Kebakaran Gudang di Kamal Muara Jakbar Diduga Dipicu Ledakan Panel Listrik

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sebuah gudang yang berfungsi sebagai tempat produksi akrilik di kawasan Kamal Muara, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, dilalap api. Penyelidikan awal mengindikasikan bahwa kebakaran tersebut dipicu oleh ledakan pada panel listrik.

“Menurut pengakuan para pekerja, sekitar pukul 15.17 WIB, mereka melihat panel listrik mesin meledak dan langsung mengeluarkan api, kemudian merambat ke bahan-bahan plastik di sekitarnya,” ungkap Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Suheri, saat memberikan keterangan, Sabtu (6/12/2025).

Saat kejadian, seluruh karyawan berusaha melakukan pemadaman secara mandiri. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena api terus membesar. Melihat situasi yang semakin tak terkendali, salah satu karyawan segera menghubungi petugas pemadam kebakaran.

“Semua karyawan mencoba memadamkan api secara sementara, tetapi kobaran api semakin membesar, dan akhirnya salah satu karyawan langsung menghubungi Damkar,” jelas Suheri.

Laporan resmi kejadian tersebut diterima pihak Gulkarmat pada pukul 15.19 WIB. Tak butuh waktu lama, tim pemadam segera dikerahkan ke lokasi dan langsung memulai operasi pemadaman pada pukul 15.28 WIB. Operasi pemadaman melibatkan sebanyak 20 unit armada dengan melibatkan 100 personel petugas.

“Pengerahan akhir mencapai 20 unit dengan 100 personel,” terang Suheri.

Hingga saat ini, status kebakaran telah dinyatakan dalam tahap kuning. Petugas yang berada di lokasi terus melakukan upaya pendinginan untuk memastikan api tidak kembali membesar.

“Situasi saat ini masih dalam proses pendinginan,” imbuhnya.

Data Riset Terbaru: Studi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kebakaran (2024) menunjukkan bahwa 38% kasus kebakaran industri di perkotaan disebabkan oleh korsleting atau ledakan panel listrik, terutama di area dengan konsentrasi bahan mudah terbakar seperti plastik dan akrilik. Faktor utama penyebabnya adalah kurangnya perawatan rutin peralatan listrik dan minimnya sistem deteksi dini.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Kejadian ini mengingatkan pentingnya penerapan protokol keselamatan listrik yang ketat di lingkungan industri. Banyak perusahaan mengabaikan pemeriksaan rutin panel listrik karena alasan biaya atau waktu, padahal risikonya sangat tinggi. Sebuah investasi kecil pada sistem proteksi listrik bisa menghindarkan kerugian jutaan rupiah akibat kebakaran.

Studi Kasus: Pada 2023, pabrik furnitur di Tangerang juga mengalami kebakaran serupa akibat panel listrik. Kerugian mencapai Rp 5 miliar karena api merembet ke bahan baku kayu dan busa. Padahal, jika dipasang sistem pemutus arus otomatis dan detektor panas, kebakaran bisa dicegah sejak dini.

Prioritas utama dalam dunia industri bukan hanya soal produktivitas, tetapi juga keselamatan. Investasi dalam sistem proteksi kebakaran bukan beban, melainkan benteng pertahanan terkuat untuk menjaga aset, nyawa, dan keberlangsungan bisnis. Jangan tunggu terjadi bencana untuk mulai serius soal pencegahan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan