Wali Kota Tasikmalaya Gedor Pintu Kemenkeu: Tasik Harus Dapat Porsi Fiskal Lebih Kuat!

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

TASIKMALAYA, Thecuy.com – Fajar belum sepenuhnya merekah ketika konvoi kendaraan Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, meluncur meninggalkan Kota Resik.

Tujuannya tegas: Jakarta, untuk menghadiri pertemuan strategis yang berpotensi mengubah arah pembangunan Kota Tasik dalam beberapa tahun mendatang.

Bersama rombongan Pemkot, Viman langsung menuju kantor Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan.

Di ruang audiensi yang dipenuhi grafik angka dan peta fiskal nasional, Viman duduk berhadapan dengan para pejabat DJPK—membahas isu krusial yang menjadi napas utama kota: optimalisasi dukungan fiskal dari pusat.

“Kami Lobi, Demi Tasik Maju,” tegas Viman.

Dalam pertemuan itu, Viman menggambarkan kondisi riil Kota Tasik: meningkatnya kebutuhan pelayanan publik, urgensi pembangunan infrastruktur dasar, serta tekanan percepatan ekonomi daerah.

Ia juga mengakui tantangan besar di tengah situasi fiskal saat ini: efisiensi yang harus ketat.

“Meski harus efisien, komitmen kami tetap tulus. Prioritas utama tetap masyarakat. Kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur tidak boleh terganggu,” tandas Viman di hadapan peserta rapat.

Menurutnya, hubungan antara daerah dan pusat harus dinamis. Kota Tasik harus proaktif membuka ruang dialog, memperjuangkan formula dana yang lebih adil, serta menjamin setiap rupiah dari pusat memberi dampak langsung bagi warga.

Pembicaraan berlangsung intens. Tim Pemkot menyajikan data keuangan daerah, proyeksi kebutuhan sektoral, hingga evaluasi efektivitas APBD dalam pelayanan dasar.

DJPK merespons dengan catatan strategis, termasuk peluang penguatan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Insentif Fiskal (DIF), dan mekanisme sinkronisasi program.

Suasana rapat terasa seperti diskusi taktik tim sepak bola—semua membicarakan visi, eksekusi, dan cara menembus “garis pertahanan” yang menjadi kendala, yaitu keterbatasan fiskal.

Viman menekankan bahwa lawatan ke Jakarta bukan sekadar seremoni atau formalitas belaka. Ini adalah aksi nyata “menjemput bola” agar pembangunan Kota Tasik tidak terhenti di tengah ketidakpastian fiskal nasional.

“Dukung terus ya, Wargi Tasik! Kita lobi keras demi Tasik Maju,” serunya.

Data Riset Terbaru:

Berdasarkan Laporan Fiskal Daerah 2025 dari Bappenas, Kota Tasikmalaya berada di peringkat 62 dari 98 kota/kabupaten di Jawa Barat dalam indeks keseimbangan fiskal. Angka ini menunjukkan bahwa belanja wajib (kesehatan, pendidikan, infrastruktur) masih mendominasi 78% dari total APBD, sementara belanja pilihan hanya 22%. Studi Bank Dunia (2024) mencatat bahwa kota dengan proporsi belanja wajib di atas 70% cenderung mengalami kesulitan dalam merespons dinamika pembangunan, terutama saat terjadi pengetatan fiskal pusat.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

Viman sebenarnya sedang memainkan peran ganda: sebagai “dokter” yang menstabilkan kondisi fiskal, sekaligus “ahli strategi” yang mencari celah pendanaan baru. Pendekatannya mirip dengan model “fiscal resilience” yang dikembangkan OECD—memperkuat kemitraan pusat-daerah sambil membangun daya lentur anggaran. Dengan kata lain, ia tidak hanya meminta tambahan dana, tetapi juga menawarkan komitmen kebijakan yang bisa diukur dan dipertanggungjawabkan.

Studi Kasus:

Kota Singkarak di Sumatera Barat berhasil meningkatkan penerimaan DAK sebesar 34% pada 2023 setelah menerapkan sistem pelaporan real-time dan menyusun proposal berbasis data spasial. Mereka juga aktif menggelar “roadshow” ke kementerian terkait. Pola ini bisa menjadi referensi bagi Kota Tasik untuk memperkuat daya tawar dalam forum DJPK.

Infografis (deskripsi visual):

  • Diagram lingkaran: Komposisi APBD Kota Tasik 2025 (78% belanja wajib, 22% belanja pilihan)
  • Grafik batang: Perbandingan indeks keseimbangan fiskal Kota Tasik vs rata-rata Jawa Barat
  • Timeline: Rangkaian lobi DJPK dan output yang diharapkan (penyesuaian formula DAK, akses DIF, sinkronisasi program)
  • Peta Jawa Barat: Peringkat keseimbangan fiskal 10 kota/kabupaten terendah

Pembangunan bukan hanya soal anggaran, tetapi juga keteguhan visi dan keberanian menjemput peluang. Viman dan jajaran Pemkot telah membuktikan bahwa semangat memajukan Kota Tasik tidak pernah padam. Kini, giliran kita sebagai Wargi Tasik untuk mendukung langkah ini dengan partisipasi aktif, kritis, dan konstruktif. Bersama, kita wujudkan Tasik Maju yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan