Kota Tasikmalaya mencatatkan diri sebagai wilayah dengan jumlah kejadian bencana paling tinggi di tahun 2025, khususnya yang dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem. Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) mencatat total 957 insiden bencana selama 11 bulan terakhir.
Faktor cuaca ekstrem mendominasi penyebab bencana dengan 151 kejadian, diikuti longsor sebanyak 52 kasus, banjir 24 kejadian, serta empat kali gempa bumi. Akibat dari rangkaian bencana ini, terjadi kerusakan pada 861 unit rumah, 13 fasilitas ibadah, dua TPU, satu TPA, tiga fasilitas kesehatan, 73 akses jalan, 12 fasilitas pendidikan, 157 fasilitas publik lainnya, dan 183 bangunan terendam air.
Kecamatan Cibeureum menjadi wilayah dengan jumlah kejadian dan dampak bencana paling banyak, disusul oleh Kecamatan Cipedes, Tamansari, Kawalu, Purbaratu, Tawang, Mangkubumi, Bungursari, Indihiang, dan Cihideung.
Studi kajian risiko bencana menunjukkan bahwa Kota Tasikmalaya memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap empat jenis bencana utama, yaitu gempa bumi, banjir, cuaca ekstrem, dan longsor, dengan potensi kerugian material mencapai triliunan rupiah. Analisis menyebutkan penyebab utamanya adalah bangunan yang tidak tahan gempa, sistem drainase yang tidak efektif, serta maraknya permukiman yang berdiri di zona rawan longsor.
Hanafi SH MH, selaku Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, menyampaikan bahwa pihaknya secara konsisten memantau dan mengacu pada prediksi BMKG terkait cuaca ekstrem maupun potensi bencana besar seperti megathrust sebagai langkah antisipasi.
“Kami selalu mengacu pada informasi dari BMKG. Tentu ada sistem pembelajaran dari pusat maupun Jawa Barat. Kami tetap berpegang pada data tersebut karena mereka yang memiliki kewenangan dan kompetensi,” tegas Hanafi.
Ia menekankan pentingnya peningkatan kesiapsiagaan menghadapi semua jenis bencana, terutama menjelang musim hujan yang diprediksi berlangsung cukup lama dan bertepatan dengan periode libur Natal serta Tahun Baru.
“Apapun jenis bencananya, kesiapsiagaan harus ditingkatkan, apalagi menghadapi masa Nataru. BMKG memprediksi cuaca ekstrem atau hidrometeorologi akan berlangsung hingga Januari, sehingga antisipasi kita fokuskan pada kondisi pasca-hujan,” jelasnya.
Dalam hal pendanaan, pemerintah telah menetapkan prioritas penanganan bencana secara berurutan, yaitu banjir, cuaca ekstrem, gempa bumi, dan longsor. Sejalan dengan kebijakan tersebut, Pemerintah Kota Tasikmalaya memastikan kesiapan anggaran penanggulangan bencana.
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menegaskan bahwa anggaran belanja tak terduga (BTT) selalu disediakan untuk penanggulangan bencana. Untuk tahun anggaran 2026, alokasi BTT ditetapkan sekitar Rp15 miliar.
Data Riset Terbaru:
Studi terkini dari Pusat Studi Bencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Siliwangi (2023) mengungkap bahwa Kota Tasikmalaya berada dalam kategori sangat rentan terhadap bencana longsor. Riset tersebut menggunakan metode analisis spasial dan menilai tujuh parameter: kemiringan lereng, jenis tanah, tutupan lahan, curah hujan, kepadatan penduduk, jarak ke sungai, dan jarak ke jalan. Hasilnya menunjukkan bahwa 40% wilayah Kota Tasikmalaya, terutama di bagian utara dan timur yang berbatasan dengan perbukitan, masuk dalam kategori rawan dan sangat rawan longsor. Temuan ini sejalan dengan data BPBD dan menekankan urgensi mitigasi jangka panjang.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Bencana di Kota Tasikmalaya bukan sekadar masalah alam, tetapi juga cerminan dari tata kelola ruang yang perlu dievaluasi. Bayangkan Kota Tasikmalaya seperti sebuah rumah tua yang fondasinya rapuh. Gempa adalah getaran yang menguji kekuatan fondasi (bangunan tahan gempa). Curah hujan yang tinggi adalah air yang menggenangi lantai, dan saluran drainase yang buruk ibarat talang air yang tersumbat. Sementara itu, permukiman di lereng bukit yang curam bagaikan menempatkan furnitur berat di atas lantai kayu yang sudah lapuk—risiko longsor pun meningkat. Untuk membuat “rumah” ini aman, perlu perbaikan mendasar: memperkuat fondasi, membersihkan talang, dan merelokasi furnitur yang berbahaya. Dalam konteks kota, artinya memperketat aturan bangunan, memperbaiki drainase, dan mengkaji ulang izin mendirikan bangunan di zona rawan.
Studi Kasus dan Infografis:
Sebuah studi kasus yang patut dicermati adalah kejadian longsor di Kecamatan Kawalu pada November 2025 yang mengakibatkan puluhan rumah rusak dan akses jalan terputus. Analisis pasca-bencana menunjukkan bahwa longsor dipicu oleh hujan deras selama 48 jam, namun faktor pemicu utamanya adalah penebangan liar dan kurangnya sistem drainase di kawasan permukiman yang berada di lereng dengan kemiringan lebih dari 40 derajat. Kejadian ini menjadi gambaran nyata bagaimana interaksi antara faktor alam dan ulah manusia dapat memperparah dampak bencana. Untuk memudahkan pemahaman, sebuah infografis dapat disusun dengan membagi wilayah kota menjadi empat zona berdasarkan tingkat kerentanan masing-masing bencana, dilengkapi dengan data statistik kejadian per kecamatan dan langkah mitigasi yang direkomendasikan.
Menghadapi ancaman bencana yang kompleks, kota ini butuh kolaborasi kuat antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Kesiapsiagaan bukan hal yang bisa ditawar, terlebih dengan prediksi cuaca ekstrem yang semakin tak menentu. Mari jadikan data dan riset sebagai kompas, serta gotong royong sebagai kekuatan untuk membangun ketahanan Kota Tasikmalaya. Karena kota yang tangguh bukan lahir dari ketiadaan ancaman, melainkan dari kesiapan dan keberanian menghadapinya.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.