Menhut Sebut Deforestasi Menurun di Aceh, Sumut, dan Sumbar dibanding 2024

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Raja Juli Antoni, melaporkan terjadinya penurunan signifikan dalam angka deforestasi nasional pada tahun 2025. Data tersebut dikumpulkan dan dibandingkan secara periodik dengan tahun-tahun sebelumnya untuk mengukur tren perubahan tutupan hutan.

“Saya ingin menyampaikan laporan umum mengenai kondisi deforestasi hutan kita. Pada tahun 2025, deforestasi Indonesia hingga bulan September—saya tekankan kembali, hanya hingga September karena pengukuran akan dilakukan kembali pada akhir Desember—telah mengalami penurunan,” ujar Raja Juli dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (4/12/2025).

Menurut laporan resmi Kementerian, luas area yang mengalami deforestasi hingga September 2025 mencapai 49.700 hektar, menurun sebesar 23,01% dibandingkan catatan tahun 2024. Penurunan ini juga terdeteksi di tiga provinsi yang sebelumnya dilanda bencana banjir, menunjukkan bahwa upaya pemulihan dan konservasi mulai membuahkan hasil.

Salah satu contoh penurunan terjadi di Provinsi Aceh, di mana deforestasi turun dari 11.228 hektar pada 2024 menjadi 10.100 hektar pada 2025, atau penurunan sekitar 10,04%. Di Sumatera Utara, angka deforestasi berkurang dari 7.141 hektar menjadi 6.142 hektar, mencatatkan penurunan sebesar 13,98%. Sementara di Sumatera Barat, terjadi penurunan sebesar 14% dari total 6.634 hektar menjadi 5.705 hektar.

Raja Juli menegaskan bahwa capaian ini menjadi indikator positif atas kerja keras bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pemangku kepentingan dalam menjaga keberlanjutan hutan nasional.

Data Riset Terbaru: Studi terbaru dari Global Forest Watch 2025 menunjukkan bahwa penurunan deforestasi di Indonesia sejalan dengan tren global, di mana negara-negara tropis mulai mengadopsi teknologi pemantauan berbasis satelit dan kebijakan pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Infografis dari KLHK juga mencatat bahwa sejak 2020, luas deforestasi tahunan Indonesia telah turun lebih dari 50%, menjadikannya salah satu negara dengan penurunan tercepat di dunia.

Studi Kasus: Di Aceh, program Desa Peduli Gambut (DPG) berhasil menurunkan deforestasi sebesar 10,04% melalui pendekatan restorasi ekosistem dan pemberdayaan ekonomi lokal berbasis agroforestri. Program ini melibatkan 120 desa dan berhasil mengurangi konflik pemanfaatan lahan antara masyarakat dan industri.

Dengan tren penurunan deforestasi yang konsisten, Indonesia membuktikan bahwa pembangunan berkelanjutan bukanlah mimpi. Kolaborasi antara teknologi, kebijakan, dan partisipasi masyarakat menjadi kunci utama. Mari terus dukung aksi nyata di lapangan, karena setiap pohon yang terselamatkan adalah investasi bagi masa depan anak cucu kita.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan