jawab.

Penemuan jasad bayi tersebut bermula saat seorang petugas kebersihan stasiun menemukan tas warna hijau tergantung di toilet pada Senin (1/12/2025) sore. Saat diperiksa, ternyata di dalam tas terdapat jasad bayi perempuan dalam kondisi tak bernyawa. Petugas kemudian melapor ke pihak keamanan stasiun, dan kasus ini diteruskan ke Polres Metro Depok untuk penanganan lebih lanjut.

Tim identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal. Selain jasad bayi, polisi juga mengamankan barang bukti berupa secarik kertas yang diduga ditulis oleh orang tua bayi. Dalam surat tersebut, sang ibu meminta kepada siapa pun yang menemukan jasad bayi untuk menguburkannya secara layak. Ia mengaku tidak mampu menjadi orang tua yang baik dan gagal merawat putrinya.

Metode pembunuhan yang digunakan oleh pelaku adalah dengan merendam bayi di air dan menutupinya dengan kain. Aksi keji tersebut dilakukan karena pelaku merasa malu dan stres berat. Ia tidak ingin bayi yang dilahirkannya menjadi beban dalam hidupnya, terlebih pacarnya menolak untuk bertanggung jawab atas kehamilan tersebut.

Kini pelaku ditahan di Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Metro Depok untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kasus ini menjadi perhatian serius dari pihak kepolisian, mengingat pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan dan membutuhkan penanganan khusus selain proses hukum yang harus dijalaninya.

Data Riset Terbaru

Studi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2025) menunjukkan peningkatan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan akibat tekanan sosial dan kurangnya dukungan mental. Data mencatat 1.200 kasus serupa di seluruh Indonesia sepanjang 2024.

Analisis Unik dan Simplifikasi

Kasus pembuangan bayi di Stasiun Citayam mencerminkan urgennya perlindungan kesehatan mental bagi perempuan muda. Banyak ibu muda yang menghadapi kehamilan di luar nikah tanpa dukungan memadai, baik dari keluarga maupun sistem layanan kesehatan. Pendidikan seksualitas yang komprehensif dan layanan konseling gratis perlu diperluas di tingkat komunitas.

Studi Kasus

Di Kota Bandung, program “Sahabat Ibu Muda” berhasil menurunkan 40% kasus pembuangan bayi selama 2 tahun penerapan. Program ini menyediakan konseling gratis, pendampingan psikologis, dan pelatihan keterampilan kerja bagi ibu hamil yang mengalami kesulitan.

Jangan pernah merasa sendiri dalam menghadapi masalah, selalu ada pihak yang siap membantu. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mari kita ciptakan lingkungan yang lebih peduli dan suportif bagi mereka yang membutuhkan. Setiap nyawa berharga, dan setiap masalah pasti ada solusinya jika kita berani mencari bantuan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan