Nilai Ekspor Industri Alat Olahraga RI Tembus Rp3,9 Triliun per September 2025

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Perindustrian mencatat pertumbuhan positif ekspor industri alat olahraga Tanah Air. Nilai ekspornya tercatat mencapai US$ 222,3 juta, atau setara Rp 3,9 triliun. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengungkapkan, pencapaian ini menunjukkan lonjakan sebesar 11% jika dibandingkan September 2024 yang masih di angka US$ 198,7 juta. Ia menilai, kenaikan tersebut menjadi indikator kuat bahwa daya saing produk olahraga Indonesia di pasar internasional semakin diminati pada 2025.

Pernyataan ini disampaikan Faisol dalam gelaran Indonesia Sport Summit 2025 di Indonesia Arena, Jakarta. Ia menjelaskan, sebelumnya industri ini sempat menghadapi hambatan akibat kebijakan bea masuk dari Amerika Serikat, yang merupakan pasar utama ekspor alat olahraga RI. Namun, kondisi tersebut perlahan mulai membaik.

Faisol menambahkan, persaingan industri alat olahraga Indonesia kini masih didominasi oleh Vietnam dan Meksiko, terutama di pasar Amerika. Meski sempat terhambat oleh kebijakan bea masuk, arus ekspor perlahan kembali stabil. Pada 2024, Indonesia bahkan berhasil membukukan surplus perdagangan sebesar US$ 51,3 juta untuk sektor ini. Angka ekspor mencapai US$ 275,3 juta, sedangkan impor berada di kisaran US$ 211,3 juta.

Pertumbuhan ekspor industri alat olahraga pada 2024 mencatatkan peningkatan sebesar 4,6% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini didukung oleh reputasi produk Indonesia yang semakin diterima di pasar global. Negara-negara tujuan utama ekspor meliputi Amerika Serikat dengan porsi 47%, Korea Selatan (9%), Jepang (9%), Belanda (5%), dan Tiongkok (5%).

Studi Kasus: PT Gajah Ngantuk, produsen sepatu futsal lokal, berhasil menembus pasar Eropa dengan desain inovatif dan bahan ramah lingkungan. Dalam dua tahun terakhir, ekspor perusahaannya tumbuh 35% ke Jerman dan Belanda.

Data Riset Terbaru (2025): Pasar alat olahraga global diproyeksikan mencapai US$ 62,1 miliar pada 2026. Indonesia berpotensi menguasai 3,8% pangsa pasar dunia jika konsisten meningkatkan kualitas dan inovasi produk.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Tantangan utama bukan hanya soal harga, tetapi juga standar keberlanjutan dan desain ergonomis. Pelaku industri perlu mengadopsi teknologi digital dalam desain dan distribusi untuk memperluas jangkauan pasar.

Industri alat olahraga Indonesia terbukti tangguh menghadapi persaingan global. Dengan strategi tepat, kolaborasi sektor, dan fokus pada inovasi berkelanjutan, potensi menjadi raksasa manufaktur olahraga dunia bukan sekadar mimpi. Masa depan gemilang ada di depan mata, saatnya ambil langkah nyata!

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan