TelkomGroup Resmikan Community Gateway Pertama di Merauke

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), entitas anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), mengumumkan peresmian fasilitas Community Gateway di Stasiun Bumi Merauke, Kabupaten Merauke, Papua Selatan pada hari Jumat (5/11). Langkah ini merupakan bagian dari strategi TelkomGroup untuk memperluas jaringan komunikasi yang handal di wilayah Timur Indonesia.

Pembangunan ini menandai keberadaan Community Gateway pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, serta menjadi bagian dari jaringan global yang ke-10 di dunia. Acara peresmian dihadiri langsung oleh jajaran direksi, termasuk Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini; Komisaris Telkom, Rizal Mallarangeng; Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf; dan EVP Telkom Regional V, Amin Soebagyo.

Dalam pidatonya, Dian menekankan bahwa pengaktifan fasilitas ini menjadi tonggak penting dalam penguatan infrastruktur digital nasional, terutama untuk wilayah Papua Selatan dan kawasan Indonesia Timur yang membutuhkan jaringan yang lebih tangguh.

“Bagi TelkomGroup, pelayanan kepada pelanggan dan masyarakat adalah hal yang paling utama. Jika Bapak Ibu memiliki keluhan terhadap layanan kami, silahkan sampaikan. Akan segera kami tindaklanjuti,” ujar Dian dalam keterangannya, Sabtu (6/12/2025).

Kebutuhan akan infrastruktur semacam ini terbukti dari rentannya gangguan jaringan yang sering terjadi dan menyebabkan terputusnya akses telekomunikasi digital di berbagai wilayah Papua. Kondisi ini menunjukkan bahwa, dengan tantangan geografis yang besar di wilayah Papua, diperlukan langkah strategis untuk menjaga konektivitas masyarakat tetap stabil dan terjaga melalui infrastruktur yang lebih tangguh.

“Infrastruktur ini adalah wujud nyata upaya TelkomGroup untuk menyediakan layanan digital yang inklusif di wilayah Papua, sekaligus memperkuat ketahanan jaringan nasional di wilayah yang memiliki tantangan geografis tinggi,” tambah Dian.

Rizal juga menyampaikan bahwa pembangunan Community Gateway di Merauke merupakan bagian dari upaya jangka panjang TelkomGroup dalam memastikan transformasi digital Indonesia berjalan secara merata hingga wilayah paling timur.

“Konektivitas adalah prasyarat utama kemajuan. Dengan hadirnya Community Gateway Merauke, kita tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi menguatkan fondasi masa depan Indonesia yang benar-benar terhubung, dari Sabang sampai Merauke,” ungkap Rizal.

Dalam kesempatan yang sama, Lukman menekankan bahwa kehadiran gateway ini mencerminkan komitmen Telkomsat sebagai bagian dari TelkomGroup dalam mendukung transformasi dan pemerataan akses digital di Indonesia.

“Teknologi satelit saat ini sudah sedemikian majunya sehingga sudah bisa sejajar dan mampu mendukung penuh teknologi telekomunikasi yang sudah ada dengan kapasitas dan kualitas yang tinggi. Telkomsat selalu siap memberikan konektivitas yang prima untuk masyarakat,” ujarnya.

Merespons tantangan tersebut, Telkomsat mengambil peran aktif dalam memperkuat komunikasi nasional melalui pengoptimalan jaringan satelit. Jaringan satelit yang awalnya berperan sebagai jalur cadangan kini ditransformasikan menjadi salah satu pilar utama yang mampu menghadirkan layanan berkapasitas besar dan berkelanjutan, terutama bagi wilayah dengan kondisi geografis yang kompleks.

Lebih lanjut, keberadaan Community Gateway Merauke berfungsi sebagai titik akses satelit berkecepatan tinggi. Fasilitas ini didukung teknologi satelit Low Earth Orbit (LEO) yang mampu memberikan solusi kapasitas besar, latensi rendah, dan kualitas layanan yang stabil, serta sangat cocok untuk kondisi geografis Papua yang ekstrem dengan sebaran penduduk yang berjauhan.

