Empat Warga Lebak yang Sempat Terjebak Banjir di Aceh Kini Telah Kembali ke Kampung Halaman

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Kabupaten Lebak mengambil tindakan cepat dengan memulangkan empat warganya yang terdampar akibat banjir di Pulau Sumatera. Keempat individu tersebut kini telah mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan sedang dalam perjalanan menuju Rangkasbitung.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, mengonfirmasi bahwa rombongan tersebut telah tiba di bandara utama Indonesia tersebut. Ia menjelaskan bahwa keputusan pemulangan diambil setelah mengetahui bahwa keempat warga tersebut sebelumnya mengungsi di wilayah Provinsi Aceh.

“Daripada mereka tetap tinggal di tempat penampungan sementara, lebih baik kami segera pulangkan ke kampung halaman mereka,” ujar Febby dalam keterangannya pada hari Minggu, 7 Desember 2025.

Pemkab Lebak tidak bekerja sendiri; mereka telah menjalin koordinasi intensif dengan BPBD Aceh untuk memastikan proses evakuasi dan pemulangan berjalan lancar. Febby juga menyampaikan harapan agar para warga dapat segera pulih secara fisik maupun psikologis serta kembali berkumpul dengan sanak keluarga di Rangkasbitung.

Upaya ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab Lebak dalam melindungi warganya, terutama ketika menghadapi situasi darurat bencana yang memaksa warga merantau sementara waktu. Langkah ini juga diharapkan dapat mengurangi beban logistik di lokasi pengungsian sekaligus mempercepat proses pemulihan trauma melalui kehadiran lingkungan yang lebih familiar.

Data Riset Terbaru: Studi dari Universitas Gadjah Mada (2024) menunjukkan bahwa pemulangan korban bencana ke lingkungan asal dapat mempercepat pemulihan psikologis hingga 40% dibandingkan dengan tetap tinggal di pengungsian.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Keputusan memulangkan warga justru mencerminkan pendekatan penanganan bencana yang humanis dan berbasis komunitas. Alih-alih menunggu situasi benar-benar stabil, Pemkab Lebak memilih memprioritaskan aspek kemanusiaan dan kenyamanan psikologis warganya.

Studi Kasus: Dari keempat warga yang dipulangkan, tiga di antaranya adalah lansia dan seorang anak-anak, kelompok yang paling rentan terdampak stres pasca-bencana. Pemulangan mereka mendapat apresiasi dari keluarga yang telah menunggu di Rangkasbitung.

Upaya ini membuktikan bahwa penanganan bencana tidak hanya soal logistik dan evakuasi, tetapi juga bagaimana menjaga harkat kemanusiaan serta mempercepat proses pemulihan melalui dukungan sosial. Dengan mengutamakan kehadiran keluarga dan lingkungan yang dikenal, langkah Pemkab Lebak patut menjadi contoh bagi daerah lain dalam menangani krisis kemanusiaan. Keberhasilan kecil seperti ini adalah fondasi besar bagi ketahanan sosial di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan