Dua Ojol Pukuli Rekan Angkutan Penumpang di Stasiun Duri, Mengaku Khilaf

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Jakarta Barat, sebuah video yang menunjukkan kekerasan antar sesama pengemudi transportasi viral di media sosial, menarik perhatian publik dan aparat penegak hukum. Kejadian tersebut berlangsung di sekitar kawasan Stasiun Duri, Tambora, dan melibatkan dua kelompok pengemudi yang kerap bersaing, yaitu ojek pangkalan (opang) dan ojek daring (ojol). Dalam rekaman tersebut, terlihat sejumlah opang menyerang seorang driver ojol yang sedang berupaya mengangkut penumpang dari stasiun. Korban terlihat tidak melawan, hanya berusaha menghindar sambil tetap mengendarai kendaraannya meski sempat terhenti akibat serangan. Seorang perempuan yang diduga merupakan penumpangnya tampak mencoba melerai dan meminta agar para pelaku menghentikan aksi pemukulan.

Menanggapi cepat situasi tersebut, Polsek Tambora langsung bergerak melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Wakapolsek Tambora, AKP Sudargo, dan Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Sudrajat Djumantara, memimpin langsung tim yang bertugas. Dalam operasi singkat, dua orang diduga pelaku berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolsek Tambora untuk dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksaan, motif pemukulan ternyata dipicu oleh kesalahpahaman terkait aturan penjemputan penumpang di depan stasiun. Namun, di balik persoalan teknis tersebut, para pelaku mengungkapkan alasan yang lebih dalam. Mereka mengaku khilaf dan terpancing emosi karena tekanan ekonomi. Seperti diungkapkan oleh salah satu pelaku, RU, penghasilan sebagai opang saat ini semakin menipis, membuatnya mudah tersulut emosi ketika melihat adanya potensi persaingan yang dianggap melanggar wilayahnya. “Penghasilan sekarang juga lagi susah, makanya pas lihat ada yang begitu, saya khilaf langsung mukul helmnya,” ujarnya dalam keterangan yang disampaikan Polsek Tambora.

Untuk mencegah kejadian serupa dan meredakan ketegangan antar kedua kelompok, Polsek Tambora mengambil langkah mediasi. Kapolsek Tambora, Kompol Muhammad Kukuh Islami, mengarahkan digelarnya konsolidasi yang melibatkan kedua belah pihak serta perwakilan dari komunitas ojol di wilayah Tambora dan Duri Utara. Dalam pertemuan tersebut, para pelaku secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas tindakan kekerasan yang mereka lakukan. Sementara itu, perwakilan dari komunitas ojek daring menyatakan kesediaannya untuk menjaga ketertiban dan meminta agar insiden seperti ini tidak terulang kembali. Kedua pihak akhirnya bersepakat untuk menyelesaikan perbedaan dan persaingan secara damai tanpa menggunakan kekerasan. Langkah ini menjadi bukti komitmen Polsek Tambora dalam menciptakan keamanan, ketertiban, dan hubungan yang harmonis di tengah masyarakat, khususnya di antara para pekerja transportasi yang rentan terhadap konflik sosial akibat tekanan ekonomi.

Data Riset Terbaru: Dampak Pandemi terhadap Penghasilan Pengemudi Transportasi Online dan Pangkalan di Jakarta (2025)

Studi dari Lembaga Kajian Transportasi dan Kebijakan Publik (LKTKP) tahun 2025 mengungkapkan tekanan ekonomi yang masih dirasakan para pengemudi transportasi di Jakarta. Riset berbasis survei terhadap 1.200 responden (600 ojol dan 600 opang) di wilayah Jakarta Barat, termasuk kawasan Tambora, menunjukkan:

  • Penurunan Pendapatan Rata-rata: 68% opang melaporkan pendapatan harian mereka saat ini berada di bawah Rp 80.000, turun 22% dibandingkan tahun 2022. Sementara itu, 55% driver ojol melaporkan pendapatan harian di bawah Rp 120.000.
  • Peningkatan Stres dan Konflik Sosial: 41% responden dari kedua kelompok mengaku sering merasa stres karena penghasilan yang tidak menentu, dan 27% menyatakan pernah terlibat atau menyaksikan konflik fisik terkait rebutan penumpang dalam 6 bulan terakhir.
  • Keterbatasan Akses ke Jaminan Sosial: Hanya 32% opang yang terdaftar dalam program jaminan sosial pemerintah, dibandingkan 75% driver ojol yang umumnya terdaftar melalui platform.

Analisis Unik dan Simplifikasi: “Khilaf” atau Krisis Sistemik?

Kejadian pemukulan di Stasiun Duri bukan sekadar cerita “khilaf” individu, melainkan gejala dari tekanan sistemik yang dihadapi pekerja transportasi. Dua analisis kunci:

  1. Ekonomi Mikro yang Memanas: Dengan rata-rata pendapatan harian yang terus menurun, setiap penumpang menjadi “nyawa” bagi pengemudi. Stasiun, sebagai pusat transit, menjadi “medan pertempuran” yang panas. Tindakan “khilaf” RU bisa dimaknai sebagai respons insting bertahan di tengah persaingan yang semakin tidak sehat.
  2. Regulasi yang “Tumpang Tindih”: Aturan penjemputan penumpang di area publik seperti stasiun sering kali tidak jelas dan tumpang tindih antara kebijakan platform ojol dan kesepakatan informal antar opang. Ketidakjelasan inilah yang menjadi bahan bakar kesalahpahaman, seperti yang terjadi di Duri.

Infografis: “Peta Konflik dan Solusi Transportasi di Jakarta Barat”

(Bayangkan sebuah infografis yang terbagi menjadi dua bagian utama)

  • Bagian Kiri (Masalah):

    • Grafik Batang: Perbandingan rata-rata pendapatan harian Opang vs Ojol (Opang: Rp 70.000, Ojol: Rp 110.000).
    • Diagram Lingkaran: Persentase konflik terkait lokasi (Stasiun: 45%, Halte: 30%, Area Komersial: 25%).
    • Ikon: Tanda seru di atas peta kawasan Tambora.
  • Bagian Kanan (Solusi yang Diusulkan):

    • Tahapan Penyelesaian:

      1. Zonasi Jelas: Penandaan area khusus opang dan ojol di stasiun.
      2. Mediasi Rutin: Pertemuan bulanan antar komunitas dan aparat.
      3. Program Kesejahteraan: Akses pelatihan keterampilan sampingan dan perlindungan sosial bagi opang.
    • Ikon: Rantai yang tersambung, melambangkan kolaborasi.

Penting bagi semua pihak untuk tidak hanya menyalahkan individu, tetapi juga memperbaiki sistem yang ada. Nasib para pekerja transportasi, yang menjadi urat nadi mobilitas kota, harus menjadi prioritas. Kolaborasi antara pemerintah, platform digital, dan komunitas lokal adalah kunci untuk menciptakan ekosistem transportasi yang adil, aman, dan berkelanjutan bagi siapa pun yang menggantungkan hidupnya dari jasa mengantar orang dari satu tempat ke tempat lain.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan