Telur adalah salah satu bahan makanan yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain harganya yang terjangkau, telur juga kaya akan nutrisi penting seperti protein, vitamin, mineral, dan antioksidan. Namun, meskipun bergizi tinggi, konsumsi telur harus tetap memperhatikan batasan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak telur dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Namun, batas aman konsumsi telur tidak sama untuk setiap orang. Hal ini tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing individu.
Bagi orang dewasa sehat yang memiliki kadar kolesterol normal dan tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung, para ahli umumnya menyarankan untuk mengonsumsi 1 hingga 2 butir telur per hari. Sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa konsumsi 2 hingga 3 butir telur per hari dapat meningkatkan fungsi HDL (kolesterol baik) dan kadar antioksidan dalam tubuh.
Meskipun demikian, sebagian besar pakar kesehatan lebih berhati-hati dan tetap merekomendasikan batas maksimal 1 butir telur per hari untuk orang sehat. Dr. Zakiah Wulandari dari Fakultas Peternakan IPB University menegaskan bahwa satu butir telur per hari tidak akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, atau riwayat penyakit jantung dalam keluarga, batas konsumsi telur harus lebih ketat. Mereka sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 1 butir telur per hari atau maksimal 4-5 butir per minggu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur setiap hari dapat meningkatkan risiko serangan jantung, terutama pada penderita diabetes dan orang dengan berat badan berlebih.
Dr. Zakiah juga menyarankan bagi penderita diabetes, penyakit kardiovaskular, dan hipertensi untuk membatasi konsumsi telur maksimal 2 butir per minggu. Jika ingin meningkatkan asupan protein tanpa menambah kolesterol, bagian putih telur bisa menjadi pilihan karena kaya protein namun rendah lemak.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa risiko penyakit jantung cenderung meningkat seiring bertambahnya usia akibat penumpukan lemak dan pengerasan pembuluh darah. Oleh karena itu, kondisi kesehatan secara keseluruhan harus menjadi pertimbangan utama dalam menentukan jumlah telur yang aman untuk dikonsumsi.
Di balik potensi risikonya, telur juga memberikan banyak manfaat kesehatan. Kandungan antioksidannya membantu melindungi sel dari kerusakan radikal bebas yang dapat memicu penyakit kronis seperti jantung dan kanker. Telur juga dipercaya dapat meningkatkan biomarker inflamasi seperti interleukin-6 dan protein C-reaktif, yang berperan dalam kesehatan jantung.
Tak hanya itu, telur termasuk makanan yang mengenyangkan berkat kandungan protein dan lemaknya yang tinggi. Hal ini membuat telur bisa menjadi pilihan yang mendukung program penurunan berat badan.
Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi telur secara moderat justru dapat memberikan efek positif pada metabolisme tubuh. Sebuah studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health (2023) menyatakan bahwa konsumsi 1 butir telur per hari tidak meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang sehat. Bahkan, pada kelompok usia produktif, konsumsi telur secara teratur dikaitkan dengan peningkatan massa otot dan daya tahan tubuh.
Sebuah penelitian klinis di Indonesia (2024) juga menemukan bahwa anak-anak usia sekolah yang mengonsumsi telur setiap hari selama 3 bulan mengalami peningkatan status gizi dan kemampuan konsentrasi belajar dibandingkan kelompok yang tidak mengonsumsi telur secara rutin.
Salah satu studi kasus menarik datang dari seorang atlet binaraga amatir berusia 28 tahun yang mengonsumsi 6 butir telur per hari selama 6 bulan. Hasilnya menunjukkan peningkatan massa otot sebesar 3,2 kg tanpa peningkatan signifikan pada kadar kolesterol jahat (LDL). Hal ini menunjukkan bahwa respons tubuh terhadap konsumsi telur sangat individual dan dipengaruhi oleh faktor genetik, aktivitas fisik, serta pola makan keseluruhan.
Dengan mempertimbangkan berbagai penelitian dan kondisi kesehatan masing-masing individu, konsumsi telur sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Untuk menjaga kesehatan jangka panjang, kombinasikan konsumsi telur dengan pola hidup sehat seperti olahraga teratur, tidak merokok, dan mengelola stres dengan baik. Dengarkan selalu saran dari tenaga kesehatan profesional, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu. Dengan pendekatan yang bijaksana, Anda bisa mendapatkan manfaat maksimal dari telur tanpa mengorbankan kesehatan Anda.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.