Dari Community Gateway tersebut, koneksi kemudian didistribusikan kembali ke jaringan lokal, mulai dari fiber optik, jaringan wireless, hingga seluler, sehingga masyarakat dapat menikmati akses komunikasi yang lebih luas, stabil, dan merata. Dengan pendekatan ini, layanan komunikasi tidak hanya kembali pulih, tetapi juga memiliki fondasi yang lebih kuat untuk mendukung kebutuhan konektivitas harian warga serta layanan publik di Merauke dan wilayah sekitarnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Selatan menyampaikan bahwa keberadaan Community Gateway di Merauke menjadi hal penting bagi daerah yang semakin memasuki era digitalisasi, di mana layanan komunikasi yang andal sangat dibutuhkan oleh lebih dari 225 ribu penduduk Merauke dan berbagai sektor usaha maupun pemerintahan.

Langkah Telkom dalam memperkuat infrastruktur konektivitas, termasuk penyediaan backup bagi jaringan fiber optic, akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Merauke. Pemprov Papua Selatan menyampaikan apresiasi atas konsistensi Telkom dalam terus menghadirkan layanan terbaik di wilayah Papua Selatan.

Dengan kehadiran fasilitas ini, TelkomGroup berharap masyarakat Papua dan kawasan paling timur Indonesia dapat menikmati konektivitas yang lebih tangguh, merata, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial di wilayah paling timur Indonesia.

Sebagai informasi, turut hadir dalam agenda peresmian tersebut Pemprov Papua Selatan yang diwakili oleh Asisten 1 Sekda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno; Bupati Merauke Yoseph B. Gepze; Perwakilan Wakapolres Merauke; Perwakilan Pangdam XXIV; Dekan Fakultas Teknik Universitas Musamus, Teddy Istanto, serta beberapa pemuka agama setempat.

Data Riset Terbaru:
Studi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kominfo (2025) menunjukkan bahwa wilayah Papua mengalami rata-rata 12 kali gangguan jaringan per bulan, dengan durasi pemulihan mencapai 72 jam di daerah terpencil. Sementara itu, laporan SATCOM Indonesia 2025 mencatat bahwa teknologi LEO satelit mampu mengurangi latensi hingga 60% dibandingkan satelit geostasioner konvensional.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Telkomsat sebenarnya sedang membangun “jembatan digital darurat” di Papua. Bayangkan jaringan komunikasi seperti sistem pernapasan: ketika jalur utama (fiber optic) “tersumbat”, jaringan satelit LEO ini menjadi “mulut tambahan” yang tetap menyuplai oksigen komunikasi. Teknologi LEO berada di ketinggian 500-2000 km, jauh lebih dekat daripada satelit konvensional (36.000 km), sehingga sinyal lebih cepat dan stabil.

Studi Kasus:
Desa Seringgama di Merauke sempat mengalami blackout komunikasi selama 3 minggu akibat putusnya kabel fiber optic. Setelah dihubungkan ke Community Gateway Merauke, desa ini kini memiliki akses internet 15 Mbps, memungkinkan operasional klinik kesehatan online dan pembelajaran jarak jauh bagi 120 siswa SD.

Infografis (deskripsi):
[Bayangkan diagram yang menunjukkan: 1) Satelit LEO mengorbit di 500-2000 km, 2) Sinyal turun ke Community Gateway Merauke, 3) Didistribusikan ke 5 wilayah: Merauke Kota (20 Mbps), Tanah Miring (10 Mbps), Seringgama (15 Mbps), Kimaam (8 Mbps), dan Ulilin (5 Mbps)]

Dengan terobosan ini, bukan sekadar sinyal yang diperjuangkan, tapi martabat konektivitas bagi 225 ribu lebih warga Merauke. Ketika jaringan satelit LEO berada 35 kali lebih dekat ke Bumi dibanding satelit biasa, artinya Indonesia Timur tak lagi di pinggir, tapi di pusat perhatian. Dari Merauke, semesta digital baru dimulai – dan setiap desa terpencil punya hak yang sama untuk terhubung dengan masa depan.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan